PENGUMPULAN koin (uang receh) untuk Prita dapat disebut sebagai "koin untuk HAM". Uang recehan yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai sampel dari wujud kepedulian masyarakat terhadap wajah penegakan HAM yang karut-marut. Masyarakat terpanggil untuk bergotong royong atau menunjukkan solidaritas dalam memperjuangkan hak sesama (Prita) yang sedang terkena "musibah" penerapan hukum yang tidak berpihak kepadanya.

Uang recehan juga menggambarkan sesuatu yang bersifat kecil. Karena kecil itu, tentulah tidak cukup "membeli" keadilan yang model keadilannya bersifat formal dan bukan keadilan yang bersumber dari hati nurani. Keadilan yang lahir dari suatu praktik peradilan berharga mahal, berbelit-belit, dan sering mendiskriminasikan.

Seharusnya, solidaritas masyarakat seperti itu menjadi kritik radikal terhadap peran negara, khususnya elemen penegak hukum yang dinilai gagal melindungi atau mengayomi hak keadilan warga (Prita). Masyarakat mestinya tidak perlu harus turun gelanggang mengumpulkan koin jika aparat penegak hukum berhasil menjalankan peran dalam memperjuangkan HAM secara maksimal.

Masyarakat sampai turun ke jalan membela seseorang yang dikalahkan dalam pertarungan hukum merupakan wujud dan "wajah" reaksi (perlawanan) moral terhadap model peradilan yang sedang mengidap kevakuman nilai-nilai kemanusiaan dan keadaban.

Peradilan yang mendapatkan tugas dari negara untuk memediasi hak keadilan warga, ternyata, memilih jalan sendiri yang keluar dari misi sakral dan "agung" negara. Peradilan menjadikan negara sebagai subjek yang sangat berdosa besar akibat keputusan hukumnya yang menyakiti hak warga.

Sudah demikian sering kita saksikan anggota masyarakat yang dilukai oleh negara lewat lembaga peradilan. Anggota masyarakat itu sebenarnya bermaksud baik, yang maksudnya tersebut diejawentahkan dengan cara menyuarakan keteraniayaan atau perlakuan tidak adil yang dialaminya.

Perlakuan adigang-adigung, arogan, atau menzalimi yang dilakukan oleh korporasi, pemodal besar, atau seseorang yang tergolong elitis dan berkuasa, yang antara lain dengan menggunakan kendaraan lembaga peradilan, telah membuat rakyat kecil serbahidup "sesak napas" di negeri ini. Mereka tergiring untuk menerima realitas sebagai segmen sosial yang dikalahkan (losser society).

Oleh negara, mereka itu sering dibius oleh pilar-pilarnya lewat pernyataan bahwa negara Indonesia ini merupakan negara demokrasi, yang penyelengaraannya didasarkan atas hukum dan serba menghormati HAM. Namun, dalam kenyataannya, saat mereka mencoba menempatkan diri sebagai warga yang taat konstitusi, yang antara lain memanfaatkan media sebagai saluran penyampaian informasi dan memperjuangkan hak asasinya, mereka justru diseret sebagai pesakitan yang tidak berdaya.

***

Sekarang, tampaknya, masyarakat semakin tidak memercayai produk kinerja peradilan atau simbol-simbol kompetensi negara. Meski peradilan memutuskan seseorang dari kalangan "wong alit" bersalah dengan kewajiban mengganti kerugian hingga ratusan juta rupiah, masyarakat justru tetap menghargainya sebagai pejuang keadilan. Prita ditempatkan sebagai representasi "wong alit" dalam segmentasi dari anatomi kehidupan bernegara yang anomalistik.

Sikap kebersamaan elemen masyarakat dalam mengumpulkan koin layak ditempatkan sebagai teladan moral sosial, yang selayaknya disikapi secara bening nurani oleh pilar-pilar negara. Kalau masyarakat bisa bersikap kooperatif dalam mengonstruksi kesalehan sosial demi hak sesamanya atau pejuang keadilan, tentulah idealnya negara lebih mampu melakukannya.

Untung bagi Prita, belum tentu bagi masyarakat kecil lain yang dikalahkan, didiskriminasikan, atau dipinggirkan dalam pergulatan di peradilan atau di lingkungan birokrasi pemerintahan. Dalam hal ini, Prita beruntung karena bisa dimediasi oleh media massa, LSM, dan kekuatan elemen sosial lainnya. Sementara itu, masyarakat kecil di luar Prita masih tersebar cukup banyak di negeri ini.

"HAM itu hak yang melekat dalam diri manusia yang tanpa dengannya, manusia tidak bisa hidup sebagai manusia," demikian ujar Jan Materson (PBB), yang menunjukkan bahwa setiap diri manusia mempunyai hak fundamental yang menentukan keberlanjutan dan keberdayaan hidupnya. Jika terabaikan, hal itu akan membuatnya kehilangan kebermaknaan hidup sebagai manusia. Masyarakat akar rumput pun demikian, jika hak-haknya sebagai orang kecil terabaikan atau didiskriminasikan dan dikriminalisasikan oleh negara, dirinya tak ubah sebagai manusia yang tak berharga.

Yang bisa mengembalikan derajat atau "harga" orang kecil ke ranah egaliter, keadaban, dan kemanusiaan jelas hanya negara. Pasalnya, tangan-tangan perkasa negara yang diberi mandat konstitusi memegang palu, senjata, dan kitab peraturan perundang-undangan itu sangat menentukan hidup matinya rakyat. Jika negara tak memihak pejuang keadilan, bisa dipastikan di negeri ini semakin marak nestapa kemanusiaan. Mereka memang masih hidup sebagai warga negara, tetapi sejatinya mereka akan, sedang, atau telah mati sebagai manusia.

Kalau solidaritas massa terhadap korban pelanggaran HAM hanya layak disikapi sebagai bentuk kebersamaan melawan hegemoni negara, yang cenderung lebih memanjakan elite ekonomi dan korporasi (rumah sakit), negara selayaknya sadar bahwa mesin-mesin yang menggerakkan kekuasaannya sedang berjalan di jalur yang menyakiti pejuang keadilan.

Seharusnya, solidaritas pengumpulan koin itu hanya sebagai bagian dari gerakan massa yang bersifat melengkapi kinerja elite negara dalam menegakkan HAM. Namun, karena negara lebih sering menutup telinga atau memihak pada kebenaran (keadilan) formal, rakyat kemudian memilih jalan sendiri demi tegaknya keadilan substansial. (*)

*) Nadlifah Hafidz, pekerja pada sebuah lembaga penerbitan serta peneliti masalah anak-anak dan perempuan
Opini Jawa Pos 11 November 2009



Pasangan tepergok mesum diarak ramai-ramai mungkin sudah sering terjadi. Namun jadi momen langka jika ada pasangan muda-mudi direkam ramai-ramai saat tepergok berbuat mesum. Ini terjadi saat sepasang kekasih, RP, 20, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) Surabaya, dan MI, 18, buruh pabrik, tertangkap basah berbugil ria di kamar rumah Blok AI/13 Perum Magersari Indah Sidoarjo.

Tanpa diduga, sejumlah warga nekat merekam sejoli ini dengan ponselnya masing-masing. Saat itu, warga berdatangan setelah mengetahui Karsono, 45, pemilik rumah, kaget rumahnya dipakai mesum, sekitar pukul 09.00 WIB. Pemilik rumah kesal kemudian mengundang warga untuk mendobrak pintu rumah yang terkunci.

Setelah pintu didobrak, warga ramai-ramai ikut masuk kamar rumah Karsono. Beberapa warga berebut merekam pasangan ini saat tertangkap berbugil ria. Beruntung, RP, si perempuan, sudah mengenakan pakaiannya. Namun MI masih dalam keadaan hanya bercelana dalam. "Tadi banyak warga yang merekam pasangan itu," kata Karsono, ditemui Surya, di rumahnya, Kamis (10/12).

Karsono juga mengaku ikut merekam pasangan mesum itu sesaat usai ramai-ramai digerebek warga. "Lihat ini yang perempuan berkoas merah. Tapi gambarnya agak kabur, karena ponsel saya goyang didorong warga lainnya," kata sopir bus AKAS ini.

Selain merekam pasangan ini saat di dalam kamar, warga juga berebut merekam pasangan itu saat diarak sepanjang 400 meter menuju pos satpam Perum Magersari Indah. "Biar kapok," ujar seorang tetangga Karsono.

Kedunya tertangkap basah tengah bugil di kamar rumah milik Karsono, 45, pukul 09.00 WIB. Saat itu Karsono baru tiba dari tempat bekerjanya. Karsono kaget, begitu membuka pintu utama rumah dalam keadaan terkunci. "Saya ketuk, tidak ada jawaban. Saya lalu membuka korden kamar di samping pintu," katanya.
Saat itulah Karsono kaget. Dua sosok yang tak dikenalinya tengah bergumul di kamarnya.

Karsono lalu meminta keduanya menyebut jati dirinya, meski si lelaki sudah menyatakan
dirinya adalah teman Nanang, anak lelaki Karsono. Namun Karsono tetap meminta agar keduanya menyebut identitas. "Karena tetap bungkam, saya panggil tetangga," ujarnya. Warga setempat lalu berdatangan.

Seizin Karsono, warga ramai-ramai menjebol pintu rumah. Kedua sejoli ini lantas dinterogasi singkat. Namun keduanya tetap bungkam. Karena kesal, sejoli ini diarak menuju pos satpam perum setempat yang berjarak 400 meter dari lokasi kejadian. RP, warga Perum Puri Indah Suko, diminta mengenakan pakaiannya, namun MI, warga Jl KH Mukmin Sidokare, dibiarkan bercelana dalam sambil menutupi wajahnya dengan jaket.

Massa bertambah banyak saat arak-arakan melewati sejumlah blok perum. Ketika tiba di pos satpam, akses jalan menjadi buntu beberapa saat. "Warga bubar setelah polisi datang menjemput pasangan itu," kata M Jaelani, satpam setempat.

Karsono mengaku kaget saat menemukan pasangan itu. Sebab saat kejadian, rumah hanya dihuni anaknya, Dwi Yunita Sari, siswi kelas 4 SD. Sedangkan istrinya, Ny Wagiarti, bekerja di Surabaya. Dari cerita Yunita, terungkap, jika MI sempat menyuruh Yunita pergi ke luar rumah dengan menyogok uang jajan Rp 5.000. Diduga saat rumah dalam kondisi kosong itulah, keduanya nekat masuk kamar. "Saya juga tidak kenal dia. Dia mengaku teman anak saya, Nanang, semasa STM tahun lalu," ujar Karsono.

Kata Karsono, MI sempat kirim SMS ke Yunita menanyakan apakah ayahnya sudah berangkat kerja. Saat SMS dijawab jika Karsono sudah berangkat kerja, tak lama kemudian pasangan ini datang ke rumah itu. "Pakai motor Supra W 5757 RB," katanya.

Sejoli ini kompak berkilah tidak berbuat mesum. "Saya tidak berbuat apa-apa kok pak," kata MI, di Mapolsekta Sidoarjo. Dari isi SMS ponsel MI, terungkap jika MI janjian dengan RP, di depan pertokoan dekat kampus RP, di Surabaya. Setelah itu keduanya berboncengan menuju Perum Magersari Indah Sidoarjo.
"Mereka masih di mapolsek. Menunggu kedatangan kedua orangtuanya," kata Kapolsekta Sidoarjo AKP Fauzan S.


Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Antikorupsi Internasional 2009, Rabu (9/12), berlangsung lebih kolosal dan semarak. Festival tahun ini seakan menjadi pertunjukan bangkitnya kemarahan rakyat dalam melawan berbagai kasus dugaan korupsi yang tidak kunjung selesai dan berujung.

Anggodo-gate, kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan skandal bailout Bank Century seakan menjadi panggilan moral pada nurani untuk melawan korupsi.


Kemarahan nasional terhadap korupsi sudah menjadi endemis sehingga bangsa ini terasa enggan keluar menuju bangsa yang bermartabat. Bukti ketertatihan bangsa ini dalam menapaki sejarah bangsa yang bersih dari korupsi ini juga bisa dilihat dari hasil survey teranyar Transparency International Indonesia (TII). Lembaga ini menempatkan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada peringkat 111 dari 180 negara dengan skor 2,8. Dibandingkan tahun 2008, posisi dan skor IPK tahun ini memang mengalami kemajuan karena sebelumnya berada di urutan 126 dengan skor 2,6.
Meski mengalami perbaikan, prestasi itu tetap saja menuntut perbaikan tata kelola pemerintahan dan komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi. Sebab, fakta menunjukkan bahwa pencurian uang rakyat dianggap sebagai tindakan yang ”lazim”, sehingga tidak jarang dilakukan secara berjamaah. Kalaupun tidak beramai-ramai, perampokan uang negara tersebut selalu melibatkan lebih dari dua atau tiga pihak, bahkan mirip dengan sindikat.
Melihat lanskap korupsi yang panjang dan sistematis ini, sudah sewajarnya perlawanan terhadap korupsi dikategorikan jihad (holy war/perang suci) kontemporer. Jika selama ini jihad dimaknai sebagai ”perang” yang identik dengan pertumpahan darah, sudah saatnya term ini dikontekstualisasikan untuk memenangkan keadilan sosial. Jihad adalah aktualisasi tindakan ikhlas untuk mengorbankan harta dan jiwa bagi kemanusiaan universal, sesuai dengan misi agama dalam mewujudkan keselamatan (slavery) bagi manusia.
Dalam upaya menerjemahkan jihad melawan korupsi, sudah saatnya institusi keagamaan, organisasi sosial, dan lain-lainnya turun tangan. Berbagai lembaga dan organisasi ini harus menyatakan perang secara lebih konsisten dan terarah terhadap korupsi. Bahkan, jika perlu, lembaga-lembaga ini dapat mengeluarkan ”fatwa” tentang wajibnya melakukan jihad melawan korupsi. Jihad semacam inilah yang sesungguhnya relevan dengan kondisi Indonesia kontemporer dan masa mendatang (Azyumardi Azra: 2003).
Pasalnya, korupsi lebih dari sekadar cacat moral, tetapi tindakan ini menjadi semacam kanker yang menggerogoti semua usaha serius bangsa untuk keluar dari keterpurukan. Meminjam istilah Haedar Nashir (2003), korupsi di negeri ini telah menjadi persoalan struktural, kultural, dan personal. Praktik korupsi telah menjadi bagian dari perilaku umum, tidak hanya melalui keseragaman, tetapi juga dengan tindakan yang bervariasi. Korupsi sudah menjadi sistem yang tidak lekang dengan berlalunya waktu, yang terus-menerus diproduksi, direproduksi, serta diwariskan.

Term jihad
Merujuk term jihad yang disebut dalam Alquran sebanyak 35 kali, terdapat tiga kata yang satu rumpun dengan kata jihad dengan makna beragam dan mendalam. Pertama, juhdun yang mengarah kepada kerja keras untuk membela kebenaran. Dalam proses sejarah Islam pengertian ini lantas lebih banyak mengandung pengertian kerja keras dalam arti fisik, lalu berkembang menjadi perang.
Kedua, kata yang serumpun dengan jihad adalah ijtihad yang lebih merujuk kepada kesungguhan dari segi pemikiran atau intelektualitas. Ijtihad merupakan satu etos yang sangat kuat dalam agama Islam sebagai kerja keras dari segi pemikiran atau intelektualitas untuk memecahkan persoalan. Ketiga, kata yang masih seakar dengan jihad ialah mujahadah yang lebih mengarah kepada spiritual exercise (pengalaman spiritual), olah rohani yang sungguh-sungguh sebagaimana yang dilakukan oleh kalangan sufi.
Dari ketiga istilah itu, menurut pemikir Islam Indonesia KH Agus Salim sebagaimana yang dikutip Budhy Munawar Rachman (2004), jihad yang tepat dalam kondisi damai adalah kerja keras untuk membela kebenaran. Sebab jihad merupakan pertahanan diri dan pembelaan diri, bukan untuk agresi atau menyerang. Sehingga, dalam kondisi damai pun, jihad memang harus tetap terus dikumandangkan, tetapi harus melalui cara dan mekanisme yang lebih efektif, visioner, proyektif dan aplikatif dengan strategi dan target jangka panjang yang konkret.
Perang sesungguhnya yang dibutuhkan adalah memenangkan keadilan sosial yang tentunya butuh banyak strategi dan taktik. Berperang melawan korupsi dalam kekinian adalah jihad yang sesungguhnya. Perjuangan memberantas korupsi adalah perbuatan mulia untuk menegakkan fungsi manusia yang sesungguhnya sebagai wakil Tuhan di bumi.
Sudah saatnya agamawan mulai memaknai dakwahnya sebagai alat memperjuangkan keadilan, khususnya dalam melawan korupsi. Perlawanan ini bisa diimplementasikan melalui pesan-pesan dakwah di berbagai masjid, musala, maupun forum pengajian. Jika selama ini ceramah biasa diisi dengan janji-janji surga, saatnya diubah dengan semangat dan upaya melawan korupsi. Begitu juga halnya dengan lembaga pendidikan, di dalamnya harus digalakkan dengan kesadaran antikorupsi.
Korupsi adalah masalah legal, etis, dan tanggung jawab moral maka upaya penanggulangannya memang harus menggunakan cara-cara yang extraordinary. Tetapi yang pasti, memberantas korupsi adalah tindakan mulia yang harus dilakukan setiap kaum beriman, karena korupsi adalah biang kejahatan dan kemaksiatan (corruption is the root of all evils). Genderang jihad membasmi korupsi harus ditabuh lebih kencang lagi sebagai panggilan dan kewajiban untuk menjawab tantangan zaman. Allah a’lam bi al-shawab. -

Oleh : Muh Kholid AS, Alumnus Ponpes Al Mukmin Ngruki
Opini Solo Pos 11 Desember 2009



Pernahkah membayangkan bahwa hawa sejuk yang dihasilkan mesin pendingin ruangan atau AC berasal dari pembakaran mayat? Daur energi itu nyata terjadi di kota Taipei, Taiwan. Panas yang dihasilkan saat proses kremasi diolah kembali untuk membangkitkan energi listrik.

Ide itu bermula dari banyaknya keluhan masyarakat yang merasa kegerahan saat menunggu kremasi anggota keluarga mereka yang meninggal. Di Taiwan, masyarakat umumnya membakar jasad anggota keluarga yang meninggal. Ide ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap program ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah setempat.

"Penyejuk ruangan itu kami nyalakan dengan energi daur ulang dari panas pembakaran mayat. Kami meyakini ini sebagai suatu niat baik di balik kematian seseorang," kata Direktur Krematorium setempat, Hung Ying-hui, seperti dikutip dari laman Taipei Times.

Hung mengatakan, dalam sehari, satu-satunya krematorium di kota Taipei itu melayani sekitar 52 pembakaran mayat. Dengan jumlah itu, ia yakin energi panas yang dihasilkan sangat cukup untuk mengoperasikan sistem penyejuk ruangan di rumah duka.

Namun, ide kreatif itu menuai kontroversi. Sejumlah kalangan menilai daur energi di krematorium itu sangat tidak etis. "Saya kagum dengan ide kreatif itu, tapi bagaimana dengan keluarga yang berduka. Sungguh mengerikan menikmati dinginnya AC yang tercipta dari hasil pembakaran jenazah keluarganya," kata Chuang Ruei-hsiung, anggota dewan setempat.

Ide serupa juga tengah dikembangkan sejumlah ahli di East Sussex, sebuah kota kecil di Inggris. Mereka tengah mengembangkan teknologi pembangkit listrik melalui daur energi mesin pembakaran mayat. "Energi yang kami daur ulang bukan berasal dari mayatnya, tapi dari mesin pembakarnya," kata manajer humas dewan kota, Peter Mead, seperti dikutip dari laman Telegraph.

Peter mengatakan, mesin pembakaran mayat membutuhkan energi yang sangat besar. Sebab itu, strategi daur ulang penting dilakukan untuk penghematan. Energi yang tercipta akan difungsikan untuk membangkitkan generator. "Yang nantinya bisa untuk memasok energi listrik," ujarnya.



Produk baik berupa barang atau jasa merupakan sumber penghasilan dari suatu perusahaan. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh pihak produsen kepada konsumen. Karena itu produk tidak dapat anda tawarkan begitu saja dengan konsumen tanpa membuatnya menjadi lebih menarik dibandingkan dengan produk pesaing anda. Harus ada nilai lebih yang bisa menjadi alasan kenapa konsumen harus memilih produk anda. Karena itu saya menyusun daftar atau check list atau standar yang sebaiknya dipenuhi agar produk anda mampu bersaing dan mudah-mudahan dapat membuat konsumen memilih produk anda.

1. Kualitas Terbaik
Kualitas merupakan standar pertama yang harus dipenuhi oleh suatu produk dan layanan. Tidak ada kompromi untuk standar kualitas suatu produk kecuali anda mau mengubah kemasan produk dan nama perusahaan anda. Kenapa karena tanpa kualitas anda hanya dapat menipu konsumen sekali saja, begitu konsumen membeli produk anda dan tidak menemukan kualitas yang diharapkan maka konsumen tersebut kemungkinan besar akan meninggalkan anda. Kecuali memang tidak ada pilihan lain selain produk anda.

Kualitas yang baik akan memberikan pengalaman baik kepada konsumen dan konsumen bisa menjadi iklan bagi produk anda karena dia akan berbagi pengalaman baik tersebut dengan konsumen lainnya. Jangan pernah berpikir kalau produk anda berkualitas maka daya tahan yang lama akan membuat konsumen lama untuk membeli lagi produk anda. Pandangan itu salah, karena bila anda mengidahkan kualitas yang ada konsumen beralih dari produk anda. Kualitas bukan ditentukan oleh produsen akan tetapi ditentukan oleh kepuasan konsumen. Jadi berikan yang terbaik untuk kualitas produk anda agar anda dapat menerima hasil terbaik dari pelanggan anda.

2.Harga Pantas
Orang bilang harga tidak berbohong yang artinya bila harga suatu barang mahal maka memang harga mahal itu wajar untuk produk yang berkualitas. Maksud sebenarnya adalah harga suatu produk haruslah dalam jangkauan yang wajar, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Karena bila harga terlalu mahal maka konsumen akan berpikir beberapa kali sebelum membeli produk anda. Beberapa orang justru lebih memilih membeli produk yang lebih murah asal bisa dipakai, tanpa memikirkan kualitas.

Namun tentu hal ini tidak berlaku lama, karena dengan proses waktu maka konsumen tersebut akan tersadar bahwa sebenarnya membeli produk berkualitas akan lebih menguntungkan dari segi penghematan biaya, waktu, dan tenaga. Namun harga yang terlalu murah pun akan menimbulkan kecurigaan dan kesan murahan serta tidak berkualitas bagi produk anda, walaupun pada kenyataannya produk anda memiliki kualitas yang baik. Karena itu anda harus pintar menentukan harga yang wajar dan pantas untuk produk anda. Berikut cara menentukan harga yang wajar dan pantas untuk produk anda:

1. Tentukan harga modal per item dari produk anda. Jumlahkan biaya produksi, biaya promosi, dan biaya distribusi per item produk. Lalu jadikan total biaya per item produksi menjadi harga modal untuk produk anda.

2. Lakukan survei produk sejenis dan tentukan range produk untuk kategori murahan dan kemahalan. Caranya lihat dari kemasan produk dan pastikan kualitasnya baik, bila kemasan menarik dan harga sedikit diatas harga rata-rata produk sejenis maka harga tersebut bisa jadi menjadi patokan harga tertinggi untuk harga wajar atau pantas untuk produk tersebut. Barang yang dianggap murah biasanya bisa kelihatan dari kemasannya, kemasan yang biasa dan tidak menarik membuat biaya produksinya menjadi murah, namun kemasan tidak menunjukan kualitas jadi anda harus mencari patokan barang berkualitas dengan kemasan biasa dan jadikan harga barang tersebut menjadi harga terendah untuk harga pantas produk tersebut.

3. Anda tinggal memilih dari jangkauan harga wajar dari harga tertinggi dan terendah produk tersebut dan mungkin baik untuk memilih tidak terlalu jauh dari harga wajar terendah sebagai awal produk anda. Anda dapat meningkatkan harga seiring perkembangan dari produk anda.

3. Kemasan Menarik
Kemasan merupakan kunci pemikat pertama dari suatu produk. Kemasan menjadi daya tarik visual untuk produk anda. Pandangan visual merupakan interaksi tercepat dan mungkin yang pertama yang dapat dilakukan oleh konsumen dengan produk anda. Saat ini konsumen lebih sudah tidak terlalu sensitif terhadap harga. Karena bila anda menjual produk diluar kebutuhan pokok maka target pemasaran anda sebagian besar terhadap golongan menengah ke atas yang menjadikan harga bukan faktor utama untuk keputusan membeli suatu produk.

Apa yang mereka lihat dan rasakan akan menjadi andil penentu dari keputusan pembelian terhadap produk anda. Karena itu kemasan yang memberikan pengalaman baik kepada konsumen akan membuat konsumen mengingat produk anda dan tentu berpeluang besar menjadi pembeli produk anda. Karena itu pastikan kemasan produk anda memiliki kemasan dengan:

1. Menarik, desain produk yang menarik dan unik akan menjadi nilai lebih yang membedakan produk anda dengan produk sejenis. Desain yang menarik akan memikat konsumen pada saat melihat produk anda dan membuatnya berpeluang menjadi pembeli. Karena bagaimana konsumen akan membeli produk anda bila melihatnya saja ia tidak tertarik. Karena itu pastikan desain produk anda dapat menarik perhatian konsumen.

2. Bentuk yang ergonomis, bentuk yang disesuaikan dengan keadaan fisik manusia membuat pengguna produk lebih nyaman dalam menggunakan produk tersebut. Contohnya produk kursi yang di desain bentuknya agar ergonomis akan membuat seseorang dapat duduk lebih lama di kursi tersebut dibandingkan duduk di bangku biasa yang bentuknya standar saja. Kenyamanan merupakan pengelaman yang sangat baik bagi konsumen dan menjadikan konsumen betah menggunakan produk anda.

3. Sentuhan berkualitas, setelah melihat konsumen akan tertarik untuk menyentuhnya. Ada beberapa barang yang menjadikan sentuhan merupakan jawaban dari kualitas suatu produk, contohnya produk tekstil. Dengan menyentuhnya maka konsumen dapat merasakan kualitas dan pengalaman yang baik dari produk anda.

4. Aroma yang menggugah, aroma secara tidak sadar mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Seperti kita tau ada terapi dengan aroma yang mampu menenangkan jiwa seseorang. Karena itu aroma yang menarik dan menggugah konsumen akan membantu membuat konsumen menjadi pembeli produk anda. Apalagi bila produk makanan, dulu di Bandung jaman kuliah saya sering mencoba makanan baru karena tidak tahan mencium aroma masakan yang begitu menggoda.

5. Informasi baik, jangan lupa sertakan informasi penting dengan produk anda. Baik itu cara penggunaan, efek samping, kandungan produk, alamat perusahaan, dan informasi lainnya untuk membantu pembeli mengetahui lebih jauh apakah mereka telah membeli produk yang mereka inginkan. Jangan sampai pembeli merasa tertipu dengan produk anda karena hal ini akan membuat konsumen tidak akan membeli produk anda untuk kedua kalinya.
ANDA PASTI MENDAPAT HASIL MELALUI INTERNET
HEBAT ! DALAM SEHARI SAYA DAPAT Rp.2.303.177
CARA CEPAT & MUDAH PEMULA DPTKAN 2JT/Hr Dgn 50Rb
HANYA 50 Rb SISTEM PENGHASIL UANG OTOMATIS-NEW!
WOW ! BARU GABUNG DAPAT 1,5 JUTA DALAM 1 HARI
HNY 50Rb, SOFTWARE PENGHASIL/ CETAK UANG 0TOMATIS
Hanya 75rb Pemula KAYA Mendadak dari Handphone bis
SIAPAPUN ANDA BISA DAPATKAN 2 JT/Hr Dgn MUDAH
PELUANG USAHA ONLINE
HANYA 75 Rb PEMULA KAYA MENDADAK DARI HANDPHONE
Panduan Service Handphone Nokia dll
Lowongan Kerja 2010
KumpulBlogger.com


4. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Anda harus jeli melihat kebutuhan konsumen, apa yang sedang mereka perlukan atau yang akan mereka butuhkan. Contohnya para produsen baju memproduksi jaket lebih banyak pada saat musim hujan karena kebanyakan orang membutuhkan jaket pada saat musim hujan. Namun bisa saja bila anda pandai menganalisa perkembangan pasar maka anda bisa melihat apa yang bisa anda keluarkan dan menjadi barang kebutuhan konsumen. Namun biasanya hal seperti ini terjadi dalam jangka panjang.

5. Ikuti Tren Pasar
Anda senang tren, atau model yang sedang laku di pasaran. Tidak ada salahnya kita selalu terbuka dan menerima perubahan pasar. Karena perubahan tren pasar merupakan perubahan kebutuhan para konsumen. Tren justru akan menjadi sesuatu yang dapat memicu penjualan produk anda. Pada saat mobil sedang tren mengeluarkan model SUV, maka konsumen pun ramai-ramai membeli model SUV. Hal ini karena tren pasar sedang menuju ke kendaraan multi fungsi. Jadi bila anda tidak mengikuti perkembangan pasar, maka anda tentu pasti akan ketinggalan dari para pesaing anda.

Itulah 5 daftar langkah yang dapat menjadi nilai lebih bagi produk anda. Sebenarnya teknik sederhana adalah belajar dari pasar yang anda. Bila ada pesaing anda yang mampu menjual produknya dengan jumlah sangat banyak, anda harus mempelajari apa yang mereka miliki sehingga dapat menjual produknya dengan baik. Tapi bukan meniru pesaing anda, anda harus mencari cara atau teknik bagaimana agar dapat mengalahkan teknik pesaing anda. Selain itu produk yang anda jual akan dibeli oleh konsumen, oleh karena itu buatlah produk sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen. Jangan membuat produk hanya untuk menunjukkan kemampuan anda, atau menonjolkan perusahaan anda, karena dengan mengerti dan memberikan pengalaman terbaik konsumen dengan produk anda maka anda akan memiliki pelanggan yang loyal terhadap produk dan perusahaan anda. Semoga sukses.


David Miliband
(Menteri Luar Negeri Inggris)

Setelah melalui peninjauan yang mendalam, Presiden Obama telah memutuskan bahwa diperlukan penempatan 30.000 pasukan tambahan untuk mengatasi kebuntuan di Afghanistan. Walau dengan risiko yang harus dihadapi, dengan tegas ia mengatakan bahwa perang ini adalah sebuah perang yang diperlukan karena di daerah perbatasan yang bergunung-gunung antara Afghanistan dan Pakistan merupakan 'pusat pelatihan ekstremis Al Qaidah'.

Tidak ada seorang pun, termasuk Presiden Obama, akan memungkiri bahwa tantangan-tantangan yang kami hadapi di Afghanistan begitu besar. Konflik yang berjalan selama beberapa dekade telah menghancurkan dan meninggalkan kemiskinan di Afghanistan. Selain itu, pendudukan Taliban yang memicu peperangan--dilengkapi dengan perangkat peledak dan bom-bom canggih--telah menyebabkan biaya yang begitu besar, termasuk perenggutan nyawa para kaum Afghan yang tidak berdosa dan juga jatuhnya korban jiwa di pihak tentara internasional.

Akan tetapi, sumber daya yang akan disediakan pada 2010 akan memberikan sebuah kesempatan baru untuk menghentikan pemberontakan. Tentara tambahan dari Amerika Serikat akan tiba awal tahun depan. Selain itu, komitmen Inggris untuk memberikan 1500 tentara tambahan hanya dalam waktu satu tahun. Kami berharap, hal ini akan mendorong pihak lain untuk meningkatkan usaha mereka. Selain itu, akan ada Tentara Nasional Afghan yang akan ditingkatkan dari 94.000 hingga 134.000 pada akhir tahun depan.

Untuk mengubah momentum militer jangka pendek menjadi kesuksesan jangka panjang, kita perlu bersatu dalam hal strategi politis yang lebih jelas. Pusat dari strategi tersebut adalah kita harus menyadari bahwa kesuksesan di Afghanistan memerlukan pengasingan keberadaan para pejuang Taliban minoritas yang memiliki ideologi garis keras, dari mayoritas pemberontakan yang mendukung Taliban agar tercipta keamanan, menghasilkan pendapatan, atau memperoleh kekuasaan dan status. Jika pemberontakan dapat ditanggulangi, negara Afghanistan dapat cukup kuat untuk mengatasi para pejuang garis keras Taliban yang terkait dan menyediakan penampungan serta mendukung Al Qaidah.

Pada akhirnya, penambahan pasukan diperlukan untuk melindungi populasi dan menyingkirkan para pejuang garis keras dalam tiga cara.
Pertama, kita harus membantu Pemerintah Afghan untuk memenangkan kepercayaan penduduknya. Mayoritas kaum Afghan mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan Taliban kembali. Akan tetapi, di daerah pedesaan dan pedalaman Afghanistan, pemerintah masih sedikit sekali menyediakan perlindungan atau pelayanan dasar dan menyebabkan risiko ganti rugi kepada Taliban begitu besar dan hanya beberapa di antaranya siap mengatasi pemberontakan.

Untuk mengubah hal ini, kita perlu meyakinkan kaum Afghan bahwa kita  komunitas internasional akan tetap tinggal hingga legitimasi kewenangan Afghan dapat menyediakan keamanan, keadilan, dan pembangunan. Hal itulah yang menjadi alasan, mengapa fokus presiden lebih kepada membangun kapasitas pasukan keamanan dan pemerintah. Menempatkan gubernur-gubernur provinsi dan wilayah yang efektif sesuai pada tempatnya adalah sangat penting dalam mewujudkan kesuksesan dalam perang ini, begitu juga dengan tentara tambahan. Karena, dengan kondisi di mana Taliban menunjuk para gubernur bayangan dan mengembangkan pengadilan yang menghasilkan keadilan instan dan sangat brutal, bahaya yang timbul adalah tidak hanya pemerintah Karzai dikalahkan, tapi juga diperintah.

Kedua, kita perlu membantu Pemerintah Afghan untuk mengintegrasi kembali para kaum militan yang dipersiapkan untuk meraih tujuan perdamaian dan hidup di bawah kerangka kerja konstitusi. Meningkatkan tekanan militer juga menjadi dasar yang kuat untuk hal ini. Dengan meningkatkan kehadiran kita dan menggunakan operasi militer yang bertujuan, kita mampu meningkatkan kekuatan dalam menghadapi Taliban dan mendorong para kaum pemberontak untuk mengubah haluan. Kita juga perlu mendukung Pemerintah Afghan dalam menawarkan kaum militan jalur kembali untuk hidup normal dalam masyarakat Afghan. Segala bentuk program integrasi harus dipimpin oleh Afghan, namun komunitas internasional harus menyediakan pendanaannya.

Ketiga, Afghanistan memerlukan sebuah hubungan baru dengan pihak lain di wilayah mereka. Sudah sangat lama negara itu menjadi sebuah bidak geopolitis. Adanya peningkatan kehadiran militer menandakan sinyal jelas bahwa komitmen komunitas internasional untuk mengembangkan pemerintahan yang efektif dan masa depan Afghanistan yang aman bukanlah menjadi sebuah boneka bagi sebuah pihak, melainkan menjadi sebuah negara merdeka yang aman dengan haknya sendiri.

Keputusan Presiden Obama melalui kontribusi tentara Amerika Serikat memberikan landasan dan mendorong sebuah usaha yang jauh lebih besar demi mewujudkan ketiga area tersebut. Pada Konferensi London, 28 Januari 2010, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown akan mengumumkan pemetaan rute dukungan internasional bagi Afghanistan selama 12-18 bulan ke depan dan mobilisasi dukungan internasional, yang akan fokus pada peningkatan kekuatan tentara keamanan Afghan; membangun pemerintah dan mengurangi korupsi. Meningkatkan hubungan regional juga menjadi kunci penting. Kita akan bekerja untuk meningkatkan program integrasi yang dipimpin Afghan dan didukung oleh dana penempatan internasional, kemudian memusatkan perhatian pada pembangunan ekonomi dan sosial. Konferensi ini juga akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan arsitektur sipil internasional.

Tantangan-tantangan di Afghanistan adalah sesuatu yang kompleks dan memakan waktu untuk diselesaikan. Namun, yang menjadi taruhan bukan hanya kredibilitas NATO atau stabilitas Asia Selatan, tapi juga keselamatan penduduk kita di sini, baik di Eropa, Amerika, maupun di mana saja.

Komitmen dan kebulatan tekad Amerika Serikat sudah jelas. Yang diperlukan sekarang adalah kewajiban kita semua untuk mempertimbangkan sumber daya dan kekuatan kita sendiri. Lalu, bertanya pada diri sendiri, apa lagi yang bisa kita lakukan.

Meski demikian, tidak hanya lebih banyak tentara yang diperlukan, tapi juga para polisi, hakim-hakim, administratif, bantuan pembangunan, pendanaan integrasi, atau para ahli pertanian.

Opini Republika 11 Desember 2009

Video Pelajar SMAN Ciuman Dimedan, Video adegan pelukan dan ciuman yang dilakukan pasangan pelajar kelas 3 SMAN 6 Padangsidimpuan (Psp) di dalam kelas, beredar luas di Kota Padangsidimpuan, dalam beberapa hari terakhir. Video kedua pelajar yang tampak masih mengenakan pakaian seragam lengkap itu berdurasi 1 menit 16 detik.

Adegan dalam video memperlihatkan sepasang siswa yang diduga kuat berpacaran, seperti ditantang teman-temannya yang lain untuk berciuman. Disaksikan teman-teman mereka, kedua pasangan itu pun akhirnya saling berciuman dan berpelukan sambil disoraki. Sementara diam-diam, temannya yang lain merekam adegan pelukan dan ciuman itu, hingga akhirnya beredar luas di Kota Psp. Beredarnya video itu membuat anggota DPRD Psp dan dewan pendidikan jengah. Karena selain mencoreng dunia pendidikan Kota Psp yang selama ini dikenal sebagai Kota Pendidikan, adegan di video itu juga dinilai mencoreng nama baik SMAN 6 Psp.

Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 6 Psp, Sorimuda Harahap SPd, saat dimintai keterangannya seputar video tersebut mengakui, pasangan yang tampak dalam video tersebut benar merupakan anak didiknya kelas 3 IPS yang merupakan kelas unggulan. Namun dengan mempertimbangkan nama baik orang tua kedua pelajar itu dan psikologis kedua anak didiknya, ia menolak menyebutkan nama pasangan tersebut.

"Benar keduanya anak didik kita siswa kelas 3 di SMAN 6 ini. Tapi demi masa depan mereka, saya harap namanya jangan dibeberkan karena bisa mempengaruhi psikologisnya," terangnya.

Dikatakannya, pihaknya mengetahui beredarnya video tersebut pada tanggal 30 November lalu, saat salah seorang teman anaknya dari sekolah lain tanpa sengaja menunjukkan hal tersebut kepada dirinya. Ia pun meminta video itu dipindahkan ke-HP-nya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Hasil penyelidikan, akhirnya pihak sekolah menemukan identitas kedua siswa yang berciuman dan berpelukan dalam kelas, dan juga siswa yang merekamnya dalam video.

Selanjutnya, pihak sekolah memintai keterangan dari para pelaku.

Pengakuan pasangan pelajar dan si perekam, terungkap bahwa adegan itu terjadi tanggal 27 November lalu saat jam istirahat. Kedua pelajar yang berciuman itu baru saja jadian pacaran, dan oleh teman-temannya si cowok diminta mencium pacarnya, hingga terjadilah adegan tersebut.

Mengetahui kronologisnya, pihak sekolah memutuskan memanggil orang tua siswa masing-masing, dan membuat surat perjanjian di atas kertas materai, bahwa jika masih melakukan kesalahan yang sama, akan dikeluarkan dari sekolah.

"Sudah kita buat surat perjanjian di atas materai. Kita tidak akan mengeluarkan mereka karena kita mengganggap sekolah masih bisa membina dan mengarahkan mereka. Untuk saat ini mereka masih tetap satu kelas dan satu ruangan, tapi kita terus melakukan pemantauan," pungkasnya

sumber sumutcyber




Ada-ada saja ulah pelacur di Kota Tangerang. Saat hendak ditangkap petugas Satpol PP dalam sebuah razia , seorang di antaranya nekat menantang dengan sengaja telanjang di depan petugas.

Dalam razia kemaksiatan yang rutin itu, petugas Satpol PP Kota Tangerang berhasil menangkap sedikitnya 36 orang yang terdiri dari 22 wanita pekerja seks komersial dan 14 lainnya pasangan selingkuh.

"Mereka yang tertangkap kita bawa ke markas Satpol PP,"kata Kepala Bidang Penertiban Satpol PP Kota Tangerang, Mulyanto kepada bantenklikp21.com.

Razia dilakukan di sejumlah hotel kelas melati di seluruh wilayah Kota Tangerang. Petugas melakukan penyisiran ke setiap hotel dan mendapati para PSK sedang menjaja cinta kepada para lelaki hidung belang.

"Bahkan ada PSK yang sengaja membuka hordeng ketika petugas datang dan memperlihatkan tubuhnya yang bugil," cerita Mulyanto.

Tapi Mulyanto tidak mau menyebutkan nama hotel tempat petugas ditantang PSK bugil. Saat itu, kata Mulyanto, petugas mengetuk pintu kamar hotel melati. Tiba-tiba gorden kamar dibuka dari dalam.

Dari balik jendela berkaca itu, seorang wanita bugil berteriak-teriak kepada petugas dengan nada menantang petugas untuk menyetubuhinya.

"Ayo tangkap, atau mau "ini","kata si wanita PSK sambil menggoyangkan tubuhnya yang telanjang seperti dituturkan seorang petugas Satpol PP.

Petugas yang merasa risih dengan ulah PSK nekat itu, tanpa segan langsung mendobrak pintu hotel. Kemudian buru-buru mengamankan PSK bugil itu. "Ada-ada aja ulah PSK kalau dirazia,"imbuh Mulyanto.

Sementara 14 pasangan selingkuh yang ditangkap petugas, sebagian besar berasal dari luar Kota Tangerang. Bahkan ada yang dari Kalimantan. Tapi banyak juga dari daerah tetangga, yakni Kabupaten Tangerang.

Seperti pasangan SN dan AW yang mengaku tinggal di Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Saat ditangkap pasangan selingkuh ini mengaku sedang berbulan madu di hotel tersebut.

SN mengaku kalau AW adalah calon isteri ketiganya. "Kami sedang berbulan madu pak," kata SN saat ditangkap.

Lain lagi cerita WN dan SR, PSK berusia 16 tahun terjaring ketika tengah bertransaksi dengan lelaki hidung belang. Kedua remaja belia asal Priuk Kota Tangerang ini pun, digelandang petugas.

Ada lagi MYS, PSK yang sudah berusia 60 tahun. Nenek ini juga ditangkap ketika sedang bertransaksi dengan lelaki hidung belang di depan Hotel Merdeka.

"Tetapi saat akan ditangkap, si prianya kabur," ungkap Mulyanto.

Mulyanto mengatakan razia yang dilakukan sebagai upaya penegakkan Perda No 8/2005 tentang pelarangan pelacuran di Kota Tangerang.

"Ini juga tindaklanjut dari banyaknya laporan masyarakat mengenai adanya pasangan mesum yang menginap di hotel-hotel kelas melati," bebernya.

Seluruh PSK yang terjaring razia itu dikirim ke Panti Rehabilitasi Pasar Rebo untuk diberikan pembinaan. Sedangkan sanksi bagi pasangan mesum, petugas menahan KTP.

"Jika (KTP) mau diambil, harus ada surat dari RT/RW dan Kelurahan tempatnya tinggal," ujar Mulyanto seraya menyatakan maraknya prostitusi di hotel kelas melati tak lepas dari tarif yang murah. "Ini menjadi perhatian khusus Satpol PP dalam melakukan pengawasan,"tandas Mulyanto.


Penerimaan calon pegawai negeri sipil/daerah (CPNS/D) hari-hari ini tengah berlangsung di berbagai instansi pemerintah baik di level nasional maupun daerah. Para pelamarnya membludak, jauh di atas kebutuhan formasi yang biasanya sangat terbatas.

Sebagaimana biasa, prosesnya dimulai dengan pendaftaran, seleksi berkas, tes tertulis, dan bila perlu dilanjutkan dengan tes wawancara. Semua dilewati sebagai prosedur formal dan lancar-lancar saja. Namun di balik itu sungguh terjadi sesuatu yang sangat memprihatinkan. Ada syarat dan proses yang terselubung dan tidak tertulis, praktiknya berlangsung "di bawah tangan" atau sembunyi-sembunyi antara pihak instansi penerima dengan pelamar pekerjaan dan tanpa bukti tertulis, yakni terjadinya transaksi suap-menyuap, sogok-menyogok, atau jual beli formasi pegawai.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) EE Mangindaan agaknya sudah memperoleh informasi tentang hal itu. Berdasarkan laporan dari daerah, menurut mantan Gubernur Sulawesi Utara itu, nilai yang dibayarkan oleh setiap pemalar untuk bisa terjaring masuk CPNS mencapai Rp100 juta--suatu angka yang sangat besar bagi umumnya rakyat bangsa ini. Itu pun, tentu saja, baru pada tingkat janji, belum tentu dinyatakan lulus seleksi karena yang terjadi adalah mekanisme pasar: semakin besar nilai bayarannya akan semakin besar peluangnya dan sebaliknya.

Fenomena seperti itu sebenarnya sudah lama terjadi, sudah jadi rahasia umum di berbagai daerah. Bahkan, kalau mau jujur diakui, juga terjadi dalam rekrutmen aparat kepolisian dan jajaran TNI. Semuanya sudah cenderung dianggap wajar. Padahal sebenarnya cara-cara seperti itu dapat dikatakan sebagai bagian pemerasan dari oknum aparat terhadap rakyat untuk memperkaya diri--suatu pembiaran praktik busuk yang dilakukan oleh para oknum aparat atau pejabat yang terkait. Pada tingkat tertentu, terjadi "pengabsahan" perilaku seperti ini lantaran dianggap tidak merugikan uang negara alias bukan kategori korupsi.

Proses-proses permafiaan dan atau percaloan CPNS--termasuk aparat penegak hukum--seperti itu umumnya terjadi di daerah-daerah otonom dan atau instansi vertikal tertentu, termasuk di jajaran penegak hukum di daerah. Pada tingkat tertentu, memang, di tingkat nasional sudah lebih menerapkan prinsip-prinsip yang rasional, direkrut berdasarkan standar kemampuan sesuai dengan bidangnya. Bahkan instansi seperti Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan sudah menggunakan rekrutmen melalui online system atau cara-cara yang lebih canggih sehingga kemungkinan terjadinya permainan kotor tentu akan sangat kecil.

Kecenderungan seperti itu, tampaknya, dimulai sejak perencanaan kepegawaian. Biasanya dilakukan melalui tawar-menawar formasi antara instansi yang akan menerima pegawai dengan pihak penentu kebijakan kepegawaian di level nasional, yakni Kementerian Negara PAN dan BKN. Konon, dalam proses-proses itu pula pihak instansi yang akan merekrut CPNS meyakinkan pihak oknum pejabat penentu kebijakan kepegawaian itu dengan cara-cara transaksional. Oleh karena itulah, kerap kuota formasi CPNS jauh dari pertimbangan rasional. Diharapkan jatah yang diperoleh sebanyak mungkin karena dengan cara itu bisa memperoleh "pemasukan" signifikan dari para pelamar atau calon CPNS.

Memeras Rakyat

Setidaknya terdapat beberapa faktor sehingga praktik yang tidak terpuji itu terjadi dan cenderung terus berlangsung. Pertama, karena disadari kesulitan lapangan kerja di tengah pertumbuhan angkatan kerja yang besar. Umumnya para angkatan kerja keluaran pendidikan formal-- terutama di daerah-daerah otonom di mana pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta sangat lambat, terbatas, bahkan tidak tersedia-- lebih berlomba untuk bekerja di sektor pemerintah.

Apalagi setelah menyaksikan kenyataan begitu banyaknya aparat pemerintah yang hidupnya mewah meskipun pendapatan resminya sangat kecil. Tepatnya, menjadi aparat pemerintah (negara) bukan sekadar untuk mendapat pekerjaan, melainkan juga untuk pengejaran status sosial ekonomi yang dianggap terhormat atau dihargai karena bisa hidup kaya dan mapan. Maka banyak orang tua pun kemudian menginginkan agar anaknya bisa jadi aparat abdi negara sehingga mau berkorban materi berapa pun asalkan anaknya bisa masuk sebagai abdi negara.

Agaknya, kondisi kejiwaan masyarakat seperti itulah yang dieksploitasi oleh kalangan oknum aparat atau pejabat yang terkait. Kedua, kewenangan yang tidak terkontrol dari (pimpinan) instansi pemerintah tertentu. Para pejabat di daerah otonom, misalnya, memanfaatkan otoritas yang diberikan untuk melakukan apa saja yang menguntungkan bagi mereka. Demikian juga instansi vertikal seperti jajaran kepolisian dan TNI yang proses rekrutmen aparatnya mulai dari daerah di mana pimpinannya sangat dominan dalam pengambilan suatu kebijakan.

Maklum, kepemimpinan dalam birokrasi pemerintahan kita sebenarnya berwatak otoriter dalam upaya mengamankan praktik busuk di tengah tiadanya mekanisme yang bisa menjamin kesaksian dari dalam dari figur-figur aparat yang tergolong the islands of integrity. Pada saat yang sama, peran lembaga pengawasan sangat lemah. Kalangan pers dan aktivis sosial (LSM) di tingkat lokal bisa atau cenderung dibungkam. Soalnya sebagian dari mereka hanya merupakan aktivis temporer yang nirideologi, mudah dibeli dengan materi. Kekuatan pers tidak mempan, apalagi kalau hanya berskala lokal di mana para pihak berwenang yang sudah larut dalam praktik kotor sangat tidak peduli dengan semua pemberitaan pers tentang fakta-fakta penyimpangan di daerah.

Apalagi, pada banyak kasus, kalangan insan pers justru berkolaborasi dengan pihak kekuasaan dan atau pejabat penegak hukum yang korup. Ketiga, pihak pemerintah nasional yang terkait jarang (untuk tidak dikatakan "tidak ada") yang mau peduli dengan kondisi birokrasi daerah yang karut-marut dan kotor itu. Setelah memberi kuota CPNS dan atau calon aparat yang akan direkrut daerah, urusan dianggap selesai. Alasannya: sudah menjadi kewenangan dan tugas daerah untuk menyelesaikannya. Pihak pemerintah nasional hanya akan menerima atau menyetujui hasilnya.

Kenyataan seperti itu sungguh memprihatinkan. Pihak pejabat terkait di level nasional tampaknya tutup mata dengan praktik-praktik buruk dalam proses rekrutmen aparat di dan dari daerah itu. Dengan demikian kian kuat kecurigaan: pejabat terkait di level nasional juga turut memperoleh keuntungan materi dalam proses-proses rekrutmen aparat di dan dari daerah yang berwatak transaksional itu.

Konsekuensi

Kondisi seperti yang digambarkan di atas sungguh-sungguh berimplikasi negatif terhadap moralitas pengelolaan birokrasi pemerintahan di negeri ini. Pertama, pendekatan dalam rekrutmen birokrasi lebih menonjol aspek kuantitatif, mengesampingkan faktor kualitas. Jumlah PNS yang tersedia semakin banyak, dengan tingkat produktivitas yang rendah. Mereka-mereka itu hanya mengisi ruang yang tersedia di kantor atau instansi tempat kerja dengan hanya "menghitung jam kantor dan hari kerja sebulan".

Kedua, praktik korupsi dan atau penyalahgunaan jabatan di dalam lingkungan birokrasi akan tetap dianggap sah-sah saja oleh para pelakunya. Soalnya, mereka sudah berkorban materi untuk memperoleh status sebagai aparat pemerintahan, yang akan dicari kompensasinya pada saat jadi aparat atau pejabat. Maka tidak perlu heran kalau praktik korupsi dan permafiaan di lingkungan birokrasi kita sulit untuk diberantas. Lalu apakah pemerintah nasional hanya akan tinggal diam dengan kecenderungan seperti ini? Saya kira sudah saatnya bertindak.

Pihak Kementerian Negara PAN dan Depdagri, termasuk jajaran kepolisian dan TNI, sudah harus bertindak dan membuktikan keberpihakan terhadap penciptaan birokrasi yang bersih dimulai dengan rekrutmen penerimaan aparat pemerintah/negara. Bukan sekadar ngomong dan menanggapi informasi secara retorik. Apalagi agenda 100 hari pertama pemerintahan Presiden SBY periode keduanya ini sejalan dengan itu, yakni penegakan hukum dan pemberantasan permafiaan.(*)
*Artikel ini pendapat pribadi

Laode Ida
Sosiolog, Wakil Ketua DPD RI

Opini Okezone 10 Desember 2009



Tindak kejahatan bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat ramai tanpa orang sekitar menyadari apa yang sedang terjadi. Foto yang disebarkan polisi London ini memperlihatkan para germo menjual seorang perempuan muda sebagai budak seks pada siang hari bolong di luar pusat pertokoan yang sibuk di Inggris.

Dailymail yang mengutip keterangan kepolisian, Selasa, melaporkan, seorang pemilik rumah pelacuran hanya membayar sekitar Rp 45 juta untuk korban yang berasal dari Lithuania, perempuan berusia 20-an tahun, dalam sebuah transaksi di Oxford Street, London. Cuplikan gambar hasil intaian polisi menunjukkan, seorang pria Albania sedang menyerahkan uang tunai kepada dua pria Albania lainnya di luar sebuah pusat perbelanjaan. Saat itu pengunjung berlalu lalang, tetapi mereka tidak menyadari apa yang sedang terjadi.

Perempuan yang tidak berdaya itu, yang dikawal seorang preman, dipaksa memerhatikan bagaimana para pria itu melakukan negosiasi. Gadis itu seperti dilansir Dailymail, diperkirakan akan memberi pemasukan buat "pemilik" barunya Rp 1,5 miliar per tahun dengan melakukan hubungan seks lebih dari 25 kali sehari di sebuah tempat pelacuran.

Dewi keberuntungan tampaknya masih menaungi perempuan itu. Polisi melakukan penyergapan untuk membebaskannya, sementara para penjualnya dipenjara dengan total hukuman 63 tahun.

Departemen Dalam Negeri Inggris memperkirakan, pada tahun 2003â€"data terakhir yang tersediaâ€"4.000 perempuan diperdagangkan ke Inggris untuk prostitusi.

Pihak kepolisian memperingatkan, jumlah korban dari Eropa Timur yang diperdagangkan ke Inggris akan meningkat secara signifikan berkaitan dengan penyelenggaran Olimpiade London tahun 2012. Sebuah peningkatan terhadap suatu hal yang disebut "aktivitas tercela" ini telah dideteksi di lima wilayah yang menjadi ajang Olimpiade, yaitu Newham, Hackney, Tower Hamlets, Waltham Forest, dan Greenwich, demi memenuhi kebutuhan sekitar 25.000 pekerja konstruksi.

Namun, satuan polisi khusus telah disiapkan untuk menangkal perdagangan orang tersebut. Petugas memberikan contoh kasus seorang gadis Albania berusia 16 tahun yang berpikir bahwa dia datang ke London untuk sebuah akhir pekan yang romantis dengan pacarnya. Ketika mereka tiba, pria yang menjadi "pacarnya" itu menyerahkan dia kepada para germo.

Polisi sengaja menyebarkan foto perempuan yang diperdagangkan di Oxford Street dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah itu. Keterangan foto menjelaskan, penjual nomor satu, Izzet Fejzullahu, seorang anggota geng Albania, menjual perempuan itu senilai Rp 45 juta. Dia dihukum 14 tahun oleh pengadilan di London karena mengendalikan protitusi. Penjual nomor dua, juga seorang Albania, bernama Agran Demarku, terlihat sedang berdiskusi untuk mencapai kesepakatan dengan pemilik tempat pelacuran. Dia dihukum 18 tahun, bersama saudaranya, Flamur, yang berdiri menjaga gadis itu. Pembeli, yang merupakan pemilik tempat pelacuran bernama Gazmet Turku, juga dipenjara.

Detektif Richard Martin dari Metropolitan Police Clubs and Vice Unit, London, mengatakan, "Pria yang tampak pada gambar itu memiliki uang tunai 3.000 poundsterling di tangannya. Dengan itu, dia membeli seorang manusia. Gadis itu semata sebuah komoditas bagi mereka. Dia hanya salah satu item penjualan seks. Pria tersebut membeli gadis itu untuk dipekerjakan di salah satu dari sembilan tempat pelacuran miliknya. Dia hanya ingin menambah stoknya, sama seperti yang dilakukan pemilik toko."

Ia menambahkan, unitnya tahun ini telah berhasil menyelamatkan 25 perempuan korban perdagangan. "Kami mendapatkan orang yang diculik dan diselundupkan ke Inggris. Yang lain datang dengan berpikir bahwa mereka akan bekerja di bar, tetapi kemudian dijebloskan ke tempat pelacuran. Paspor mereka diambil. Mereka diancam dan beberapa diperkosa secara sistematis."

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/