Anak kami sakit panas. Tiap kali makan dan minum dia muntah. Dalam kondisi lemah setelah dua hari sulit menelan makanan, kami hanya bisa untuk berusaha memberinya minum, dan itu tidak mudah. Setelah lewat empat hari, akhirnya anak kami dibawa ke rumah sakit untuk diinfus.

Sesuai perkiraan, penyakitnya dikarenakan virus flu yang menyebabkan batuk pilek hebat sehingga menurunkan secara drastis nafsu makan. Setelah masa kritis hari kelima, anak itu mulai sembuh sendiri. Anak kami itu berusia 23 bulan.

Dehidrasi adalah ancaman kematian yang menyebabkan lebih dari satu juta anak di dunia meninggal dunia tiap tahunnya. Penyebab paling umum adalah diare yang kabarnya menyebabkan lebih dari 1,5 juta anak kecil di negara berkembang meninggal dunia setiap tahunnya. Lebih dari ¾ tubuh kita adalah cairan. Kehilangan 10% saja akan menyebabkan organ-organ vital tidak berfungsi, yang diikuti dengan kematian. Jika kejadiannya parah, seperti
pada kolera, kematian dapat terjadi hanya dalam waktu 8 jam.

Untuk mencegah dehidrasi cukup sederhana, berikan saja oralit. Kematian dapat dihindari dengan pengetahuan sederhana ini. Bagaimana cara membuat oralit? (bayangkan Anda di dusun kecil yang sulit menemukan oralit sachet seperti halnya di kota) James Grant, yang pernah menjabat sebagai direktur UNICEF selama beberapa tahun, selalu membawa bungkusan paket dalam kantongnya : satu sendok teh garam dan delapan sendok teh gula - bahan membuat oralit bila dicampurkan dengan satu liter air. Ketika ia bertemu dengan para perdana menteri negara-negara berkembang, ia akan mengeluarkan paket garam dan gula tersebut, lalu berkata, " Apakah Anda mengetahui bahwa paket ini harganya kurang dari satu cangkir teh dan dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa anak-anak di negara Anda?"

Saya ingat cerita paket di kantong tersebut. Tapi saya tetap lupa cara membuatnya. Saya harus membongkar kumpulan buku untuk menemukan Made to Stick, buku yang memuat cerita tersebut. Sekarang, agar mudah ingat, saya buatkan visualisasinya.

Jadi, resep Oralit untuk menyelamatkan jutaan nyawa adalah :

ORALIT = 1 sendok TEH GARAM + 8 sendok TEH GULA + 1 liter AIR
Sengaja kata TEH saya besarkan supaya kita selalu ingat bahwa yang digunakan adalah sendok teh. Lalu berapa banyak 1 LITER AIR itu?

1 LITER AIR = 5 GELAS NORMAL
(ukuran umumnya gelas adalah 200 cc air. Ada juga gelas yang 250 cc )
Supaya lebih ingat saya buatkan Rumus :
Jadi RUMUS AJAIBnya : 1 8 1 (1 sendok teh garam, 8 sendok teh gula, 1 liter
air).

Masih ada satu cerita lain. Ini kisah nyata yang membuat saya terus
bersedih. Suatu ketika saya dengan teman-teman sedang makan sate. Kemudian seorang teman menyatakan betapa ia ngeri setiap melihat sate yang potongannya besar-besar.
"Kenapa?" tanya saya.
"Saya ingat keponakan yang meninggal karena makan sate," katanya. Dia bercerita, waktu itu sedang ada syukuran dengan makan-makan. Dia masih ingat melihat si kecil keponakannya yang berlari-lari sambil membawa sate.
Usianya sekitar 4 tahun.
Kemudian musibah datang. Anak kecil itu tercekik daging sate. Semua orang berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya (bahkan sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca) . Daging sate tak juga keluar. Lalu mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah sakit. Dia masih melihat anak kecil itu tersengal-sengal menarik nafas di kendaraan. Pemandangan yang sungguh memilukan.
Tuhan berkehendak lain. Anak itu meninggal di perjalanan.
Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan SEDOTAN MINUM ke kerongkongan. Lalu hisap sehingga benda itu menempel. Lalu tarik.
Sesederhana itu.
Menangislah semua orang. Betapa sederhananya untuk menyelamatkan nyawa.
Betapa berharganya ilmu untuk menyelamatkan nyawa.
KALAU ANAK ANDA TERCEKIK MAKANAN KENYAL, keluarkan PAKAI SEDOTAN!



Diare bisa menyerang kapan saja, terutama saat kita bepergian, sibuk bekerja atau sedang tertimpa musibah kebanjiran. Sering kita tak sadar apa yang menjadi penyebab serangan itu, tahu-tahu kita sudah seperti didorong untuk terus-menerus membuang hajat.

Baik sudah atau belum memperoleh pengobatan atas penyakit itu, buku Food That Harm Food That Heal menyarankan tindakan seperti berikut ini untuk mengurangi penderitaan:


- Minum banyak air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Pastikan air sudah dimasak, dan bila merasa harus menggunakan es, pastikan pula es tersebut terbuat dari air yang bersih.

- Makan banyak pisang untuk memperoleh potasium yang antara lain bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan pembentukan glikogen (tempat penyimpan energi jangka pendek)

- Pastikan memperoleh serat dan karbohidrat yang cukup.

- Makan banyak apel yang oleh para ahli naturopati diyakini membantu membersihkan sistem pencernakan.

Hindari:
- Makanan yang tidak termasuk dalam anjuran di atas selama 48 jam.

- Alkohol dan kafein setidaknya setelah 48 jam simtom itu berlalu


Mungkin anda pernah mendengar banyak rumor yang beredar tentang kapan saat terbaik melakukan hubungan seks sesuai siklus wanita, berapa kali hubungan seksual dilakukan, posisi dan cara seksual dilakukan dan lain sebagainya hal-hal yang meningkatkan kemungkinan untuk dapat hamil.
Berikut Cara Agar Cepat Hamil :

-Waktu terbaik untuk konsepsi
Penting untuk mengetahui kapan saat terbaik untuk terjadinya pembuahan pada seorang wanita. Waktu terbaik untuk konsepsi atau pembuahan adalah saat masa subur atau ovulasi dari seorang wanita.

Yang perlu diperhatikan bahwa telur yang matang hanya hidup 24 jam sedangkan sperma hidup 48-72 jam dalam tubuh wanita. Oleh karenanya, melakukan hubungan seks sebelum saat ovulasi lebih baik untuk meningkatkan kehamilan daripada sehari atau dua hari sesudahnya.

- Frekuensi hubungan seksual
Frekuensi atau seberapa sering untuk melakukan hubungan seksual, ini semua tergantung dari setiap pasangan. Tidak ada angka khusus yang dapat memastikan berapa kali seseorang harus melakukan seks untuk dapat hamil. Ada wanita yang hamil hanya dengan satu kali saja tapi yang lain memerlukan waktu yang lebih lama. Yang terpenting "seberapa sering" anda melakukan hubungan seksual pada " waktu yang terbaik untuk konsepsi".
- Nikmati proses hubungan seksual anda
Penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang wantia mencapai orgasme, akan membentuk suasana alkaline (basa) pada vagina yang mana sperma sukai dariapda kondisi normal vagina (suasana asam). Jika anda mencapai orgasme pada saat yang bersamaan atau sesaat sesudah pasangan anda ejakulasi maka kesempatan sperma untuk selamat sampai di servik lebih meningkat.


- Posisi hubungan seksual
Posisi seks yang dianjurkan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan adalah pria diatas (man on top).
- Jangan Banyak Bergerak Setelah Seks?
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa setelah hubungan seksual dengan tidak bergerak dan tetap dalam posisi tidur dengan kaki atau pinggul lebih tinggi setelah seks akan meningkatkan kesuburan. Karena sebenarnya sperma sudah berada di dalam servik sesaat setelah ejakulasi.

Tapi ada ahli yang tetap menganjurkan untuk memberi waktu sejenak untuk sperma berenang ke servik dan menganjal pinggul dengan sebuah bantal selama seks.

Yang terpenting juga sewaktu anda membersihkan, hindari mengunakan cairan pembersih vagina sesaat setelah hubungan seksual, karena cairan pembersih vagina dapat bersifat toxic untuk sperma.

- Buat para suami
Para suami sebaiknya menghindari memakai celana yang terlalu ketat atau mandi air hangat, hal ini akan menurunkan kemungkinan kehamilan karena proses penekanan atau panas didaerah testis (pembentuk sperma).
- Relaks
Cobalah untuk tetap rileks dalam menghadapi hal ini bersama pasangan karena Stress hanya akan mempersulit terjadinya konsepsi.
- Jaga kesehatan anda
Menjaga kesehatan adalah hal dasar yang penting. Pastikan tubuh anda cukup nutrisi. Ingat bahwa wanita yang sehat akan lebih mudah hamil daripada yang mempunyai berat badan yang berlebihan atau kurang.

Ini semua adalah tips untuk membantu anda untuk meningkatkan kemungkinan untuk dapat hamil. Ingatlah kebanyakan, saat sperma masuk ke dalam saluran tuba dan telur yang matang siap untuk dibuahi maka hanya 30 % saja yang mempunyai hasil test kehamilan positif dan sisanya 70 % walaupun melakukan semuanya dengan benar tapi tetap harus menunggu dan mencoba lagi.

Dan bila anda sudah mencoba melakukan hal ini selama 1 tahun dan belum hamil juga, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter anda untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Semoga berhasil!




JAKARTA, Sejumlah pengunjuk rasa yangberunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11),mengaku tidak tahu untuk apa mereka berunjuk rasa.

Siang inisekitar 500 orang dari empat organisasi massa berunjuk rasa. Dari orasidan spanduk yang dibawa, mereka mengecam rekomendasi Tim Delapan danmeminta polisi dan kejaksaan melanjutkan perkara pimpinan KomisiPemberantasan Korupsi (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.

Ratusanorang itu mengklaim dirinya sebagai anggota organisasi massa GabunganRakyat Anti Korupsi (GARASI), Bangun Nusa, Forum Masyarakat PeduliKeadilan, dan Komite Pemuda Nusantara. Sejumlah demonstran yang ditanyaKompas.com mengaku berasal dari Tanah Tinggi, Johar Baru, Cengkareng, dan Manggarai.

Beberapa spanduk dan poster yang mereka bawa, antara lain, bertuliskan
"TimDelapan Bukan Malaikat", "Tim Delapan = Badut Hukum", "Presiden JanganTerpengaruh oleh Rekomendasi Tim Delapan", dan "Tim Delapan KumpulanBadut-badut Bermasalah, Jangan Diikuti".

Faisal (27), dariGARASI, mengaku tidak kenal siapa saja anggota Tim Delapan. Berkausoblong merah dengan celana jins dan bersandal jepit, Faisal berada ditengah kerumunan pengunjuk rasa. "Saya cuma diajak temen ikutan demo," kata Faisal yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

Senada dengan Faisal, Ronald (30) pun mengaku, ia ikut unjuk rasa ini karena diajak teman. Kompas.com bertanyapada lelaki yang memiliki tato di bahu kanan kirinya, kenapa kasusBibit-Chandra harus dilanjutkan. Ia menjawab sambil tertawa kecil,"Karena Tim Delapan sok kuasa."

*KOMPAS.com



Amirul Hasan - Okezone

Skandal korupsi mengakibatkan rezim Soeharto runtuh 11 tahun lalu. Kekuatan rakyat (people power) yang besar ketika itu tidak mampu dibendung oleh penguasa yang telah berkuasa selama 32 tahun itu. Lalu apakah aksi demonstrasi besar-besaran ini akan terulang kembali dengan adanya dugaan skandal korupsi Bank Century?

"Bisa jadi, segala kemungkinan bisa terbuka," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Kamarudin saat berbincang dengan okezone melalui sambungan telepon, Minggu (29/11/2009).

Kendati demikian, Kamardin tidak menghendaki kericuhan yang memakan korban jiwa seperti 11 tahun itu terjadi kembali. "Kalau saya bisa menghimbau tidak perlu sampai ke people power, kita kembalikan ke mekanisme yang sudah ada," tuturnya.

Dukungan jutaan pengguna situs jejaring sosial Facebook terhadap Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, kata dia, semestinya bisa menjadi pelajaran bagaimana hebatnya people power itu. Terlebih jika dukungan di dunia maya itu bisa terbawa ke dunia nyata dalam aksi unjuk rasa besar-besaran.

Oleh karenanya, kasus Century yang menyita perhatian masyarakat ini bisa diungkap secara benar oleh Pansus DPR. Jangan sampai kepercayaan rakyat terhadap dewan tergerus karena tidak bisa mengungkap kasus ini.

"Ini pertaruhan kredibilitas dewan," pungkas Direktur Kemahasiswaan UI ini.

Sumber : http://news.okezone.com/read/2009/11/29/339/279955/tak-bisa-ungkap-skandal-bank-century-peristiwa-98-bisa-terulang


Tugas sebagai ketua KPPS, memang sibuk luar biasa. Tapi sesibuk-sibuknya dia dalam urusan contreng menyontreng, ternyata dia masih sempat pula nyontreng dan "nyoblos" bini tetangganya. Gara-gara itu pula Husin akhirnya tak sempat melihat hasil Tabulasi Nasional KPU, karena mati dieksekusi suami Solikah.

Terjebak permainan cinta di bawah tanah alias selingkuh, memang bisa dialami siapa saja. Politisi, pejabat, wong cilik dan masyarakat akar rumput bisa terkena. Soalnya ya itu tadi, masalah "perbiskuitan" memang selalu menarik kaum adam. Padahal jika sudah jadi masalah, konsekuensinya bisa macam-macam. Jika hanya diselesaikan lewat polisi dan KUA, itu masih mending. Sebab banyak pula, gara-gara perselingkuhan jadi urusan TPU (Tempat Pemakaman Umum). Maksudnya, pelaku selingkuh itu harus membayar dengan nyawanya.
Husin, warga Desa Sindir Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep (Madura) rupanya lupa akan konsekuensi tindak perselingkuhan semacam di atas. Pikir dia, sepanjang pihak wanita memberi angin, gak masyalllah. Karena itulah, meski sibuk jadi Ketua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), masih bisa menyisihkan waktunya untuk cinta haraman tapi asyikan.

Seperti pada 9 April 2009 lalu. Usia pencontrengan di TPS desanya, Husin masih sempat nyontreng dan nyoblos Ny. Solikah, 30, istri tetangga sendiri. Bahkan ketika istri Juberi, 36, itu datang ke TPS, dia sempat kirim SMS. "Usai nyontreng, kita nanti "contreng-contrengan" sendiri yuk…," kata Husin.

Husin sangat tenang melakukan itu semua, karena dengan Solikah secara diam-diam sudah macam suami istri saja. Maksudnya, di depan umum keduanya tampil sebagai pribadi-pribadi yang asing. Tapi pada forum tersembunyi, keduanya sudah tak ada jarak lagi. Dalam posisi antar tetangga, Husin â€" Solikah bisa berjarak 2-3 meter sampai tak terhingga.

Namun sebagai rekanan selingkuh, jarak mereka seringkali tinggal beberapa mili saja. Rambut ketemu rambut, kulit ketemu kulit. Pokoknya lengket sekali macam perangko.

Tetapi sepandai-pandai tupai selingkuh, sekali waktu jatuh juga. Begitu pula yang dialami pasangan mesum Husin â€" Solikah. Lama-lama Juber tahu bahwa istrinya menjalin skandal bersama Ketua KPPS itu. Lalu dia pun bertekad: urusan "biskuit" harus diselesaikan dengan clurit.

Karena itulah, setelah usai Pemilu 9 April Juber selalu membuntuti Husin yang sudah berani menyerobot kehormatan istrinya. Dan di saat orang se Nusantara membicarakan tabulasi dan koalisi, Ketua KPPS itu ditemukan mati di tengah sawah. Kabar santer waktu itu mengatakan, pelakunya pasti orang yang kecewa karena tidak bisa ikut nyoblos.

Tapi beberapa hari lalu motif pembunuhan Husin terungkap sudah. Juber yang ditangkap berdasarkan barang bukti, akhirnya berterus terang bahwa dia terpaksa membunuh tetangganya, karena sakit hati. Bagaimana tak terhina harga dirinya? Husin yang nampaknya ramah dan pintar bergaul, diam-diam suka menggauli Solikah istrinya.

"Dia suka kirim pulsa untuk Solikah, lalu SMS-SMS-an janjian kencan. Bagaimana saya tak tersinggung?" kata Juber. Kirim pulsa segala, padahal cinta Husin palsu.

pencerahan ;www.poskota.co.id


Movie flops aren't just about losing money. Yes, big budgets that go bust are one consideration. But flops are also about lofty expectations dashed and high profiles brought low. They trigger embarrassing catcalls from the peanut gallery and a general whoever-thought-that-was-a-good-idea-in-the-first-place bewilderment.

Any judgments of flopitude are necessarily subjective, but here are 10 movies from the past decade that made those few moviegoers who saw them cringe. Disagree? Talk among yourselves.

10. THE SPIRIT

* Release date: December 25, 2008

* Estimated cost: $60 million

* Domestic gross: $19.8 million

Frank Miller, the man who created the comics "300" and "Sin City," and who redefined Batman and Daredevil for the modern age, directed this adaptation of Will Eisner's comic-strip hero. Starring Samuel L. Jackson and a bevy of beauties, it may have looked good on the page. But onscreen, the heavily stylized, nearly black-and-white results were disastrous. The expensive movie was killed by comic fans, who wanted Miller to go back to comics, and critics, who trashed the movie's over-the-top tones and aesthetics. Consequently, the partners at the company behind the production, Odd Lot Entertainment, parted ways after 23 years together. It even killed plans for a Miller-directed version of "Buck Rogers."

9. GRINDHOUSE


* Release date: April 6, 2007

* Estimated cost: $67 million

* Domestic gross: $25 million

Quentin Tarantino and Robert Rodriguez managed to turn twice the filmmaking firepower into half the box office (and a third of the critical praise). With "Grindhouse," what began as an explicit exercise in joyous B-movie cinema homage -- a double bill of '70s-style schlock, one film from each director -- ended up aping its scuzzy genre ancestors a little too closely in the receipts department. After the three-hour-plus "Grindhouse" opened to a mere $11.6 million, Harvey Weinstein split the film's two parts -- "Death Proof" and "Planet Terror" -- and shuttled them to international markets individually. While that recouped a little of the Weinstein Co.'s money, it incurred the wrath of purists who were angry that the original film had been corrupted. Tarantino and Weinstein are famously loyal to each other, and while the writer-director eventually made good on the losses with the $120 million-grossing "Inglourious Basterds" this year, "Grindhouse" was one instance where loyalty nearly brought down the house.

8. ROLLERBALL

* Release date: February 8, 2002

* Estimated cost: $70 million

* Domestic gross: $19 million

Norman Jewison's 1975 comment on violence, corporatism and spectacle has its place in the paranoid '70s-era cult film pantheon. John McTiernan's remake, on the other hand, would be totally forgettable if it weren't so spectacularly misconceived in every way. The cast -- Jean Reno, Chris Klein, LL Cool J and Rebecca Romijn-Stamos -- was a C-list mishmash closer to reality TV than big-budget studio moviemaking. McTiernan had long since dented his box-office bona fides with "Last Action Hero" and "The 13th Warrior." And the studio releasing it -- MGM -- was so aware of its bomb-worthiness that it pushed the release back four times, out of the summer 2001 field and into the barren wasteland of February. In a last act of desperation, the movie was also re-edited from an R to a PG-13 rating, sabotaging any last chance it had at an audience. Ultimately, it pretty much wrecked McTiernan's career (he has directed only one film since).

7. THE INVASION

* Release date: August 17, 2007

* Estimated cost: $80 million

* Domestic gross: $15.1 million

Nicole Kidman couldn't have started the decade any hotter, scoring with "Moulin Rouge," "The Others" and "The Hours." But after 2002, her career went cold in the U.S. ("Stepford Wives," "Bewitched," "Australia" and "The Golden Compass"); it's as if the actress was abducted by some sort of soul-draining body snatcher. But wait, isn't that what she's fighting in "The Invasion," Hollywood's latest remake of the 1956 film "Invasion of the Body Snatchers"? This time around, the eerie premise, based on a novel by Jack Finney, failed to catch fire. The Wachowski brothers' second unit director, James McTeigue, was called in to shoot additional scenes written by the "Matrix" whiz kids after original director Oliver Hirschbiegel was sent packing, having filmed the bulk of the movie. In an omen of things to come, Kidman suffered an on-set fender-bender during the reshoots. When the film arrived in theaters more than a year late, Kidman's regal bearing took another dent.

6. CATWOMAN

* Release date: July 23, 2004

* Estimated cost: $100 million

* Domestic gross: $40 million

It was inevitable after Michelle Pfeiffer stole scenes as Catwoman in "Batman Returns" that her black-latexed anti-heroine would get a spinoff of her own. But when the inevitable occurred in 2004, this time with Halle Berry playing the character, audiences tried hard to cover up the kitty litter. No one involved with the movie came out unscathed. Not Berry, who just two years earlier had won an Oscar for "Monster's Ball"; not Sharon Stone, who chewed up the scenery as the movie's villainess; and not Pitof, the French filmmaker making his American directorial debut. He went back to his native land and hasn't directed a theatrical feature since. The movie is another example cited by studios in their long-held contention that female superhero movies just don't work.

5. TOWN & COUNTRY


* Release date: April 27, 2001

* Estimated cost: $90 million

* Domestic gross: $6.7 million

Twenty-five years after he seduced audiences in "Shampoo," Warren Beatty decided the time was ripe for another sex comedy, albeit one with a somewhat older circle of friends. He somehow persuaded New Line, which usually concentrated on the youth market, to foot the bill. And what a bill it was: With the script still furiously going through rewrites, Peter Chelsom began shooting in June 1998; 10 months and take after take after take later, the film was still shooting. That's when co-stars like Diane Keaton and Gary Shandling had to leave to fulfill other commitments. A full year later, the whole cast regrouped to finish the shoot, which had escalated to more than twice its original $44 million price tag. The completed film was actually something of a tepid affair. Beatty dithers as a New York architect who cheats on his wife with several women; Shandling's his best pal trying to come out as gay. And then there's Charlton Heston, playing against type, as a gun nut.

4. GIGLI

* Release date: August 1, 2003

* Estimated cost: $54 million

* Domestic gross: $6.1 million

If the course of true love rarely runs smoothly, then "Gigli" is an object lesson in how rocky it can get. As the new century dawned, Ben Affleck and Jennifer Lopez -- tabloid code name: Bennifer -- were the couple of the moment. With an Oscar for writing "Good Will Hunting" and starring roles in "Pearl Harbor" and "The Sum of All Fears," his movie career was in high gear; she could boast a solid-gold music resume and rom-com appeal in movies like "The Wedding Planner" and "Maid in Manhattan." Onscreen romantic sparks seemed made to order. So what went wrong? Start with that title, "Gigli," that no one was sure how to pronounce. Add lots of lovey-dovey media appearances that erased a bit of their mystique. And then there was Martin Brest's film itself: a low-rent-mobster-boy-meets-enforcer-chick tale complete with a kidnapping, severed thumbs and Al Pacino in high dudgeon. Bennifer split in 2004, just before sharing the bill in another film not too far away on the flop-o-meter, "Jersey Girl."

3. LAND OF THE LOST


* Release date: June 5, 2009

* Estimated cost: $100 million

* Domestic gross: $65 million

Producer/puppeteers Sid and Marty Kroft were masters of the weird and cheesy; their old Saturday morning TV show, "Land of the Lost," is remembered fondly by kids who grew up in the '70s. But the material experienced something of a time warp when director Brad Silbering tried to give it a hipster spin this summer with the help of Will Ferrell, playing a paleontologist who journeys to a parallel universe where he meets the Sleestaks. Normally, any movie with a rampaging Tyrannosaurus (see "Journey to the Center of the Earth," "Night at the Museum") can't miss, but "Lost" was, well, lost in translation. The movie's PG-13 rating wasn't a comfort to many families when word got around of its toilet humor. Older moviegoers weren't interested, and Kroft purists weren't amused. Over the years, Disney and Sony had both held remake rights, but ultimately this hot potato landed at Universal, where it was one of the factors that resulted in the ouster of the studio's two top executives in October.

2. BATTLEFIELD EARTH

* Release date: May 12, 2000

* Estimated cost: $75 million

* Domestic gross: $21 million

Blame it on the Thetans if you want, but John Travolta's space oddity "Battlefield Earth" virtually imploded on the launching pad. Travolta's career was enjoying a resurgence in the wake of "Pulp Fiction" when he wagered a big chunk of his newfound credibility, as well as some of his own coin, on this passion project. "Battlefield Earth" was based on a 1972 sci-fi novel by Scientology guru L. Ron Hubbard, which Travolta promised would be "like 'Star Wars,' only better." Studios shied away, but Travolta found financing from Franchise Pictures, which would later be sued by investors for overstating the movie's costs as $100 million. Originally, Travolta hoped to play the young hero who leads a rebellion against the alien race that enslaves Earth, but the film took so long to assemble he ultimately opted instead to don dreadlocks and platform shoes to play the villain, barking lines like "Execute all man-animals at will, and happy hunting!" A planned sequel, which would have covered the second half of the novel, never materialized. "Some movies run off the rails," observed Roger Ebert. "This one is like the train crash in 'The Fugitive.'"

1. THE ADVENTURES OF PLUTO NASH

* Release date: August 6, 2002

* Estimated cost: $100 million

* Domestic gross: $4.4 million

Eddie Murphy is some kind of miracle. Five of his recent films lost more than $250 million, and yet he not only still gets hired but also commands his salary quote. But on the flop-o-meter, one Murphy title towers above even "Meet Dave," "Showtime" and "I Spy": Trumpets, please, for "The Adventures of Pluto Nash," whose release was delayed for 14 months. It instantly became the "Cleopatra" of our age. A sci-fi gangster comedy, complete with robot sidekick, set on the moon, "Pluto" was neither fish nor fowl -- but mostly foul. But unlike most stars who are tarnished by a mega-flop, Murphy -- who did take time off from broad comedies to redeem himself with his Oscar-nominated turn in "Dreamgirls" -- just keeps going and going and going.
sumber router.com

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/