Setiap orang tua selalu mengharapkan anaknya cerdik, pandai dan arif melebihi anak lain. Para pakar menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan genetika bawaan, namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan setelah lahir juga merupakan faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan.

Merangsang Pertumbuhan dengan Pendidikan dalam Kandungan
Para dokter menyatakan, bayi dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat bulan sudah mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang organ indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran yang penting bagi pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex (bagian otak yang penting untuk mengingat, memperhatikan, menyadari, berpikir, mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan sudah terbentuk pada usia 5 รข€" 6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan intelegensi sang anak.

Fondasi Perkembangan Intelegensi Ditentukan pada Masa Anak-Anak
Sejak bayi dilahirkan, ayah-bunda sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan dasar kepadanya. Kalau saja ayah bunda pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar kepribadian yang unik bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik. Dengan demikian, peran ayah bunda bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab besar sebagai "guru pribadi".


Para pakar menyatakan, "Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya.

9 Rahasia Membuat Anak menjadi Pandai/Jenius
Penulis rubik khusus pendidikan, Korey Capozza, menyarankan sembilan cara untuk membina dan meningkatkan IQ (intelligence quotient ) anak.

1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.

2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.

3. Tingkatkan kesehatan
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.

4. Permainan

Memang ada banyak games yang bisa membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas berpikir. Namun juga ada sejumlah games yang dapat meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan inspirasi, bahkan ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana serta melatih kemampuan membuat rencana. Penelitian di University of Rochester juga menemukan bahwa anak kecil yang bermain games lebih berkemampuan dalam menemukan petunjuk rasa visual dalam belajar.

5. Menolak junk food
Kurangi mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.

6. Memupuk rasa ingin tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.

7. Membaca
Sejalan dengan kemajuan teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk minat membaca seorang anak.

8. Makan pagi
Pepatah yang mengatakan burung yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak 1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.

9. Bermain permainan pengasah otak
Bermain catur, teka-teki silang atau permainan lain dapat merangsang intelegensi. Games Sudoku malah dapat memupuk cara berpikir yang bijaksana dan memupuk kemampuan memecahkan masalah.

Selain hal-hal di atas, pada saat seorang anak masih sangat muda harus sering diajak bercengkrama, mintalah anak mengingat perbendaharaan kata yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari ataupun mintalah anak menghafal, semua ini merupakan jurus piawai untuk membantu anak memupuk intelligence quotient.

Para pakar menyatakan, "Matikan tv, mintalah anak keluar rumah, mendekatkan diri dengan alam dan mengolah tubuh, merupakan salah satu metode terbaik untuk melatih anak menjadi pandai cekatan dan bertubuh sehat."



Jangankan ngobrol, Anda dekati saja si dia menjauh pergi. Jika Anda memandang ke arahnya, dia buru-buru mengalihkan pandangan. Jangan lantas menganggapnya sombong, karena, bisa jadi ia sebenarnya memiliki venustraphobia. Artinya, rasa takut yang berlebihan terhadap perempuan cantik. Kok bisa?

Rasa takut berlebihan
Sebelum lebih jauh membahas venustraphobia, Anda perlu tahu fobia secara umum. Fobia didefinisikan sebagai rasa takut yang tidak rasional atas suatu obyek situasi atau aktivitas yang spesifik. Rasa takut dipicu stimuli yang tidak benar-benar menakutkan atau mengancam keselamatan diri. Misalnya, Anda takut pada buah tertentu, padahal buah itu tidak berbahaya ataupun mengancam jiwa. Beda jika Anda takut pada buaya. Itu normal dan wajar. Meski tidak membahayakan jiwa, namun fobia memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup si penderitanya.

Venustraphobia (disebut juga caligynephobia) adalah rasa takut yang berlebihan terhadap perempuan cantik. Sama halnya dengan fobia jenis lain, fobia ini juga disebabkan stimulan yang tidak wajar dan tidak membahayakan jiwa. Biasanya penyebabnya adalah kejadian atau pengalaman buruk yang berkaitan dengan perempuan cantik yang menyebabkan trauma psikologis penderitanya.

Apa sih yang terjadi ketika penderita venustraphobia ini berada di antara perempuan cantik? Keringat dingin, tubuh gemetar, dan napas megap-megap. Para psikolog mengatakan, penyebab dari venustraphobia ini adalah perasaan tidak percaya diri atau rendah diri berlebihan, perasaan takut ditolak, takut tidak diterima, atau takut gagal membina hubungan.

Bisa sembuh
Bila pasangan menunjukkan gejala-gejala venustraphobia, Anda tidak perlu khawatir. Dia tidak sendirian di dunia ini. Sebuah penelitian mengatakan, diperkirakan sekitar 0,47 persen pria di Inggris dan 0,61 persen pria di Amerika terserang venustraphobia. Penelitian lain menyebutkan penderita fobia ini lebih banyak berasal dari kalangan menengah ke atas. Penyebabnya, seperti yang disebutkan tadi, sikap rendah diri yang berlebihan. Berawal dari tak percaya diri, lama-kelamaan perasaan ini terakumulasi menjadi fobia.

Penderita fobia ini sebenarnya bisa disembuhkan. Ada berbagai metode pemulihan untuk membuat penderitanya keluar dari ketakutan, mulai dari hipnoterapi, neuro-linguistic programming, hingga energy psychology.

Seperti komputer, terapi hipnoterapi dilakukan dengan memprogram ulang alam bawah sadar penderitanya dengan bantuan terapi atau psikolog sebagai mediator. Ketika rasa takutnya telah diprogram ulang, gejala fobia ini akan ditekan seminim mungkin. Neuro-linguistic programming menggunakan kekuatan imajinasi untuk memprogram ulang rasa takut si penderita.

Sedangkan energy psychology merupakan terapi pemulihan yang menggabungkan berbagai macam bentuk pemulihan terhadap fobia. Metode ini relatif aman. Cara lain yang juga dilakukan untuk penyembuhan adalah menggunakan obat antidepresan, terapi bicara, atau cognitive behaviour therapy.


Ardi Winangun
(Pengurus Presidium Nasional Masika ICMI)

Dalam peringatan Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember, yang terlupakan dan yang harus dikenang kembali atas jasa-jasanya adalah Muhammad Yamin. Berkat beliaulah, aturan soal HAM bisa masuk dalam UUD, sebuah dasar hukum tertinggi dalam peraturan hukum.

Tentu, keinginan Muhammad Yamin untuk memasukkan HAM dalam UUD tidak mudah. Ia harus berdebat dan membuka front dengan Soepomo dan Soekarno. Dalam sebuah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), di situlah perdebatan terjadi. Saking serunya, masing-masing kubu mempunyai pengikut yang sangat hebatnya. Muhammad Yamin didukung oleh Mohammad Hatta, sementara Soepomo didukung oleh Soekarno.

Bagi Yamin, HAM perlu dimasukkan dalam UUD, tapi tidak bagi Soepomo. Penolakan Soepomo dilandasi alasan bahwa HAM adalah produk negara individualistik. Pikiran Soepomo menyatakan aliran kekeluargaan sesuai dengan sifat ketimuran. Jadi, tidak perlu mengadakan declaration of rights. Konsep Soepomo, dengan negara integralistik, menganggap HAM tidak perlu. Dalam negara integralistik, pemimpin negara menyatu dengan rakyatnya sehingga tidak mungkin pemimpin menyayat-nyayat atau menzalimi rakyat. Tidak hanya Soepomo yang tidak setuju declaration of rights dimasukkan dalam UUD, Sukiman pun senada dengan Soepomo yang tidak sepakat memasukkan declaration of rights dalam UUD.

Namun, gagasan Soepomo itu ditentang oleh Muhammad Yamin dengan keras. Muhammad Yamin berkeinginan memasukkan HAM dalam UUD karena terinspirasi filsuf Prancis, JJ Roosseau; The Virginia Declaration of Rights, 12 Juni 1776; serta Konstitusi Amerika Serikat yang di dalamnya memuat Declaration of Rights, Philadelphia tahun 1774, Declaration of Independence 4 Juli tahun 1776, dan Konstitusi 1787.

Dalam sidang BPUPKI, Muhammad Yamin mengatakan, buat yang akan menyusun konstitusi hendaklah jelas apa yang akan disusun. Oleh sebab itu, konstitusi ini hendaklah berisi bahan-bahan yang jelas; tidak saja tentang penyusunan negara, tetapi juga berisi syarat-syarat tentang kesejahteraan dan hak-hak rakyat tentang perlindungan kemerdekaan. Misalnya, berbicara, berkumpul, dan lain-lainnya. Ringkasnya, menjamin keadaan yang lebih selamat dan lebih sentosa daripada keadaan dulu serta kehidupan yang lebih senang dan makmur dalam negara yang dicita-citakan.

Muhammad Yamin menyampaikan pandangannya agar pasal-pasal tentang kesejahteraan, seperti yang dijanjikan dalam pembuka UUD, diberi jaminan yang lebih luas dan jelas. Ditegaskan, hak-hak dasar wajib dimasukkan dalam UUD, yang ia sebut sebagai pasal dan perkara yang principieel. Penolakannya ini merupakan respons dari pandangan Supomo yang berpendapat bahwa hak-hak dasar tidak perlu dimasukkan dalam konstitusi.

HAM masuk dalam UUD agar kedudukan hukumnya menjadi kuat sangatlah penting. Hal ini seperti dikatakan Muhammad Yamin dalam sidang-sidang BPUPKI. Ungkapan itu menyatakan, "Saya minta perhatian betul-betul karena yang kita bicarakan ini hak rakyat. Kalau hal ini tidak terang dalam hukum dasar, ada kekhilafan daripada grondwet, grondwettelijke fout, kesalahan undang-undang hukum dasar, besar sekali dosanya buat rakyat yang menanti-nantikan hak daripada republik, misalnya mengenai yang tertuju kepada warga negara. Jangan pikirkan bahwa hanya warga negara yang akan mendapat hak, juga penduduk akan diperlindungi oleh republik ini."

Antara tesis dan antitesis itu akhirnya menghasilkan sintesis dengan termuatnya 5 pasal, seperti dalam UUD 1945 yang disahkan pada 18 Agustus 1945. Menurut Muhammad Yamin, UUD 1945 merupakan hasil karya di bidang hukum konstitusi yang disusun dalam aliran suasana nasional, dalam rangka suasana internasional, dan dalam suasana perang dunia II, yang meliputi Indonesia sebagai bagian dari dunia semesta.

Konstitusi yang hanya memuat 37 pasal, menurut Muhammad Yamin, merupakan salah satu manifesto ringkas yang berisi petunjuk bagaimana revolusi kemerdekaan Indonesia membentuk susunan ketatanegaraan Republik Indonesia dan bagaimana tujuan akhir harus dicapai, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan ajaran Pancasila yang ia persamakan dengan masyarakat sosialis ala Indonesia.

Masyarakat adil dan makmur ini akan tercapai, menurutnya, dengan melaksanakan pembangunan semesta berencana. Keyakinan Yamin tentang jalan pembangunan semesta berencana, dalam konteks pemenuhan HAM, khususnya hak-hak ekosob, dapat dipersamakan dengan konsep yang saat ini dikenal dengan obligation of conduct dan obligation of result yang menjadi obligasi pokok pemerintah.

UUD 1945 yang disahkan menjadi UUD pada 18 Agustus 1945 itu sekarang sudah diamendemen sampai empat kali dengan sebutan UUD NRI Tahun 1945 yang memiliki 73 pasal. Jumlah pasal mengenai HAM dalam UUD NRI Tahun 1945 pun menjadi lebih komplet, yang tertuang dalam Bab X A HAM dari Pasal 28 A hingga Pasal 28 J. Namun, tanpa perjuangan Muhammad Yamin yang kuat untuk memasukkan HAM dalam UUD, kita semua akan kesulitan memperjuangkan HAM menjadi landasan dan jaminan hukum tertinggi.

Opini Republika 12 Desember 2009

Berbagai fenomena sosial yang muncul akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Fenomena kekerasan dalam menyelesaikan masalah menjadi hal yang umum. Pemaksaan kebijakan terjadi hampir pada setiap level institusi. Manipulasi informasi menjadi hal yang lumrah. Penekanan dan pemaksaan kehendak satu kelompok terhadap kelompok lain dianggap biasa. Hukum begitu jeli pada kesalahan, tetapi buta pada keadilan.
Sepertinya karakter masyarakat Indonesia yang santun dalam berperilaku, musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah, local wisdom yang kaya dengan pluralitas, toleransi dan gotong royong, telah berubah wujud menjadi hegemoni kelompok-kelompok baru yang saling mengalahkan. Apakah pendidikan telah kehilangan sebagian fungsi utamanya? Berkaca pada kondisi ini, sudah sepantasnya jika kita bertanya secara kritis, inikah hasil dari proses pendidikan yang seharusnya menjadi alat transformasi nilai-nilai luhur peradaban? Jangan-jangan pendidikan telah teredusir menjadi alat yang secara mekanik hanya menciptakan anak didik yang pintar menguasai bahan ajar untuk sekedar lulus ujian nasional. Kalau betul begitu, pendidikan sedang memperlihatkan sisi gelapnya.


Padahal, pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam melahirkan warga negara Indonesia yang memiliki karakter kuat sebagai modal dalam membangun peradaban tinggi dan unggul. Karakter bangsa yang kuat merupakan produk dari pendidikan yang bagus dan mengembangkan karakter. Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, tangguh peradaban yang tinggi dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter masyarakat negatif, karakter negatif dan lemah mengakibatkan peradaban yang dibangun pun menjadi lemah sebab peradaban tersebut dibangun dalam fondasi yang amat lemah.
Karakter bangsa adalah modal dasar membangun peradaban tingkat tinggi, masyarakat yang memiliki sifat jujur, mandiri, bekerja-sama, patuh pada peraturan, bisa dipercaya, tangguh dan memiliki etos kerja tinggi akan menghasilkan sistem kehidupan sosial yang teratur dan baik. Ketidakteraturan sosial menghasilkan berbagai bentuk tindak kriminal, kekerasan, terorisme dan lain-lain.
Oleh karena itu, pendidikan harus terus didorong untuk mengembangkan karakter bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat sehingga pada gilirannya bangsa Indonesia akan mampu membangun peradaban yang lebih maju dan modern. Menurut M Dawam Raharjo, peradaban modern dibangun dalam empat pilar utama, yakni induk budaya (mother culture) agama yang kuat, sistem pendidikan yang maju, sistem ekonomi yang berkeadilan serta majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Sebenarnya keempat pilar tersebut sudah dimiliki Indonesia, tinggal bagaimana keempat hal tersebut berjalan secara fungsional melalui pendidikan.

Mengembangkan karakter
Salah satu poin penting dari tugas pendidikan adalah membangun karakter (character building) anak didik. Karakter merupakan standar-standar batin yang terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas diri. Karakter diri dilandasi nilai-nilai serta cara berpikir berdasarkan nilai-nilai tersebut dan terwujud di dalam perilaku. Bentuk-bentuk karakter yang dikembangkan telah dirumuskan secara berbeda.
Indonesia Heritage Foundation merumuskan beberapa bentuk karakter yang harus ada dalam setiap individu bangsa Indonesia di antaranya; cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, dan toleransi, cinta damai dan persatuan.
Sementara itu, character counts di Amerika mengidentifikasikan bahwa karakter-karakter yang menjadi pilar adalah; dapat dipercaya (trustworthiness), rasa hormat dan perhatian (respect), tanggung jawab (responsibility), jujur (fairness), peduli (caring), kewarganegaraan (citizenship), ketulusan (honesty), berani (courage), tekun (diligence) dan integritas.
Pada intinya bentuk karakter apa pun yang dirumuskan tetap harus berlandaskan pada nilai-nilai universal. Oleh karena itu, pendidikan yang mengembangkan karakter adalah bentuk pendidikan yang bisa membantu mengembangkan sikap etika, moral dan tanggung jawab, memberikan kasih sayang kepada anak didik dengan menunjukkan dan mengajarkan karakter yang bagus. Hal itu merupakan usaha intensional dan proaktif dari sekolah, masyarakat dan negara untuk mengisi pola pikir dasar anak didik, yaitu nilai-nilai etika seperti menghargai diri sendiri dan orang lain, sikap bertanggung jawab, integritas, dan disiplin diri. Hal itu memberikan solusi jangka panjang yang mengarah pada isu-isu moral, etika dan akademis yang merupakan concern dan sekaligus kekhawatiran yang terus meningkat di dalam masyarakat.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan tersebut seharusnya menjadi dasar dari kurikulum sekolah yang bertujuan mengembangkan secara berkesinambungan dan sistematis karakter siswa. Kurikulum yang menekankan pada penyatuan pengembangan kognitif dengan pengembangan karakter melalui pengambilan perspektif, pertimbangan moral, pembuatan keputusan yang matang, dan pengetahuan diri tentang moral.
Di samping nilai tersebut diintegrasikan dalam kurikulum, juga yang tidak kalah penting adalah adanya role model yang baik dalam masyarakat untuk memberikan contoh dan mendorong sifat baik tertentu atau ciri-ciri karakter yang diinginkan, seperti kejujuran, kesopanan, keberanian, ketekunan, kesetiaan, pengendalian diri, simpati, toleransi, keadilan, menghormati harga diri individu, tanggung jawab untuk kebaikan umum dan lain-lain.
Lebih spesifiknya, menurut Dr Thomas Lickona, pendidikan yang mengambangkan karakter adalah upaya yang dilakukan pendidikan untuk membantu anak didik supaya mengerti, memedulikan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika. Anak didik bisa menilai mana yang benar, sangat memedulikan tentang yang benar, dan melakukan apa yang mereka yakini sebagai yang benar--walaupun ada tekanan dari luar dan godaan dari dalam.

Peranan lingkungan
Sementara itu, upaya pendidikan yang dilakukan di sekolah oleh para guru seperti membuat 'istana pasir di tepi pantai'. Sekolah dengan sekuat tenaga membangun istana yang cantik, tetapi begitu anak keluar dari lingkungan sekolah, ombak besar meluluhlantakkan istana yang telah dibangun di sekolah. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang komprehensif dari sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengembangkan karakter anak didik yang kuat, baik, dan positif secara konsisten.
Lingkungan masyarakat, para pemimpin, pembuat kebijakan, pemegang otoritas di masyarakat, orang tua harus menjadi role model yang baik dalam menanamkan karakter yang baik kepada anaknya. Berbagai prilaku ambigu dan inkonsistensi yang diperlihatkan dalam masyarakat akan memberi kontribusi yang buruk yang secara signifikan dapat melemahkan karakter siswa.
Banyak kebijakan dalam pendidikan yang justru kontraproduktif terhadap pengembangan karakter siswa. Sebut saja misalnya kebijakan ujian nasional (UN) yang dipercaya dapat menggenjot motivasi siswa untuk belajar supaya lulus UN. Kebijakan tersebut justru mengarah pada praksis pendidikan yang melahirkan peraturan dan sistem yang berbasis pada model reward and punishment. Model seperti itu hanya akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat sementara dan terbatas, tapi hanya sedikit bahkan tidak memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak untuk jangka panjang.
Bahkan kalau kita amati pada tataran pelaksanaan UN di lapangan, begitu banyak praktik penyelewengan dan kecurangan yang bertentangan dengan prinsip pendidikan itu sendiri. Hal itu justru yang akan merusak karakter anak didik yang sudah sekian lama diusahakan dibangun dalam lingkungan sekolah. Hilangnya nilai-nilai kejujuran, integritas, dapat dipercaya adalah harga yang harus dibayar dalam praksis pendidikan yang menegasikan karakter positif anak didik.
Saya sepakat dengan character education quality standards yang merekomendasikan bahwa pendidikan akan secara efektif mengembangkan karakter anak didik ketika nilai-nilai dasar etika dijadikan sebagai basis pendidikan, menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif dalam membangun dan mengembangkan karakter anak didik serta menciptakan komunitas yang peduli, baik di keluarga, sekolah maupun masyarakat sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan yang mengembangkan karakter dan setia dan konsisten kepada nilai dasar yang diusung bersama-sama.

Oleh Aan Hasanah, Pengamat pendidikan dan dosen UIN Bandung
Opini Media Indonesia 14 Desember 2009





Seorang terpidana mati Kenneth Biros adalah orang pertama di Amerika Serikat, mungkin juga dunia, yang dieksekusi oleh suntik mati versi baru. Suntik mati versi baru ini hanya menggunakan satu dosis obat dalam dosis tinggi. Suntikan ini disebut-sebut tidak menimbulkan sakit.

Pihak pengadilan memutuskan untuk menggunakan metode suntik terbaru karena sebelumnya para pengeksekusi tidak berhasil menemukan urat nadi Biros untuk disuntik. Meski sudah dicoba 18 kali, nadi tetap nihil ditemukan. Jarum suntik malah mengenai tulang dan otot.

Para ahli injeksi dan pengacara sepakat bahwa suntikan dengan dosis tunggal ini tidak menyebabkan sakit. Namun, ahli hukuman mati menilai metode baru ini membuat ajal lebih lama menjemput si terpidana mati.

Pada umumnya, suntikan yang dipakai untuk eksekusi mati berisi tiga obat, yakni anestesi, pelumpuh otot, dan penghenti jantung. Sementara itu, metode suntikan baru ini hanya mengandung anestesi saja dalam dosis besar.

Suntik mati pertama kali digunakan pada tahun 1977 di Oklahoma, AS. Cara ini ditempuh sebagai alternatif dari hukuman mati yang lebih manusiawi karena sebelumnya pengadilan selalu menggunakan kursi listrik.

Dengan bantuan para ahli anestesi, dunia medis menawarkan tiga kombinasi obat untuk menghasilkan kematian tanpa rasa sakit. Para terpidana menjemput ajalnya akibatnya gangguan pernapasan dan serangan jantung.

Untuk diketahui, 34 dari 36 hukuman mati yang dilakukan di AS saat ini masih menggunakan suntikan tiga obat untuk mendapatkan efek anestesi yang singkat yang disebut thiopental, pelumpuh otak yang disebut pencuroniumbromide, dan senyawa potasium klorida untuk menghentikan detak jantung.

Namun, seringkali tindakan suntik mati tidak berjalan efisien. Beberapa terpidana mati harus meregang nyawa selama beberapa menit sebelum ajal menjemput. Beberapa lagi terlihat sangat kesakitan.

Setelah melakukan analisis data dan uji coba di lab, para ahli menyatakan bahwa dosis obat yang selama ini dipakai dalam suntik mati mungkin kurang tepat.

Menurut Leonidas Koniaris dan timnya dari University of Miami Miller School of Medicine, kandungan anestesi yang dipakai tidak fatal dan terlalu lemah untuk bekerja menghentikan jantung. Ini berarti terpidana meninggal karena mati lemas dan kekurangan oksigen akibat kelumpuhan otot.

Sementara itu, metode suntik mati terbaru ini mengandung dosis tinggi agen anestesi thiopental sodium. Obat ini merupakan jenis yang sama yang telah dipakai untuk membius pasien operasi, tetapi dalam dosis yang lebih kecil.

Dr Richard Birks, Presiden The Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland mengatakan bahwa obat anestesi ini akan merusak sistem pernapasan dan menekan sistem jantung, tetapi tanpa disadari oleh si terpidana.

"Terpidana akan tertidur dalam beberapa detik seperti halnya pasien yang dioperasi. Bedanya, terpidana mati tak akan pernah terbangun lagi. Kematiannya akan berjalan tenang," ujarnya.

Meski begitu, butuh waktu beberapa lama untuk menyatakan bahwa seorang terpidana telah tewas karena dalam suntikan ini tidak digunakan potasium yang mampu menghentikan detak jantung.

Di Ohio, biasanya butuh waktu sekitar 7 menit sebelum seseorang benar-benar tewas setelah disuntik. Hal ini merupakan bagian dari proses 30 menit, mulai dari para saksi menyaksikan pengeksekusi menyuntik hingga petugas menyatakan kematian. Dengan metode suntik mati terbaru ini, mungkin terpidana baru meninggal 15 menit pasca-injeksi.


Krisdayanti menjadi konsumen narkoba, Meski bukan hal yang mengejutkan, keputusan KD dan Anang mengakhiri kehidupan rumah tangga yang telah dlblnanya selama 13 tahun, tetap saja menjadi perbincangan hangat oleh publik. Sebuah-keputusan yang berat, tapi apa mau dikata, jika hati mereka sudah tak lagi menyatu. Masyarakat hanya bisa mcnerka-nerka apa gerangan yang menjadipenyebab pecahnya biduk rumah tangga KD-Anang. Kabar adanya orang ketiga, yang kadung bergulir ke publik, kian memanaskan suasana meski telah dibantah KD, Selasa (1/9) malam lalu. Dan perhatian publik kini tertuju kepada KD.

Dalam bukunya, sebagai artis papan atas Ia mengaku pernah menjadi konsumen narkoba. KD Juga membeberkan pernah akan dlcerai Anang. Buku KD yang disebut catatan kaki olehnya Ini berisi pengakuan Jujur mengenai rahasla-rahasia hidupnya. KD pernah sakaw pada tahun 2000; pernah ditalak oleh Anang, dan bukan sebaliknya Ingin meninggalkan Anang sebagaimana yang santer terdengar selama Ini serta tentang kehidupan seks liarnya dengan sang suami.

Diva asal Malang ini juga mengungkapkan rasa bersalahnya dan menunjukkan bahwa "aku wanita biasa", seperti lagu dalam album terbarunya yang dlcipta oleh Anang. KD mengaku mengenal narkoba Jenis sabu-sabu sejak 1998. Kemudian ia tertangkap basah oleh Anang yang menangisi kebodohan istrinya itu.

KD sempat akan dibawa ke pesantren. Namun, akhirnya Ia menjalani rehabilitasi sampai sembuh, karena keinginan dari dirinya sendiri. "Satu tahun itu (pakai narkoba) sepenuhnya kesalahan saya," tegas KD.

Tahun 1999. ketika Itu KD gemilang, bercahaya, tapi sebenarnya ada tonggak berbahaya, narkotika. KD sendiri sebenarnya mengaku lemah. Dengan kesibukan sang suami, KD gamang." Saya sebenarnya Jauh dari Tuhan. Kesibukan saya membuat saya enggak mengucap syukur," tutur KD yang kala itu memiliki banyak uang untuk membeli sabu-sabu yang mahal.

Untuk sabu-sabu KD mengaku kapok, namun untuk operasi plastik Ia belum bisa memasukan apakah bisa menghentikannya atau tidak. Operasi plastik Tentangnya Jauh dan dirasakan pasangan. Tapi, kalau sabu selain harganya mahal Juga menyakitkan." ujarnya.

Dalam bukunya. KD juga memaparkan kehidupan seks liarnya dengan Anang, walau hanya dalam porsi sedikit. Contohnya, soal KD mengenakan stoking Jaring-jaring untuk lebih menggairahkan Anang dan bercinta dengan Anang dalam mobil. "Saya senang kalau anak saya minta Rp 20.000 untuk membeli buku tentang pengetahuan narkoba di (Toko Buku) Gramedia. Tapi, kalau dia membaca buku Ibunya tentang hal itu, saya enggak mau anak saya baca tentang itu," kata Ibu dua anak ini.

Soal sabu-sabu, awalnya KD hanya berniat untuk coba-cobasaja, namun pada akhirnya kecanduan. "Siang Itu aku bergabung di antara mereka. Dalam kamar yang terkunci rapat, pesta sabu-sabu dimulai. Kami bergantian mengisap asap sabu dari bong dan kurasakan sensasi yang sangat asing. Aku terbatuk-batuk saat Itu dan dl-tertawakan. Tapi, beberapa detik kemudian hldungku dengan rakus mengendus-endus asap yang menari-nari di sekitar wajah kami. Hanya butuh sehari saja untuk membuatku mencari-cari kembali kristal putih Itu." (halaman 266),

Pengakuan KD sebagai pecandu narkoba memunculkan spekulasi. Seperti diakui KD. Ia berada di puncak karier selama 1998-1999. ditandai dengan banyaknya surat kontrak yang harus Ia tandatangani setiap harinya, banyaknya tawaran manggung di berbagai kota, dan di berbagai acara resmi, pertunjukan di kafe-kafe, hingga tawaran untuk berakting sebagai tokoh utama di sejumlah sinetron.

Telah menurunnya tawaran manggung, show, dan sinetron untuk KD memunculkan dugaan bahwa KD sedang berupaya mengembalikan popularitasnya dengan melakukan aksi kontroversial seperti mengaku pernah menjadi pecandu narkoba. Meski demikian, kesimpulan ini ditolak KD

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/