Kejahatan di dunia maya (cyber crime) sekarang sedang menduduki posisi tertinggi di dunia ini selain dari kejahatan yang lainnya seperti narkoba, teroris, dll. Dan dampak dari kejahatan dunia maya ini dapat menguntungkan bagi si pembuatnya dan bahkan merugikan dan menimbulkan kerusakan bagi para korbannya.

Meskipun sering diperingatkan melalui berita yang disiarkan oleh media, tampaknya masih belum ada kesadaran bagi pencuri-pencuri itu untuk menghasilkan keuntungan dan hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa banyak orang ditipu melalui trik-trik online yang sederhana. Oleh karena itu jikalau ada sebagian situs menggiring Anda melalui suatu lika-liku implementasi digital paling berbahaya di dunia, maka berhati-hatilah dengan kegiatan online anda.

Berikut ini adalah 7 besar kriminal-kriminal di dunia maya, meskipun nama-nama mereka adalah samaran, tapi mereka nyata adanya.

1. Kodiak
Tahun 1994, Kodiak beraksi sebagai pengakses rekening dari beberapa pelanggan perusahaan besar pada bank utama dan mentransfer dana ke rekening yang telah disiapkan oleh kaki tangan mereka di Finlandia, Amerika Serikat, Jerman, Israel dan Inggris. Dan akibat perbuatannya di tahun 2005, dia dijatuhi hukuman dan dipenjara selama tiga tahun. Diperkirakan Kodiak telah mencuri sebesar 10,7 juta dollar.

2. Don Fanucci
Di usia 15 tahun, Don Fanucci melakukan suatu rangkaian serangan pada bulan Februari 2000 terhadap beberapa situs web komersil ber-traffick tinggi. Dia dihukum tahanan kota di tempat tinggalnya, Montreal, Quebec, pada 12 September 2001 selama delapan bulan dengan penjagaan terbuka, satu tahun masa percobaan, pembatasan pemakaian Internet, dan denda. Kerusakan ekonomi secara global sebagai akibat serangan-serangannya itu diyakini mencapai 7,5 juta hingga 1,2 milyar dollar.

3. Pox
Salah satu pencipta virus e-mail "Love Bug" (iloveyou), Pox, virus ini menginfeksi dan melumpuhkan lebih dari 50 juta komputer dan jaringan pada 4 Mei 2000. Virus tersebut juga menyerang komputer-komputer milik Pentagon, CIA dan organisasi-organisasi besar lainnya dan menyebabkan kerugian berjuta-juta dolar akibat kerusakan-kerusakan. Karena Pilipina tidak mempunyai undang-undang yang melawan kejahatan hacking komputer, Fox tidak pernah didakwa atas kejahatan-kejahatannya.

4. Mishkal
Mishkal dituduh sebagai salah satu godfather pemalsu kartu kredit di Eropa Timur. Dia dan rekanan-rekanannya dituduh memproduksi secara masal kartu kredit dan debet palsu. Hingga suatu saat, mereka dilaporkan memiliki pendapatan sebesar 100.000 dollar per hari melalui ulahnya itu. Dia ditangkap namun kemudian dibebaskan setelah enam bulan ditahan, dan dengan segera dicarikan kedudukan di pemerintahan Ukrainia â€" sebuah posisi yang akan memberikan kepadanya kekebalan otomatis dari penuntutan lebih lanjut.

5. The Wiz dan Piotrek
The Wiz, 23 tahun, dan Piotrek, 27 tahun, dari Chelyabinsk, Rusia, dihukum untuk sejumlah tuntutan perkomplotan, berbagai kejahatan komputer, dan penipuan mengikat melawan lembaga-lembaga keuangan di Seattle, Los Angeles dan Texas. Di antaranya, mereka mencuri database dari sekitar 50.000 kartu kredit. Keduanya didenda dan dihukum sedikitnya tiga tahun penjara.

6. Roper, Red_Skwyre, dan Dragov
Tiga orang ini adalah inti dari jaringan kejahatan dunia maya dengan memeras uang dari bank-bank, Kasino-kasino internet, dan berbagai bisnis berbasis web lainnya. Strategi yang mereka lakukan cukup sederhana, yakni meng-hack dan menahan proses transaksi rekening untuk sebuah tebusan sebesar 40.000 dollar. Akibatnya dia didakwa menyebabkan kerusakan langsung lebih dari 2 juta poundstarling dan kerusakan-kerusakan tidak langsung sekitar 40 juta poundstarling. Dalam bulan Oktober 2007, trio itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

7. Bandit
Bandit memanipulasi kira-kira 500.000 komputer dan menyewakannya untuk aktivitas kejahatan. Dia ditangkap pada bulan November 2005 dalam sebuah operasi FBI, dan dihukum 60 bulan penjara, dan diperintahkan untuk menyerahkan sebuah mobil mewahnya seharga 58.000 dollar yang berasal dari hasil kejahatannya. Dia juga diperintahkan untuk membayar 15.000 dollar sebagai ganti rugi kepada pemerintah Amerika Serikat untuk komputer-komputer militer yang terinfeksi.


Di tengah banjir berita yang menyesakkan, ada berita yang menyegarkan.
Konon, jika Depdiknas memiliki program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Depkes segera mengeluarkan program Biaya Operasional Kesehatan (BOK). Demikian Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih saat melakukan kunjungan kerja di Kupang, Sabtu (28/11).
Menurut Menkes, program BOK merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat yang tidak diberikan kepada setiap individu, tetapi disalurkan langsung ke posyandu dan puskesmas. Menkes agaknya menghayati makna kegiatan posyandu dan puskesmas sebab dia sempat bekerja di jalur ini sampai pelosok pedesaan.


Belas kasihan
Semangat Menkes itu agaknya ingin menjabarkan salah satu asas Pancasila, yaitu kemanusiaan. Melalui BOK dapat diharapkan jangkauan pelayanan kesehatan bisa lebih merambah dan merata sampai masyarakat di daerah tertinggal.
Posyandu dan puskesmas memang merupakan salah satu karsa dan karya pelayanan kesehatan Indonesia yang dihargai WHO sebagai model pelayanan kesehatan negara berkembang. Apalagi didukung BOK secara konsekuen dan konsisten di tatalaksana, maka kepemerintahan SBY layak dipuji karena memerhatikan dan memedulikan nasib rakyat di kawasan rural. Belas kasihan memang merupakan citra peradaban dan kebudayaan manusia nan adiluhur dan adiluhung.
Tanpa mengurangi penghormatan dan penghargaan terhadap semangat belas kasihan, di sisi lain perlu disadari, secara politis maupun teknis profesional operasional manajerial, sebenarnya belas kasihan memiliki daya ausdauer relatif bernapas pendek, maka lebih potensial sebagai upaya penanggulangan masalah jangka pendek ketimbang jangka panjang. Secara hakiki semangat belas kasihan lebih mandraguna untuk penanganan masalah gawat darurat seperti bencana alam atau kecelakaan, namun kurang bernapas panjang demi mampu menanggulangi permasalahan jangka panjang seperti sistem pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh skala nasional.
Apa yang disebut belas kasihan lebih merupakan suatu spirit ketimbang keterampilan manajerial untuk menata laksana suatu kegiatan operasional organisasional apalagi secara gigantis, seperti mempersembahkan keadilan pelayanan kesehatan bagi ratusan juta rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Harus disadari dan diakui, semangat saja belum cukup untuk benar-benar mau dan mampu menata laksana pelayanan kesehatan nasional Indonesia. Masih dibutuhkan imbuhan dukungan apa yang disebut sistem.
”E-government”
Dalam skala lebih regional, sebenarnya sejak tahun 2000 di bumi Nusantara sudah ada model sistem pelayanan kesehatan masyarakat gratis nondiskriminatif yang hingga kini sudah terbukti empirik mampu berfungsi optimal. Tentu tidak secara begitu saja Museum Rekor-Dunia Indonesia menganugerahkan piagam penghargaan atas rekor Kabupaten Pertama yang memberi pendidikan sekaligus pelayanan kesehatan gratis kepada warganya kepada Kabupaten Jembrana di ujung barat Pulau Bali .
Kabupaten Jembrana di bawah kepemimpinan Bupati Prof Dr Drg I Gede Winasa itu terbukti mau dan mampu memberi pelayanan kesehatan secara gratis bagi seluruh warganya bukan hanya dengan semangat belas kasih, tetapi juga atas dukungan pemikiran manajerial operasional yang berhasil membentuk sistem pelayanan kesehatan masyarakat secara lengkap, terpadu, dan profesional.
Bupati Jembrana tidak mampu meniru gaya Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei yang memiliki dana berlimpah hingga mampu membiayai pelayanan kesehatan rakyatnya. Bupati Jembrana yang guru besar ilmu kedokteran gigi itu sekadar membentuk sistem asuransi regional. Caranya sederhana, yaitu memaksakan sistem e-government mengomputerisasi KTP warga demi membuat database warga agar dapat akurat diberi subsidi asuransi kesehatan yang diambil dari anggaran daerah.
Anggaran itu sengaja dirancang demi menyubsidi asuransi bagi segenap warga Kabupaten Jembrana yang sebenarnya relatif paling kurang menikmati hasil industri pariwisata Pulau Dewata akibat letak geografisnya relatif terpencil di sudut barat tanpa daya atraksi pariwisata.
Meski demikian, berkat manajemen kepemerintahan yang efisien dan bersih setiap tahun, Kabupaten Jembrana malah surplus akibat ”gagal” menghamburkan anggaran.
Berdasar fakta keberhasilan Kabupaten Jembrana, sebenarnya sama sekali tidak ada alasan lagi bagi Pemerintah Indonesia untuk tidak mampu apalagi tidak mau memaksakan sistem asuransi kesehatan nasional di persada Nusantara.
Askesnas menjamin tidak ada lagi warga Indonesia gagal mendapat layanan kesehatan hanya akibat tidak mampu membayar layanan kesehatan. Tidak ada lagi diskriminasi sosial yang hanya memberi pelayanan kesehatan bagi warga kaya tanpa sudi memberi layanan kesehatan bagi warga yang miskin harta.
Tidak ada lagi keluarga miskin yang hanya bisa menangis menyaksikan anak atau istri atau suami atau ayah atau ibu digerogoti penyakit, hingga secara lambat tetapi pasti menuju ajal hanya akibat tidak mampu membayar biaya layanan kesehatan!
Tidak perlu lagi ada warga yang bisa nyaman berbaring di kamar rumah sakit kelas VVVVIP dengan tarif per malam lebih mahal ketimbang hotel berbintang enam, sementara ada warga yang berbaring di emperan rumah sakit pun diusir hanya karena tidak mampu membayar harga kamar rumah sakit kelas terkumuh pun.
Tragedi kemanusiaan akibat diskriminasi pelayanan kesehatan tidak boleh terjadi lagi apabila sistem asuransi kesehatan nasional berhasil dipaksakan untuk hadir di persada Nusantara ini.
Jaya Suprana Budayawan
Opini Kompas 12 Desember 2009


Oleh Hj. Alma Lucyati
Indikator kesehatan masyarakat mengacu pada suatu nilai, yaitu umur harapan hidup (UHH). Selama dua tahun terakhir, UHH Jawa Barat memperlihatkan grafik menaik, pada 2007 sebesar 67,8 dan 2008 sebesar 67,82. Kondisi itu diharapkan dapat ditingkatkan lagi. UHH yang merupakan indeks komposit, dipengaruhi oleh hal-hal seperti AKI dan AKB (angka kematian ibu dan bayi), angka penyakit menular/tidak menular, status gizi, cakupan air bersih dan jamban keluarga, pola perilaku hidup bersih dan sehat.

 

Secara umum, ada dua hal yang memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat di Jabar dan dapat dikategorikan dalam dua golongan. Pertama, kondisi kesehatan Jawa Barat yang dipengaruhi masalah-masalah nonkesehatan seperti masalah geografis, demografi, pendidikan ekonomi, serta kultur budaya.
Kedua, masalah kesehatan. Dalam hal ini bisa kita lihat dari hal-hal sebagai berikut: pertama, masalah masih tingginya AKI dan AKB. Berdasarkan Susenas 2008, AKI Jabar masih berkisar pada 228/100.000 penduduk. Apabila kita petakan untuk setiap kabupaten/kota ternyata terdapat gambaran yang berbeda , ada yang sudah rendah tetapi ada juga yang masih tinggi AKI/AKB-nya sehingga diperlukan analisis lebih mendalam mengapa hal tersebut terjadi.
Kedua, masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena beberapa penyakit menular maupun yang tidak menular. Beberapa penyakit menular yang akrab dengan kita di antaranya DBD, diare, TBC, kusta, malaria, filariasis. Jawa Barat sudah harus mulai memberikan perhatian khusus pula terhadap penyakit yang tidak menular karena data 2008 didapatkan beberapa penyakit tidak menular yang mulai meninggi di Jawa Barat seperti penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis, gangguan emosional, gastriris, serta radang gout.
Ketiga, masih ditemukannya masalah kekurangan gizi. Kekurangan gizi ini hampir menyebar di semua kabupaten/kota. Apabila dilihat kembali, tampak beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya kekurangan gizi, mulai dari ketidaktahuan keluarga tentang cara pemilihan makanan atau ketidakterjangkauan masyarakat untuk mengakses makanan yang seimbang. Belum lagi adanya kepercayaan masyarakat yang masih memegang teguh takhayul, sehingga masih melarang pemberian ikan pada anak-anaknya. Bahkan tidak jarang ibu yang baru saja melahirkan tidak diperkenankan untuk menyantap makanan yang mengandung protein hewani dengan alasan takut gatal atau takut lukanya tidak sembuh. Menangani masalah gizi ini, tidak menjadi beban di dinas kesehatan saja karena ternyata banyak sekali faktor lain di luar kesehatan yang pada ahirnya memengaruhi gizi, baik balita sampai ibu hamil.
Keempat, penyebaran tenaga kesehatan yang tidak merata. Untuk dapat mengakses kelayakan kesehatan tentu harus pula dipertimbangkan keberadaan dan penyebaran tenaga kesehatan, mulai dari tenaga dokter sampai tenaga kesehatan yang lainnya. Tenaga kesehatan selain jumlahnya masih kurang, lebih terpusatkan di kota atau beberapa daerah yang menjadi favorit mereka. Apabila kita berbicara tentang jumlah tenaga kesehatan, rasanya tidak adil apabila kita tidak juga memperhatikan bagaimana mutu tenaga kesehatan tersebut.
Kelima, masalah kurang meratanya sarana dan prasarana pendukung kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, polindes, dan lain-lain. Padahal aksesibilitas masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi pula oleh ketersediaan sarana kesehatan mulai dari puskesmas, puskesmas pembantu, rumah sakit, polindes, bahkan rumah sakit swasta atau dokter/bidan praktik swasta pun sangat memengaruhi. Penyebaran fasilitas kesehatan yang lebih banyak di kota juga berhubungan dengan penyebaran tenaga kesehatan.
Keenam, masalah pembiayaan kesehatan yang masih rendah. Data menujukkan, besaran biaya kesehatan yang disediakan pemerintah tidak jauh berkisar di antara 2,5 persen s.d. 3,5 persen. Meskipun ada beberapa kabupaten dan kota yang mendapat anggaran kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang lain, tetapi secara umum pembiayaan kesehatan masih rendah.
Ketujuh, lemahnya peran serta masyarakat di bidang kesehatan. Sehebat apa pun pemerintah dalam mengajak untuk hidup sehat, jika tanpa disertai peran aktif masyarakatnya, akan sia-sia. Semboyan pemerintah untuk sehat secara mandiri harus lebih dikumandangkan agar dapat didengar setiap penduduk Jawa Barat.
Faktor kemiskinan sangat dekat dengan "kondisi akhir ", seperti gizi buruk, lingkungan permukiman yang tidak sehat, sanitasi yang tidak memadai. Bahkan, akses terhadap sarana air bersih yang kurang sudah menjadi hal yang tampaknya melekat satu sama lain.
Sebetulnya, hal tersebut tidak sepatutnya terjadi karena walaupun "miskin " masih ada beberapa yang dapat kita lakukan seperti pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS dapat mencegah beberapa penyakit. Apabila kita berhasil mencegah penyakit artinya kita menyimpan sejumlah uang yang tidak kita belanjakan untuk membeli obat, atau menyimpan uang yang tidak kita keluarkan karena kita sakit.
Kondisi lain yang masih kita lakukan adalah bagaimana secara bersama dengan masyarakat bergotong-royong mengupayakan kondisi lingkungan yang yang sehat untuk hidup. Untuk mengupayakan lingkungan yang bersih dan sehat tidak memerlukan dana besar, cukup dengan keinginan dan kemauan untuk membersihkan lingkungan dan pasti akan jauh dari penyakit.
Pola hidup
Bagi mereka yang kaya pun apabila tidak disertai dengan pola perilaku hidup yang benar dapat juga menimbulkan penyakit, seperti penyakit gout. Penyakit lain yang disebabkan karena makanan antara lain penyakit jantung dan hipertensi.
Yang berperan untuk ini adalah kita semua, masyarakat, dan pemerintah, dimotori oleh beberapa organisasi pemerintah daerah (OPD) yang terkait, di antaranya dinas kesehatan yang memberikan informasi makanan apa yang dapat menimbulkan penyakit dan bagaimana mencegahnya. Upaya ini dibantu oleh penyebaran informasi oleh Dinas Kominfo dan Dinas Pendidikan yang sejak dini mengajarkan kepada murid-murid untuk pintar dalam memilih makanan yang sehat. Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian diharapkan dapat turut serta dalam menyediakan bahan pangan yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Demikian pula diharapkan masyarakat itu sendiri mempunyai kemampuan untuk dapat memilih makanan yang sehat.
Saya pikir, kondisi yang diharapkan suatu saat akan dapat tercapai bila semua hal yang diceritakan tadi dilaksanakan. Tingkat pendidikan yang meningkat akan memengaruhi secara signifikan perbaikan konsisi kesehatan masyarakat tersebut. Hal ini tentu akan memengaruhi sudut pandang masyarakat untuk berperan aktif dalam memilih makanan yang sehat, dan bahkan menentukan perilaku yang sehat dan baik demi mencapai masyarakat yang mandiri, dinamis, dan sejahtera.***
Penulis, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat. 
Opini Pikiran Rakyat 12 Desember 2009



tipe pria yang dijauhi wanita seperti dilansir time of India.

Pria dominan


Jangan menunjukkan superioritas di depan kekasih. Faktanya, wanita lebih memilih pria yang memilih kawan karena kemampuan, keahlian, dan prestasinya. Bukan mereka yang menggunakan taktik paksaan untuk merendahkan lawan.

Konselor cinta Dr Chirta Bakshi menuturkan, "Perilaku dominan sangat ditentang wanita, sebab dia ingin menikmati ikatan dengan rasa saling menghormati. Dalam berbagai hubungan, jika seorang pihak mendominasi setiap pengambilan, hal ini akan tidak baik bagi hubungan."


Cowok macho

Kajian terbaru mengklaim, pria macho yang identik dengan kehebatan fisik tak selalu diminati wanita. Pakar perkembangan kepribadian Varun Chhabra mengatakan, "Kini, wanita lebih memilih pria yang berlagak punya tubuh bagus, berkait dengan imej metroseksual daripada tipikal pria yang kasar dan liar. Pria yang punya hati lembut adalah favorit wanita."

Pria haus seks

Saat memilih pasangan, wanita tidak melihat pria yang haus seks. Nyatanya, beberapa pria menempatkan seks sebagai prioritas utama dalam hubungan sementara wanita mencari cinta dan romantisme, tanpa intimasi secara fisik.



Seringkali hal-hal yang penting malah menjadi lupa karena menurunnya daya ingat kita. Selain minum suplemen untuk menambah daya ingat, ada cara yang sangat mudah dan sederhana agar ingatan kita tetap kuat dan baik.

Para peneliti Australia telah melakukan penelitian terhadap 29.500 orang yang punya daya ingat luar biasa, dan menemukan 7 kebiasaan yang bisa membuat daya ingat kita lebih kuat dan tahan lama.

Para responden tersebut disebutkan memiliki daya ingat luar biasa karena mampu memutar ulang memori jangka panjang (mengingat apa yang terjadi secara baik hingga 20 tahun lalu), dan memori jangka pendek (mengingat apapun yang ada pada daftar belanjaan), hingga kemampuan mengingat wajah, nama, serta jabatan seseorang.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, rata-rata mereka memiliki kesamaan gaya hidup dan aktivitas. Inilah yang kemudian disimpulkan sebagai 7 kebiasaan untuk mengasah daya ingat, yaitu:

1. Jarang atau tidak sama sekali mengonsumsi minuman beralkohol
2. Menonton siaran televisi kurang dari 1 jam per hari
3. Membaca novel
4. Mengisi teka-teki silang
5. Mengonsumsi ikan
6. Minum teh atau kopi
7. Memiliki dan tentunya menulis buku harian

Mudah dan sederhanakan? Mari kita coba 7 kebiasaan ini agar daya ingat kita lebih kuat dan tahan lama.



By : Vera Farah Bararah - detikHealth

Ingin mengubah rambut lurus menjadi keriting? Gampang, nantinya tak perlu lagi berlama-lama di salon. Dengan penemuan gen keriting, mengubah rambut keriting bisa semudah layaknya minum pil. Rambut lurus pun bisa jadi kriwil, sebaliknya rambut keriting bisa jadi lurus.

Peneliti dari Australia telah menemukan sebuah gen yang bisa memberikan rambut keriting pada seseorang. Diharapkan nantinya bisa menciptakan teknik keriting rambut tanpa menggunakan alat-alat panas atau serum yang bisa merusak atau membahayakan rambut.

Ilmuwan dari Queensland Institute of Medical Research menemukan bahwa gen trichohyalin yang sebelumnya dikenal mempengaruhi perkembangan folikel rambut, ternyata juga bertanggung jawab untuk membuat rambut menjadi ikal atau keriting. Variasi dari gen ini juga bisa menentukan apakah rambut seseorang akan lurus atau keriting.

"Ini sangat berpotensi sekali. Saat ini kita sedang mengembangkan perawatan baru untuk membuat rambut menjadi keriting atau lurus dengan metode yang lebih sederhana dibandingkan perawatan secara langsung yang selama ini ada di salon-salon," ujar Nick Martin, seperti dikutip dari New York Daily News.

Hasil penelitian baru ini tidak hanya digunakan untuk faktor keindahan saja. Martin mengungkapkan hasil ini juga bisa digunakan sebagai alat identifikasi DNA oleh tim ahli forensik dalam membantu menentukan apakah seorang pelaku kejatahan memiliki rambut lurus atau keriting.

Penemuan gen ini juga memungkinkan bagi ibu hamil untuk memprediksi apakah nanti bayinya lahir dengan rambut keriting atau lurus. Karena kemungkinan seorang anak mewarisi rambut keriting dari orangtua yang berambut keriting cukup besar yaitu sekitar 90 persen.

Diharapkan nantinya bagi perempuan yang ingin mengubah rambutnya dari lJustify Fullurus menjadi keriting atau sebaliknya bisa menggunakan cara yang lebih efektif, sederhana dan tidak merusak rambut pada masa mendatang.



Warga Perumahan Magersari Indah, Sidoarjo, Jawa Timur geger. Mahasiswi salah satu PTS di Surabaya, kepergok tengah berbuat mesum di kamar rumah milik Karsono, Blok AI 13, Perumahan setempat. Warga yang geram karena ulah mesum mahasiswi berinisial RP (20), asal Puri Indah, Sidoarjo dan pasangan mesumnya MI (18), warga Sidokare, Sidoarjo ini, langsung mengarak keduanya ke pos satpam setempat. Bahkan, saat diarak, MI hanya menggunakan celana dalam. Aksi mesum yang dilakukan RP dan MI itu tergolong berani. Karena mereka melakukannya di rumah warga yang tidak ada hubungan kerabat dengan keduanya. "Kok berani-beraninya berbuat mesum di kamar saya," ungkap Karsono kesal.

Informasi yang diperoleh, MI yang merupakan teman Nanang (anak Karsono) sewaktu di STM PGRI Sidoarjo, sekira pukul 08.00 WIB datang ke rumah Karsono bersama dengan RP. Pagi itu baik Karsono maupun Wadiarti istrinya, tidak berada di rumah. Dirumah type 37 itu, hanya ada Dwi Yunitasari, anak Karsono. Kedua sejoli ini bertamu ke rumah itu dan langsung melakukan adegan mesum di kamar depan yang merupakan kamar Karsono. Sebelum melakukan aksinya, MI memberi uang Yunitasari Rp5.000 dan menyuruhnya keluar rumah. Setelah bocah kelas IV SD itu keluar rumah, MI mengunci pagar dan pintu rumah. Keduanya lantas masuk ke dalam kamar Karsono.

Sekira pukul 10.30 WIB, Karyono yang sehari-hari bekerja sebagai sopir bus AKAS dalam kota Surabaya, kebetulan ada keperluan membayar rekening listrik. "Saya memang dari kantor mau bayar listrik," ujar Karsono. Karena antri, Karsono memutuskan pulang ke rumah untuk makan dulu. Sesampainya di rumah, dia melihat pagar rumahnya tertutup dan dikunci dari dalam. Sedangkan di dalam garasi ada sepeda motor Supra X Nopol W 5775 RB. Dia curiga, karena kalau ada tamu kenapa pagar dikunci dari dalam. Saat dia masuk rumah, pintu juga dalam keadaan terkunci. "Saya ketok beberapa kali kok tidak dibuka. Terus anak saya kok ada di luar," imbuh Karsono.

Tanpa menunggu lama, bapak dua anak ini langsung menuju depan kamar dan membuka kelambu jendela kamar. "Saat saya buka kelambu, keduanya (MI dan RP) dalam keadaan telanjang di atas ranjang," aku Karsono. Meski sudah kepergok, MI yang diketahui bekerja di salah satu perusahaan kayu maupun RP yang masih berstatus mahasiswa semester I di PTS Surabaya itu, tetap tidak mau membukakan pintu. Karsono juga sempat bertanya kepada keduanya, asalnya mana dan siapa orang tuanya? Namun, kedua muda-mudi itu berbelit-belit dan tetap tidak mau membukakan pintu. Karena kesal, Karsono memanggil warga lainnya. Beberapa warga kemudian mendobrak pintu rumah. Sembari masih membetulkan pakaian, keduanya dipaksa keluar kamar.

MI yang baru memakai celana dalam, kemudian diarak oleh warga ke pos satpam setempat yang berjarak sekira 400 meter dari rumah Karsono. Puluhan warga mengikuti dari belakang. Kejadian itu pun menjadi tontonan warga. Setelah diamankan di pos satpam perumahan setempat, keduanya dijemput polisi dan dibawa ke Polsek Kota Sidoarjo. "Yang laki-laki hanya memakai celana dalam dan jaket saja. Warga geram melihat ulahnya, karena itu mereka diarak," ujar Sholikin, satpam Perum Magersari Indah. Diduga, keduanya sering ke rumah Karsono saat tuan rumahnya bekerja. Sebab, sebelum datang ke rumah itu, MI terlebih dulu mengirim SMS kepada Yunitasari. Namun apes, mereka kepergok tuan rumah.
Kapolsek Kota Sidoarjo, AKP Fauzan Sukmawansyah mengatakan keduanya sudah diamankan dan kini didampingi oleh keluarganya masing-masing. "Melihat dari SMS di handphone MI, sebelum datang ke rumah itu terlebih dulu SMS Nita (anak Karsono)," ujarnya.

sumber:news.okezone.com



Di menit-menit terakhir, rencana penayangan film kontroversial, ‘Balibo Five’ di sebuah bioskop di Jakarta kemarin, Selasa 1 Desember 2009, batal dilakukan. Hanya sejam sebelum tayang, Lembaga Sensor Film (LSF) melarang pemutaran film karya sutradara Robert Connolly yang mestinya tayang perdana hari itu.

Pelarangan LSF terhadap pemutaran perdana Balibo Five yang dilakukan Jakarta Foreign Correspondents Club juga berarti film tersebut tak akan diputar di Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) yang akan diselenggarakan 4-12 Desember 2009.

Direktur JiFFest, Lalu Rois Amri menyayangkan pelarangan itu, meski demikian pihaknya terus berusaha agar Balibo Five bisa ditonton oleh publik di Indonesia.

"Pada dasarnya kami tidak diperbolehkan untuk memutar film tersebut, Tapi, saya masih menunggu penjelasan resminya," kata Lalu Rois Amri seperti dimuat laman ABC.

‘Balibo Five’ menceritakan pembunuhan lima wartawan Australia di Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1975.

Film tersebut dirilis di Australia awal tahun ini, hanya seminggu sebelum Kepolisian Australia (AFP) mengumumkan mereka akan membuka kembali penyelidikan kasus tersebut.

Meski sepi di Indonesia, isu Balibo Five kembali ramai di Australia. Apalagi, setelah Kepolisian Federal Australia (AFP) membuka kembali kasus kasus dugaan kejahatan perang tersebut pada 20 Agustus 2009.

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/