Download Video mesum merupakan sudah menjadi suatu yang sudah biasa di dunia maya setelah video mesum yang diperankan dua mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya. Kini Gresik dihebohkan rekaman video mesum yang diperankan siswi sebuah SMA. Pemeran adegan syur itu masih berstatus siswi salah satu sekolah SMA swasta di kawasan Gresik selatan. Dalam rekaman video yang berdurasi dua menit 28 detik itu hanya menampakkan bagian wajah pelajar yang tinggal di wilayah kecamatan Gresik selatan itu. Setelah itu kamera mempertontonkan bagian dadanya.


Menyusul kemudian kain jarik bermotif kembang tersingkap sehingga sedikit menampakkan kemaluannya. Pada detik ke-41, siswi berambut sebahu itu memamerkan payudara kanannya dan terihat tanda merah seperti bekas cupang. Sambil tertawa kecil, kembang desa itu pada detik ke-56 mempertontonkan sedikit kemaluannya.





Tawa renyah malu terus merekam adegan di kamar yang bersprei warna coklat muda itu. Selanjutnya, adegan yang diduga direkam dengan kamera ponsel itu mengarah ke bagian paha.

Pada menit ke-1,38 terjadi adegan ciuman antara siswi itu dengan seorang pria yang diduga pacarnya. Namun, suasananya agak sedikit gelap. Kamera selanjutnya mengarah ke kemaluan dan ke wajah siswi SMA itu. Rekaman berakhir pada menit ke-2,18

download disini



Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berat badan jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Lemak simpanan dibawah kulit terutama berada disekitar pinggul, paha, dinding perut, punggung dan pangkal lengan. Selain dibawah kulit, lemak simpanan juga berada didalam rongga dada. Pertambahan lemak pada rongga perut dan dibawah kulit dapat mengubah bentuk tubuh seseorang.

Jumlah lemak yang normal pada wanita adalah sekitar 15 - 28% dari berat badanya dan untuk pria jumlah lemak yang normal adalah 10 - 18% dari berat badannya. Presentasi lemak simpanan dibawah kulit pada wanita adalah 9% dan pada pria adalah 4,4%, prosentase lemak simpanan dirongga perut dan dada pada wanita adalah 2,3% dan 1,55 pada pria.

Sedangkan faktor penyebab obesitas menurut kedokteran konvensional antara lain karena faktor makana, faktor keturunan, faktor hormon, faktor psikologis, gaya hidup yang kurang tepat dan konsumsi obat-obatan.

Akan tetapi, obesitas juga dapat dicegah dan diobati jika dilakukan dengan kesungguhan si penderita. Beberapa tatalaksana yang dapat menjadi panduan penderita obesitas, yakni Pertama, merubah gaya hidup. Diawali dengan merubah kebiasaan makan dan aktifitas fisik. Mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik.

Kedua, mengatur asupan makanan. Lakukan diet untuk mengatur jumlah kalori dalam tubuh agar tetap seimbang antara 800 รข€" 1700 kalori. Untuk diet rendah kalori dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, konsumsilah makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukan karena jumlah kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan buah yang tidak terlalu manis.

Ketiga, konsultasi masalah kejiwaan. Jika obesitas disebabkan oleh adanya faktor stress yang menyebabkan meningkatnya keinginan untuk makan sebagai security food, maka diperlukan konsultasi dengan psikiater untuk mengatasi permasalahannya.

Keempat, pemberian obat-obatan. Salah satu masalah yang menjadi kendala orang untuk mengurangi asupan makanan adalah sulitnya menekan nafsu makan. Untuk mengatasi malasah tersebut dapat digunakan obat yang dapat menekan nafsu makan. Obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi obesitas adalah obat yang menghambat penyerapan lemak diusus.

Kelima, pembedahan. Tindakan pembedahan merupkan pilihan terakhir untuk mengatasi obesitas. Pembedahan dilakukan untuk mengambil jaringan lemak yang berlebih. Tindakan ini merupakan tindakan bedah kosmetik, tindakan lainya adalah dengan mengangkat sebagian usus agar penyerapan makanan berkurang.


flu dan stress merupakan penyakit yang sangat menggangu aktifitas anda, hal ini disebabkan oleh polusi udara dan kegatan runinitas anda sehingga daya tahan tubuh anda menurun, nah Untuk mengatasi kondisi demikian ada hal sederhana yang bisa Anda lakukan selai melakukan hubungan seks, yaitu mandi rempah. Air merupakan media yang efektif untuk menenangkan otot-otot tegang. Apalagi jika ditambah rempah-rempah yang memiliki khasiat bagi kesehatan. Mandi sebelum tidur bisa menurunkan temperatur tubuh dan membuat tidur lebih nyenyak. Usahakanlah untuk mandi dengan air hangat sebelum tidur.


Saat mandi dengan air hangat ada beberapa rempah yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan k
etegangan dan menghaluskan kulit Anda. Nah, berikut bahan dan rempah yang bisa digunakan saat mandi.

1. Cuka apel. Untuk mengatasi nyeri otot, gatal pada kulit, dan kulit yang terbakar matahri, Anda bisa mandi dengan cuka apel. Tambahkan 5 sendok makan cuka apel pada air yang Anda gunakan untuk mandi. Cuka apel juga membantu menghilangkan polusi yang menempel pada tubuh karena mengandung antiseptik alami dan bisa mencegah tumbuhnya jamur.







2. Rempah untuk mandi atlet. Jika Anda sering mengalami nyeri otot atau otot tegang sangat
disarankan untuk menjalani mandi atlet. Siapkan garam mandi, daun salam, daun eucalyptus, jahe yang sudah digeprak, dan lavender. Campurkan bahan-bahan tersebut pada air hangat dan berendamlah beberapa menit. Aromanya dan khasiatnya bisa membuat otot dan pikiran menjadi lebih relaks

3. Baking soda. Mandi dengan baking soda berfungsi untuk menghilangkan racun pada tubuh (detoksifikasi). Bagi Anda yang sering mengalami alergi, gatal-gatal atau jamur pada kulit, madilah dengan baking soda. Campurkan 12 ons baking soda pada air yang Anda gunakan untuk mandi.

4. Berendam untuk mengatasi flu. Jika Anda sering menglami flu, mandilah dengan campuran garam mineral, jahe, dan daun thyme. Aromanya bisa meredakan masalah pernafasan saat flu.

5. Mandi untuk mengatasi kulit kering. Campurkan bunga, melati, lavender, mawar, gandum dan 5 sendok makan minyak zaitun pada air hangat. Gosokan perlahan kemudian bilas sampai bersih, kulit menjadi sehat dan stres pun bisa hilang karena aroma bunga-bungaan.


Perseligkuhan, pengacara kondang, Ruhut Sitompul dengan wanita bernama Diana Lupita dibenarkan Anna Rudhiantiana Legawati. Menurut istri sah Ruhut tersebut, suaminya sudah melangsungkan hubungan gelap sejak tahun lalu. "Ruhut memang selingkuh," kata Anna. Saat ditemui nonstop beberapa waktu lalu, Anna membenarkan Diana Lupita yang masih berstatus sebagai istri orang dan mempunyai anak dua, sering bermesraan dengan Ruhut.
Anna juga mengakui bahwa foto Ruhut mencium pipi Diana yang beredar di internet, berlokasi di Sidney, Australia. "Ruhut ke sana pada 5 Desember 2007," katanya.

Bukan itu saja, yang juga mengiris hati Anna adalah suaminya sendiri yang membelikan mobil BMW seri 320i nopol B 307 DL.
"Saya punya bukti-bukti semuanya. Sebagai istri yang baik, perasaan saya sakit sekali. Apalagi Ruhut juga sering membawa Diana ke acara bersama teman-temannya tanpa rasa malu," ujarnya. Anna bahkan pernah memergoki Ruhut yang akan membelikan apartemen senilai Rp 3,4 miliar. Karena kepergok, keinginan tersebut dibatalkan Ruhut.

Sebenarnya, wanita berdarah Jawa itu pernah menasehati Ruhut, sebagai seorang selebriti tentunya harus lebih waspada dan mengutamakan keluarga. Namun, tingkahnya makin hari makin tidak karuan di bawah pengaruh kekasih gelapnya itu. "Jelas ini bahaya, karena selain selebritis Ruhut juga seorang politisi tentunya ia harus mewaspadai lawan politiknya," ujarnya.
Anna merasa tidak kuat lagi menahan sakit di hatinya, untuk itu ia mengaku berani membongkar semuanya dengan risiko apapun. "Saya pernah memanggil Diana dan bertemu pada 15 Juli tahun lalu. Kepada saya dia mengaku bekerja sebagai ibu rumah tangga dan masih punya suami serta anak dua. Ia juga berjanji tidak akan mengganggu rumah tangga kami," curhatnya





Namun, kata Anna, tingkah Diana makin hari makin menjadi-jadi. "Bukannya menjauhi Ruhut malah semakin dekat dan sering jalan-jalan keluar kota dan luar negeri," katanya. Diakui Anna, sebagai selebriti Ruhut memang dekat dengan wanita cantik. Namun kedekatannya berbeda dengan Diana. "Diana, sudah menjadi bagian dari Ruhut dan ini menghancurkan bahtera rumah tangga kami. Bayangkan, Ruhut sudah tidak pulang satu bulan lebih. Saya minta dia bertanggung jawab sebagai suami," ujarnya.

Mengenai bantahan Ruhut, bahwa ia seorang selebriti dan bisa didekati oleh siapa pun, Anna mengatakan bahwa ia telah memiliki bukti-bukti yang akurat dari kartu ucapan, tiket-tiket hotel, pesawat baik di luar negeri maupun luar kota, tentunya hal itu sudah tidak dapat dibantah Ruhut lagi. Saat dihubungi pada 25 Januari lalu, Ruhut membantah kabar perselingkuhannya. "Wah aku nggak tahu. Aku kan publik figur yang bisa saja berpose dengan siapapun, termasuk dengan penggemar. Namanya superstar, ya memang begitu," kata Ruhut.

Saat ditanya, apakah keberadaan foto-foto itu tidak mengganggu rumah tangganya, Ruhut menanggapi dengan santai. "Ah biasa-biasa saja. Itu kan resiko publik figur. Posternya saja ada di mana-mana," jelas Ruhut. Menurut pengacara nyentrik ini sudah sering foto-foto dirinya tersebar luas di internet. Aktor yang juga aktif di Partai Demokrat itu tak melihat adanya indikasi motif politik di balik semua ini "Nggak ada jatuh menjatuhkan di politik, biasa-biasa saja. Sering kok foto begituan," kata Ruhut

Sumber




Kita semua tahu mengapa manusia butuh tidur. Selain untuk mengistirahatkan tubuh,tidur juga berguna dalam proses pertumbuhan.

Tetapi yang menjadi persoalan, bagaimana sebenarnya otak memutuskan kapan manusia butuh tidur. Penelitian terbaru oleh para ilmuwan bisa memberikan petunjuk mengenai hal itu.

Sebuah penelitian terbaru pada tikus mendapatkan sel otak yang disebut astrocyte sebagai bahan pendorong untuk tidur dengan mengeluarkan adenosine. Zat itu merupakan bahan kimia yang menimbulkan efek mengantuk dan bisa dikurangi dengan kafein.

Makin lama manusia atau binatang terjaga, makin besar rasa kantuk. Hal ini disebut tekanan untuk tidur. Penelitian mendapati adenosine sebagai pemicu tekanan untuk tidur. Bahan kimia ini terkumpul selama jam terjaga, yang membantu menstimulasi pola unik di aktivitas otak yang terjadi selama tidur.

"Adenosine dari astrocyte jelas penting dalam menyebabkan tekanan tidur," kata anggota tim Michael Halassa dari Tufts University School of Medicine di Boston.

Penelitian ini merupakan pertama kali sel non syaraf di otak menunjukkan pengaruh, kata Halassa. Beda dengan neuron, astrocyte tidak memicu tekanan elektrik.

"Penelitian ini dapat untuk memproduksi obat yang lebih baik untuk mendorong rasa mengantuk jika dibutuhkan dan mencegah rasa kantuk jika berbahaya," kata Merrill Mitler dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke.


Selingkuh bukan menjadi kebiasaan kaum pria, akan tetapi kaum wanita rentan melakukan perselingkuhan ,terutama para wanita yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah karena mereka mendapatkan peluang yang lebih besar untuk bertemu dengan lawan jenis. Parahnya, peluang untuk saling jatuh dalam belenggu asmara. besarnya peluang tersebut kerap membuat wanita terlibat cinta lokasi alias yang dapat membuat pasangan terabaikan. Sebagai kaum Adam, Anda perlu mengetahui alasan ketika wanita "bermain belakang". Boleh jadi, sejumlah hal di bawah ini menjadi alasan mengapa wanita berselingkuh.:


1. Perubahan Fisik
Kaum Hawa bisa jadi berpikir dirinya sudah tidak berkesan lagi di mata Anda. Terlebih, jika Anda tidak lagi berpakaian serapi saat pacaran dulu, atau tidak sewangi saat kencan pertama. Yang lebih parah lagi, jika badan menjadi gendut tidak terkira setelah menjalin hubungan asmara dengannya.

2. Kurang Perhatian
Hal ini boleh dibilang masalah besar bagi para wanita. Terlebih, setelah pasangan berubah, Anda justru tidak mengenalinya. Dengan rambut panjang Anda bosan, dipotong pendek malah tidak memperhatikan. Nah, begitu orang lain justru terkagum-kagum dengan perubahan itu, tersanjunglah hatinya. Bahaya bukan? Maka dari itu, mulailah berlatih menggerakkan perasaan Anda.

3. Perhatian dari yang Lain
Jangan remehkan yang satu ini, alasan ini adalah lanjutan dari alasan sebelumnya. Bagi wanita, terkadang ada getaran yang berbeda saat mendapat perhatian dari pria selain pasangan. Terlebih, Anda kurang memperhatikan atau menanggapi curahan hati pasangan Anda. Dengan menelusuri kenapa bisa terasa berbeda, wanita jadi terjebak dalam suatu kondisi Ia menyukai cara orang lain memperhatikan dirinya.





4. Perbedaan Nilai-Nilai Prinsip
Kesamaan dan perbedaan nilai-nilai dasar yang dianut boleh dibilang memiliki kontribusi terciptanya perselingkuhan. Jika nilai-nilai tersebut sudah sama, untuk apa mencari yang lain. Namun adanya perbedaan inilah yang akhirnya menjadi pemicu.

5. Pembalasan
Anda pernah berselingkuh sebelumnya? Wajar bila pasangan Anda sakit hati atau bahkan membalas kelakuan nakal Anda. Kendati wanita lebih banyak menyimpan masalah dalam hati, tidak sedikit yang berani untuk menyamakan langkah dengan pria.

6. Bakat Terpendam
Setampan dan semapan kondisi Anda sekarang, mau bagaimana lagi jika pasangan memang dilahirkan dengan bakat berselingkuh? Berbagai alasan pun keluar dari mulutnya. Mulai pergi bersama teman, hingga bertemu dengan klien sampai larut malam. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu tahu latar belakang kehidupan cinta pasangan. Jangan-jangan ia memang dilahirkan dengan bakat pintar backstreet.

Saran Pakar seks : Buatlah hari-hari pasangan Anda berkesan agar Ia tidak mendapatkan alasan untuk "bermain belakang". Lepas dari beberapa alasan di atas, perselingkuhan bisa dilakukan baik pria maupun wanita. Hanya saja perlu diingat, banyak yang harus dipertaruhkan seperti anak, karier ataupun nama baik



Tulisan Prof Dr Jusuf yang berjudul "Pengadilan oleh Media Massa" di dalam kolom opini harian Seputar Indonesia, Jumat, 20 November 2009 lalu menarik untuk dicermati dan dikritisi.

Beliau pada intinya menyatakan bahwa telah terjadi trial by the press dalam kasus perseteruan KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung. Lebih jauh dia mengatakan bahwa media secara sistematis telah menggiring opini publik sehingga otoritas hukum sepertinya tidak lagi ada di tangan negara c.q. kepolisian dan kejaksaan, tetapi bergeser ke kekuatan masyarakat.
Tulisan ini akan melihat masalah tersebut dari perspektif yang berbeda dari apa yang diungkapkan Prof Dr Jusuf dalam tulisannya tersebut dengan membuat sebuah pertanyaan sederhana, yaitu mengapa dalam kasus perseteruan institusi penegak hukum tersebut, publik cenderung tidak percaya kepada kepolisian dan kejaksaan dan pada saat yang sama publik cenderung bersimpati kepada KPK (baca Bibit-Chandra)?

Ada beberapa fakta dan argumen yang diabaikan dalam menganalisis peran media dalam konflik KPK-kepolisian dan kejaksaan. Pertama, artikel tersebut seolah menafikan fakta atau realitas penegakan hukum di Indonesia yang terjadi di dunia peradilan selama ini yang melibatkan kepolisian dan kejaksaan. Hasil survei Tranparency International Indonesia beberapa tahun terakhir misalnya tetap mengukuhkan bahwa dunia peradilan kita (yang melibatkan kepolisian dan kejaksaan) masih tetap berada di peringkat atas dalam masalah korupsi.

Bahkan seorang advokat senior di Yogyakarta seperti Kamal Firdaus pernah menyatakan bahwa setelah Reformasi pun dunia peradilan sepertinya tidak menunjukkan perubahan mendasar, bahkan terlihat praktik mafia peradilan semakin liar dan ganas. Kasus suap yang melibatkan mantan Kabareskrim Polri Suyitno Landung, kasus suap yang menjerembabkan karier Jaksa Urip Tri Gunawan dan menyeret makelar kasus Arthalitha adalah deretan kasus yang terjadi setelah era Reformasi bergulir sejak 1998.

Sampai saat ini masyarakat belum melihat bukti yang nyata bahwa kepolisian dan kejaksaan telah mereformasi dirinya. Sebaliknya yang terjadi, di hadapan rakyat dipertontonkan teater menggelikan kasus Anggodo yang memperlihatkan betapa kepolisian lembek dan gagap menghadapi orang seperti itu. Masyarakat lalu bertanya, "Ada hubungan seperti apakah antara polisi dan jaksa dengan orang seperti Anggodo sehingga Anggodo dan teman-temannya seperti leluasa bergerak dan akrab dengan petinggi kejaksaan dan kepolisian?"

Dengan track record Anggodo dan apa yang telah diperlihatkan polisi selama ini, orang tentu menduga-duga ada yang salah dan disembunyikan oleh kepolisian. Dalam hal ini polisi mengalami apa yang dikatakan pepatah "sekali lancung di ujian, seumur hidup orang tak percaya". Beberapa kasus suap yang terbongkar seperti di atas diyakini banyak pihak dan pengamat hanyalah bongkahan kecil es di atas puncak sebuah gunung es.

Masyarakat meyakini hal ini karena sebagian besar mereka adalah para korban mafia peradilan yang telah memangsa mereka secara jumawa dan tanpa perasaan bersalah sedikit pun. Lebih jauh lagi seharusnya kita melihat adegan yang sangat kontras bagaimana polisi tergagap-gagap berhadapan dengan orang seperti Anggodo dan pada saat yang tidak jauh berbeda mereka sangat jumawa dan dingin menyeret seorang nenek yang hanya mengambil 3 biji kakao dan dituntut 6 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum.

Transkrip yang telah diputar di MK secara resmi juga menunjukkan betapa para mafia peradilan seperti Anggodo dan Ong Juliana sangat akrab dengan para petinggi kepolisian dan kejaksaan. Orang awam saja bisa menilai bahwa ternyata para petinggi kepolisian bersikap manis terhadap orang-orang seperti Anggodo dan pada saat yang sama bersikap seolah tanpa rasa kepada rakyat kecil yang tidak bisa menjanjikan apa-apa.***

Kedua, jika dihubungkan kasus perseteruan KPK-kepolisian dan kejaksaan dengan konteks permasalahan di atas, berbeda dengan perspektif artikel tersebut, seharusnya peran media diapresiasi secara positif karena media mampu mengagregasi aspirasi dan kepentingan publik yang telah banyak dizalimi oleh praktik kotor mafia peradilan yang bersembunyi di balik seragam polisi dan jaksa.

Yang dilakukan media saat ini adalah melakukan penyadaran kolektif kepada publik bahwa mafia peradilan bukanlah isapan jempol belaka, tetapi ia adalah sebuah fakta atau realitas yang telah menggerogoti institusi penegak hukum Indonesia. Oleh karena itu, tidak salah dikatakan bahwa media dalam hal tertentu mampu menjadi pilar kelima penegak hukum di luar polisi, jaksa, advokat, dan hakim.

Dengan kata lain, dalam pemberantasan mafia peradilan, media justru memiliki peran signifikan dalam membuka akses keadilan bagi publik dengan melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan proses peradilan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Dengan kata lain, media bisa menjadi the guardian of public interest dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait, termasuk polisi dan jaksa, untuk berargumentasi dan membuktikan bahwa mereka berada di jalan yang benar dalam proses peradilan yang terbuka, jujur, dan fair. Karena itulah, sidang di pengadilan sifatnya terbuka untuk umum agar ada pengawasan publik terhadap proses peradilan tersebut.***

Ketiga, penulis malah melihat, dalam kasus perseteruan institusi penegak tersebut, media telah menjalankan fungsi penggandaan kekuatan pengawasan publik yang baik terhadap institusi peradilan dan pada saat yang sama menyadarkan para petinggi Polri dan kejaksaan bahwa ada persoalan serius di tubuh mereka sendiri yang harus segera direformasi.

Respons terbaik Polri dan kejaksaan sebenarnya bukan malah bereaksi secara negatif terhadap media, tetapi justru berterima kasih kepada media yang telah memberikan pil pahit kepada tubuh kepolisian dan kejaksaan sehingga institusi tersebut bisa sembuh dari kanker mafia yang mereka derita.

Respons negatif yang berlebihan dari kepolisian dengan memanggil pimpinan media belakangan ini bisa jadi malah menjadi kontraproduktif dan masyarakat akan semakin mencurigai institusi kepolisian dan kejaksaan sebagai rumah tempat berlindungnya para mafia peradilan tersebut.

Oleh karena itu, sikap positif petinggi kepolisian dan kejaksaan terhadap kritik yang bagaikan pil pahit tersebut sangat diharapkan sehingga ke depan institusi kepolisian dan kejaksaan bisa sembuh dari kanker mafia yang menyelimuti tubuhnya selama ini. Tanpa komitmen yang jelas dan kuat dari Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengadakan perubahan fundamental di institusi penegak hukum tersebut, reformasi peradilan hanya sebuah utopia di negara ini.

Seharusnya pihak yang memandang negatif posisi media bisa berempati dengan perspektif yang berbeda bahwa media sebenarnya justru memainkan peranan yang strategis dalam mengawal kepentingan publik dari praktik kotor para mafia peradilan yang selama ini bergerak dengan leluasa. Keadilan hukum memang tidak ditentukan oleh apa yang dikatakan oleh orang banyak di media.

Namun media bisa berjasa dalam melakukan kontrol terhadap proses peradilan dan pada saat yang sama mengatakan keputusan hukum itu tidak dibuat di ruang hampa. Peradilan adalah dunia yang penuh dengan godaan materi. Jika para penegak hukum tidak menyadari makna profesi mereka yang sebenarnya mulia, para penegak hukum bisa tersungkur dan kehilangan wibawa di hadapan penguasa atau pengusaha kaya, seperti anekdot di antara para akuntan, "If money starts talking, even the angel starts listening." Karena itulah pengawasan media menjadi berarti dalam mengawal proses peradilan. Wallaahu a'lam bishawwab.(*)

Iwan Satriawan, MCL
Dosen FH UMY dan Anggota Dewan Etik Indonesian Court Monitoring


Opini Okezone 23 November 2009

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/