Banyak gaya dilakukan gamer kala memainkan game favorit mereka. Seperti Adrianne Curry, pemenang kontes America's Next Top Model, yang punya gaya tidak lazim ketika terhanyut dalam game World of Warcraft (WoW).

Curry sepertinya sangat menikmati main WoW sembari telanjang bulat. Model seksi ini bikin heboh setelah memposting sebuah foto di Twitter, di mana ia tampak telanjang. 'me naked..playing World of Warcraft', demikian judul foto itu, seolah pamer bahwa ia senang main game tanpa sehelai pakaian pun.

Dalam postingan Tweet-nya, Curry mengklaim hobi main WoW. "Sedang mandi, dan akan menghabiskan waktu untuk bermain WoW dengan telanjang. Minggu yang sempurna," demikian tertera dalam akun Twitternya.

Jelas, sihir WoW turut pula menjangkiti selebritis seperti Curry. Saat ini, permainan online itu tercatat memiliki belasan juta pemain di seluruh dunia.


Oleh Supartoyo
Masih segar dalam ingatan kita kejadian gempa bumi pada 2 September 2009. Kejadian tersebut sangat mengagetkan sebagian besar penduduk Jawa Barat, terutama yang bermukim dan beraktivitas di wilayah Jawa Barat selatan yang terletak dekat dengan sumber gempa bumi. Ya, memang wilayah Jawa Barat yang kita cintai ini merupakan salah satu wilayah rawan bencana geologis, khususnya bencana gempa bumi. Hal ini tidak terlepas dari dampak pertemuan antara Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4 cm/ tahun dan Lempeng Samudra Indo-Australia yang bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/ tahun (Minster dan Jordan, 1978).

 

Tumbukan antarlempeng tersebut tidak selalu memberikan dampak negatif berupa rawan bencana geologis, tetapi juga memberikan beberapa dampak positif berupa cekungan minyak bumi terutama di pantai utara Jawa Barat, jalur mineralisasi dan panas bumi terutama di sepanjang pegunungan selatan Jawa Barat, bahan/material bangunan yang dihasilkan oleh aktivitas gunung api, tanah subur, dan air tanah yang memadai pada endapan gunung api, serta lokasi pariwisata akibat proses geologis yang terjadi. Semua itu merupakan anugerah yang patut kita syukuri.
Di Pulau Jawa, bencana gempa bumi dari 1818 hingga 2009 tercatat 92 kali kejadian dengan perincian di Jawa Barat 34 kejadian disusul Jawa Tengah (25), Jawa Timur (22), Banten (6), dan Yogyakarta (5) (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2009). Lagi-lagi Jawa Barat merupakan wilayah paling rawan bencana gempa bumi di Pulau Jawa, termasuk gempa bumi di Jawa Barat 2 September 2009.
Sebagian besar bencana gempa bumi di Jawa Barat bersumber di darat, bukan di laut. Kejadian gempa bumi tersebut magnitudanya tidak terlalu besar, kurang dari 6 pada skala Richter (SR), kedalaman kurang dari 40 km, dan berkaitan dengan pergerakan patahan aktif atau sesar aktif. Dengan demikian, wilayah-wilayah yang dekat dengan pergerakan patahan aktif harus diwaspadai karena apabila terjadi gempa bumi yang bersumber dari patahan aktif tersebut, wilayah itu akan mengalami guncangan terbesar. Para ahli kebumian mengidentifikasi beberapa jalur patahan aktif di Jabar, yaitu patahan Cimandiri di Palabuhanratu dan Sukabumi, patahan Walat di Sukabumi, patahan Baribis di Majalengka, patahan Lembang, patahan di wilayah Cicalengka, patahan di wilayah Garut, patahan di wilayah Gunung Halu, patahan di wilayah Cianjur dan patahan di wilayah Kuningan.
Di samping bersumber di darat, kejadian gempa bumi di Jawa Barat juga bersumber di laut. Kejadian gempa bumi bersumber di laut tersebut berpotensi membangkitkan tsunami seperti yang terjadi di Pangandaran 1921 dan 2006.
Upaya mitigasi
Belajar dari 34 gempa bumi, timbul pertanyaan upaya apa yang harus dilakukan? Berdasarkan sejarah kejadian bencana gempa bumi sebelumnya dan kondisi geologisnya, para ahli kebumian dapat mengidentifikasi kawasan yang tergolong rawan bencana gempa bumi. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, upaya untuk mengurangi risiko bencana dalam hal ini termasuk bencana gempa bumi adalah dengan melakukan serangkaian upaya mitigasi yang dapat dilakukan melalui upaya mitigasi struktural atau fisik dan upaya mitigasi nonstruktural atau nonfisik.
Upaya mitigasi struktural dilakukan melalui pelaksanaan penataan ruang, pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur yang semuanya berdasarkan parameter karakteristik kegempaan. Sumber gempa bumi, wilayah yang pernah terlanda guncangan kuat gempa bumi, nilai percepatan gempa bumi pada batuan dasar, lokasi retakan tanah, pergeseran tanah, likuifaksi dan longsoran akibat gempa bumi sebelumnya harus terpetakan dengan baik sebagai informasi kegempaan untuk keperluan penataan ruang.
Sudah saatnya ditegakkan aturan membangun dengan konstruksi bangunan tahan gempa bumi baik untuk bangunan yang mengundang konsentrasi banyak orang maupun rumah penduduk. Apabila bangunan dan rumah penduduk dirancang dan dibangun mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi, dampak dari gempa bumi akan dapat diminimalkan. Apalagi kini sedang dilakukan tahap rekonstruksi pembangunan gedung dan rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi Jabar selatan, menurut penulis model rekonstruksi gempa bumi Bantul 2006 dapat diterapkan di Jawa Barat. Di wilayah tersebut pada tahap rekonstruksi, pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan universitas yang mempunyai fakultas teknik sipil dan arsitektur serta asosiasi yang terkait dengan konstruksi bangunan terjun langsung ke lapangan. Menurut penulis, beberapa fakultas teknik sipil dan arsitektur dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung perlu dilibatkan dalam tahap rekonstruksi ini. Dengan demikian, rumah penduduk yang dibangun kembali akan mengikuti kaidah bangunan tahan gempa bumi.
Upaya penting lainnya, yaitu mengevaluasi ulang bangunan di kawasan rawan bencana gempa bumi terutama pada bangunan yang mengundang konsentrasi banyak orang, apakah bangunan tersebut masih mempunyai kemampuan untuk bertahan dari goncangan gempa bumi dengan magnituda tertentu? Apabila memang tidak mampu menahan guncangan gempa bumi, upaya apa yang harus dilakukan.
Upaya mitigasi nonstruktural dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan kegempaan. Penduduk yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan gempa bumi ditingkatkan kesadaran dan kesiapsiagaannya dalam menghadapi gempa bumi. Jalur dan lokasi tempat evakuasi ditentukan sehingga apabila terjadi gempa bumi penduduk tidak akan bingung dan bertanya kemana harus mengungsi. Dari pengamatan penulis, beberapa bangunan yang mengundang konsentrasi banyak orang, belum dilengkapi dengan informasi tempat untuk penyelamatan diri, sehingga begitu terjadi gempa bumi, masyarakat di gedung tersebut akan berebut mencari tempat penyelamatan diri. Upaya pelatihan penyelamatan gempa bumi wajib dilakukan. Bagi para guru semestinya mengadakan pelatihan penyelamatan saat terjadi gempa bumi kepada murid-murid di sekolahnya secara teratur.
Perlu kita sepakati bersama, bencana gempa bumi merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di Jawa Barat, ada banyak lembaga swadaya masyarakat yang siap terlibat dalam penanggulangan bencana gempa bumi. Oleh karena itu, strategi pengurangan risiko bencana gempa bumi harus melibatkan LSM sebagai pendamping, pendidik, dan penyadar kepada masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di kawasan rawan bencana gempa bumi sebagaimana diamanatkan UU 24/2007.
Penutup
Tahun 2009 sebentar lagi berakhir dan tahun 2010 telah siap menanti. Bagi masyarakat yang wilayahnya pernah terlanda bencana gempa bumi agar tetap waspada akan kejadian gempa bumi dengan tidak memercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan selalu mengikuti informasi yang benar terutama yang bersumber dari Satlak maupun Satkorlak di Jawa Barat. Jawa Barat sudah saatnya memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga upaya penanggulangan bencana khususnya gempa bumi akan lebih terarah, terfokus, dan terintegerasi dengan sektor lainnya. Dengan demikian, upaya penanggulangan bencana gempa bumi bukan sekadar pada tahapan tanggap darurat saja berupa pembagian tenda, mi instan, air mineral, tetapi lebih difokuskan pada tahapan mitigasi bencana gempa bumi baik melalui mitigasi struktural maupun mitigasi nonstruktural yang dilakukan jauh hari sebelum terjadi gempa bumi. Hanya dengan upaya mitigasi, risiko bencana gempa bumi akan dapat diminimalisasi. Semoga....***

Penulis, peneliti gempa bumi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, dan mahasiswa S-3 Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.
Opini Pikiran Rakyat 16 Desember 2009




Sudah 10 tahun sang professor melakukan kegitan penelitian tentang efek tidur terlentang terhadap kesehatan. Namun belum juga memberikan hasil yang memuaskan. Bahkan sang professor hampir menjadi gendeng. Namun berkat motto sang professor "kerja keras adalah energi kita" membuat dia tidak putus asa untuk menemukan efek tidur telentang.

Suatu saat tiba lah hari yang sangat aneh bagi sang professor, karena penelitian yang dia lakukan selama 10 tahun, akhirnya dikalahkan oleh sebuah statement dari seorang anak kecil dari Indonesia. Menurut sang professor, tidur telentang bisa menyebabkan darah tinggi, tidur telentang bisa menyebabkan stroke dll. Namun semua itu tidak didukung oleh fakta yang jelas.

Tapi, statement dari sang anak ini sangat jelas. Sang anak menyatakan bahwa tidur telentang bisa menyebabkan kematian. Lho kok bisa......apa buktinya??? Kata sang anak dengan tenang " Tidur sambil telen batu aja udah sakit, apa lagi telen tang....!!!" Mendengar pernyataan itu sang professor akhirnya berguru dengan si anak kecil....


Wakaka...senyum dikit dung..makanya jangan tidur telentang yah....


PSK hasil Razian Di Jual Lagi ke Mujikari, hali ini di lakukan oleh PANTI Rehabilitasi Wanita Tuna Susila (Parawasa) di Berastagi, sejatinya didirikan guna membina para pekerja seks komersil (PSK) agar kembali ke jalan yang benar. Namun, alih-alih dibina, para wanita yang tak pernah menginginkan jadi pelacur itu justru dijual ke hidung belang. Setidaknya, itu yang kemarin terkuak.

Kasus perdagangan manusia -lazim disebut Human Trafficking- ini dibongkar Polres Tanah Karo. Ironinya, selain menjerat seorang mucikari, bisnis illegal ini justru melibatkan 2 oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Sosial yang seharusnya mengayomi para wanita malam hasil razia itu. Demikian ungkap Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, dalam keterangan persnya kepada sejumlah wartawan di lapangan Mapolres Karo di Kabanjahe, kemarin (14/12) sore.

Ceritanya, para PSK yang dijual dari panti naungan Dinas Sosial Tk. I Sumatera Utara itu adalah hasil jaring operasi dari berbagai lokasi di Sumut pada Mei 2009. Modusnya, 5 bulan usai "dibina" di Parawasa Brastagi, 4 wanita binaan itu dijual oleh oknum PNS di sana. Ini terjadi pada Oktober 2009. Menurut AKBP Agung, transaksi di bawah tangan dilakukan kepada seorang pengusaha kafé, warga asal Tapanuli Selatan. Dari sinilah para wanita itu disalur ke lelaki hidung belang. Hasil penyelidikan, si pengusaha menebus Rp 500 ribu untuk setiap wanita binaan. Selanjutnya, beber Agung, dari hasil melayani hidung belang, setiap wanita harus menyetor upeti pada si pengusaha kafe. Untuk sekali layanan seks singkat (one short time), mereka harus menyetor Rp 20 ribu. Namun jika diboking keluar areal kafé (long trip), si PSK harus membayar Rp 50 ribu. Setoran itu diminta sang majikan sebagai ganti cicilan utang mereka saat ditebus dari Parawasa, namun kenyataannya: itu jadi berlipat menjadi Rp 1 juta/orang, dari tebusan sebenarnya Rp.500 ribu.

Hingga berita ini diterima redaksi, Kepala Seksi Panti Parawasa, W. Saragih masih diperiksa intensif oleh polisi penyidik. Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Panti Parawasa Dinsos Sumut, Rizal, belum diperiksa dengan dalih lagi dinas luar kota.

Pun begitu, AKBP Agung memastikan akan memeriksa Rizal. Itu soal kemungkinan keterlibatannya sebagai penanggung jawab di UPTD Panti Parawasa Berastagi.

Meski begitu, penyidik telah menetapkan 3 tersangka, di antaranya 2 PNS Panti Parawasa, yakni Respan Ginting (47); warga Desa Kidupen, Kec. Juhar, Karo, serta Delma Ginting (32); warga Komplek Parawasa Desa Raya, Kec. Berastagi. Satu tersangka lagi adalah Imran Harahap (37), wiraswastawan yang bermukim di Desa Huta Dolok, Kec. Lubuk Barumun, Tapanuli Selatan. Imran berperan sebagai pembeli para wanita binaan Parawasa.

Agung juga memastikan ketiga tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU RI No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun, maksimal 15 tahun bui.

Selain itu, ketiga pelaku juga dijerat pidana denda paling sedikit Rp.120 juta dan setinggi-tingginya Rp.600 juta. Kemarin, Respan Ginting, Delma Ginting dan Imran Harahap dijebloskan ke jeruji besi Mapolres Tanah Karo.

sumber


DALAM sebuah pembicaraan di luar studio televisi, tokoh Reformasi Prof Dr Amien Rais mengatakan kepada saya, ?Mas Ikrar, kalau saya melihat politik kita saat ini, mirip dengan politik pada saat saya masih SMA, partai-partai politik saling bertarung tak berujung pangkal. Perjuangan mereka kadang bukan untuk bangsa, tapi lebih untuk kelompok sendiri.?

Apa yang dikatakan oleh Guru Besar Universitas Gadjah Mada itu ada benarnya. Coba kita lihat bagaimana partai-partai politik saat ini bersilat lidah di dalam dan di luar parlemen membicarakan kasus Bank Century. Sidang Panitia Hak Angket yang disiarkan langsung oleh jaringan televisi swasta kadang menggelikan.

Barangkali karena ada siaran langsung, mereka seakan takut mendiskusikannya secara serius. Maka yang tampak di layar televisi adalah perdebatan politik yang kurang bermutu terkait dengan siapa yang sepatutnya dipanggil oleh panitia hak angket tersebut. Hebatnya lagi, seperti diuraikan oleh Ketua Panitia Hak Angket dari Partai Golkar, Idrus Marham, daftar orang yang mewakili institusi itu akan keluar dengan sendirinya walau perdebatan tersebut belum selesai.

Politik memang sesuatu yang menyenangkan dan menghibur, tapi kadang kala pula menggelikan atau bahkan memuakkan. Itulah apa yang dipertontonkan para politikus kita saat ini. Politik bukan lagi sesuatu yang serius membicarakan masa depan bangsa, melainkan suatu pertarungan politik mengenai siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana? Kasus Bank Century menunjukkan betapa partai-partai politik saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan keuntungan politik darinya.

Konflik kepentingan lebih mengemuka. Kalaupun terjadi konsensus politik, semua tergantung pada keuntungan apa yang mereka dapatkan, bukan konsensus untuk mencari jalan keluar atas masalah pelik itu. Karut-marut politik yang terjadi ini akan amat membahayakan masa depan demokrasi di negeri ini. Suatu yang menarik untuk disimak ialah perdebatan politik sering kali terjadi bukan di dalam parlemen, melainkan melalui media massa.

Contoh paling konkret ialah saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadu kepada pers betapa Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak menyukai dirinya sebagai akibat dari adanya dendam pribadi. Oleh Sri Mulyani, Ical??panggilan akrab Aburizal Bakrie??dianggap tidak menyukai dirinya karena dulu tidak menyetujui dihentikannya untuk sementara penjualan saham Bumi Resources saat harga saham perusahaan milik keluarga Bakrie itu terjun bebas.

Karena Ical adalah Ketua Umum Partai Golkar, otomatis para anggota Panitia Hak Angket dari Partai Golkar akan juga balas dendam terhadap Sri Mulyani. Dibongkarnya rekaman pembicaraan antara Sri Mulyani dan pemilik Bank Century menambah daftar terkuaknya skandal Bank Century. Baik Sri Mulyani maupun politikus Partai Golkar berani menantang apakah rekaman itu benar-benar ada ataukah itu bagian dari ?pembunuhan karakter? terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru saja mendapatkan Bung Hatta Award sebagai Menkeu yang profesional dan berdedikasi.

Kita tidak boleh memihak siapa yang benar dan siapa yang salah. Biarlah fakta nanti berbicara, siapa yang melakukan kebohongan publik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati ataukah politisi dari Partai Golkar yang menjadi anggota Panitia Angket DPR. Nasib Wakil Presiden Boediono dan Menkeu Sri Mulyani juga dipertaruhkan terkait dengan kasus Bank Century ini. Tidak sedikit kalangan yang menginginkan agar kedua tokoh finansial Indonesia itu dicopot dari jabatannya atau dinonaktifkan.

Padahal untuk menonaktifkan seorang pejabat publik setingkat menteri atau wakil presiden belum ada aturan hukumnya kecuali bila kedua orang itu terbukti bersalah terkait dengan kasus skandal Bank Century. Selain nasib dua tokoh itu, orang juga masih membicarakan demonstrasi damai antikorupsi pada 9 Desember lalu. Ada yang mengatakan demonstrasi itu ditunggangi oleh motif-motif politik untuk menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Motif politik itu tampak, kata mereka yang mengecamnya, karena gerakan itu tidak didukung oleh institusi yang selama ini aktif bergerak di ranah antikorupsi seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Transparency International Indonesia. Gerakan antikorupsi bukanlah suatu gerakan yang eksklusif yang hanya boleh dilakukan oleh ICW dan Transparency International. Siapa pun boleh aktif di dalam gerakan Indonesia bersih tersebut.

Namun, adalah suatu kenyataan bahwa gerakan itu disabotase atau digembosi oleh Presiden SBY dengan pernyataan ?ada yang ingin menjatuhkan saya?. Ketakutan masyarakat akan terjadinya chaos pada demo tersebut mengakibatkan jalan-jalan di Jakarta dan pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta terasa tidak seramai biasanya. Kelemahan utama dari gerakan itu, kalau boleh mengintrospeksi, tidak didukung oleh organisasi-organisasi intrakemahasiswaan seperti yang terjadi pada 1998.

Organisasi ekstrakemahasiswaan yang ikut juga kurang tampak gegap gempitanya. Di satu sisi harus kita akui bahwa ada kelemahan-kelemahan pengorganisasian pada gerakan itu sehingga tidak segegap gempita seperti yang diharapkan. Namun di sisi lain juga ada nilai positifnya, yaitu gerakan itu membuktikan bahwa mereka tidak memiliki motif politik untuk menjatuhkan Presiden secara inkonstitusional, melainkan hanya ingin membangun Indonesia yang bersih dari korupsi yang harus dimulai dari Istana Presiden.

Dalam beberapa minggu ke depan kita akan masih disuguhi tontonan politik yang dapat saja menarik, menjemukan atau bahkan menjijikkan. Namun jangan karena itu kita menjadi apolitis. Meski politik kita masih karut-marut, kita harus tetap memiliki kepedulian pada perpolitikan di Tanah Air. Jika kita sudah apatis atau sinis, ini adalah awal dari bahaya bagi masa depan demokrasi kita. Semua elemen masyarakat, terlebih lagi politisi, harus sadar, tanpa adanya partisipasi aktif masyarakat dalam politik, demokrasi kita akan mati suri! (*)

IKRAR NUSA BHAKTI
Profesor Riset Bidang Intermestic Affairs LIPI

Opini Okezone 15 Desember 2009


Tara Reid (born November 8, 1975) is an American actress. She is known for her roles in the films The Big Lebowski (1998), Urban Legend (1998), American Pie (1999), American Pie 2 (2001), National Lampoon's Van Wilder (2002), My Boss's Daughter (2003), and Alone in the Dark (2005).

Reid was born and raised in Wyckoff, New Jersey, the daughter of Donna and Tom Reid, both of whom were teachers and day-care center owners.She attended St. Elizabeth's Catholic Elementary, Dwight D. Eisenhower Middle School, and subsequently Ramapo High School and graduated from Barnstable Academy, an alternative high school. She also attended Professional Children's School, in Manhattan, along with fellow actors Christina Ricci, Ben Taylor[citation needed], Jerry O'Connell, Sarah Michelle Gellar and Macaulay Culkin, Reid has twin younger siblings Colleen and Patrick and another brother, Tom

Career
Reid began acting at age nine, being a regular on the game show Child's Play, and appeared in over 100 commercials including Jell-O, McDonalds, Crayola and Milton Bradley. As a teenager, she was on Saved By The Bell: The New Class and on All My Children.

After moving to Hollywood in 1997, Reid transitioned to movies, landing her break out role in 1998's The Big Lebowski, a cult favorite, and her first #1 box office role. She finished out the year appearing in two more box office toppers, Cruel Intentions and Urban Legend. In 1999, Reid portrayed the role of virginal Vickie in the wildly successful film, American Pie, which grossed over $102,000,000 in United States box office receipts and becoming her fourth #1 in a row.

Reid quickly became an A-list actress, as rumors bombarded tabloids of her hard partying lifestyle. Reid collected over 200 red carpet appearances in 2001 alone, and was commonly seen with Young Hollywood's most recognizable, including Paris Hilton, Nicole Richie and Lindsay Lohan.

Between 2000 and 2002, Reid starred in a string of unsuccessful movies, such as Josie and the Pussycats and Dr. T and the Women. In 2001 and 2002, she reclaimed her box office success with American Pie 2 and National Lampoon's Van Wilder, alongside Ryan Reynolds.

Reid quickly developed a reputation as a party girl, and it became increasingly difficult for her to land serious roles. She returned to the small screen as a re-occurring character on the NBC sitcom, Scrubs, appearing in 11 episodes of Season 3. Her character was written off the show, after filming conflicts arose, many of which were rumored to involve her lifestyle off-camera.

From 2003 through 2005, Reid appeared in two movies (My Boss's Daughter and Alone in the Dark), both panned by critics. Reid was quickly written off by Hollywood execs and directors alike, and has yet to have a project released in theaters since. All movies starring the actress since then have gone straight to DVD, except 2006's Incubus, which was streamed online. In January 2007, Reid filmed a commercial with Daniel Conn for Dodo, an Australian budget telephone and Internet provider.

In 2005, Reid signed on to host the E! Channel's Wild On Tara Reid (later renamed Taradise), a program that showcased high society vacations and hot spots. The show aired in October 2005 and was cancelled in February 2006, due to poor ratings, with only 8 of the 14 episodes aired.

After these career setbacks and public fallings out with both Paris Hilton and Lindsay Lohan, Reid's only income was coming from making public appearances at nightclubs. In the peak of her fame, she was commanding $60,000 per appearance (according to People Magazine), but by late 2008 was struggling to bring in $1,500 (according to Us Weekly).

In November 2008, Reid checked into Promises Rehab Facility in Malibu to be treated for alcoholism and anorexia. Following a 60-day stint, she was released and sold her story to In Touch Weekly for a reported $150,000. According to E! News, Reid has already landed two movie roles since being discharged.

Besides work on her new movie roles, Reid also has designed a clothing line with Ed Hardy designer, Christian Audigier, entitled Mantra, which will hit high end department stores in 2009.

Reid is scheduled to appear in a nude pictorial in the January/February 2010 issue of Playboy

Personal life
Reid was romantically linked to Carson Daly starting in early 2000. Daly made a cameo appearance in, Josie and the Pussycats (also starring Reid), in which he jokes while attempting to kill Reid's character that the two could have had a romantic relationship given different circumstances. In June 2001, Reid and Daly broke off their engagement. She previously had dated Russian hockey star Sergei Fedorov. In the late 1990s, she dated actor Steve Burton and still is close to him and his family.[8] She briefly dated American football players Tom Brady, Jerome Bettis, Jeremy Shockey,[9] Kyle Boller, Kevin Mawae, and tennis player Mark Philippoussis.

On the night of November 4, 2004, photographs surfaced of Reid from the red carpet at Puff Daddy's 35th birthday party at Cipriani's Restaurant in New York City, when her dress fell, exposing her left breast.

In October 2006, Reid acknowledged in an interview with Us Weekly that she had liposculpting. In the interview she discusses how her plastic surgery "went wrong" and also explains why she decided to have plastic surgery done, saying that her breasts were uneven and that she wanted a "six pack" for a new movie role. The liposuction resulted in deformity. In the same interview, Reid's new plastic surgeon, Dr. Steven Svehlak, reported that he performed a procedure called a "doughnut mastopexy" to correct her original augmentation, and performed additional liposuction in hopes to even out her stomach. She will appear with her repaired body in the January/February 2010 issue of Playboy magazine.

Filmography

* A Return to Salem's Lot (1987) as Amanda
* Saved by the Bell: The New Class (1994) (1 episode) as Sandy
* Days of Our Lives (1995) (5 episodes) as Ashley
* California Dreams (1996) (1 episode) as Sarah
* The Big Lebowski (1998) as Bunny Lebowski
* Girl (1998) as Cybil
* Touched by an Angel (1998) as Unknown
* I Woke Up Early the Day I Died (1998) as Prom Queen / Nightclub Bartender
* Urban Legend (1998) as Sasha Thomas
* Cruel Intentions (1999) as Marci Greenbaum
* Around the Fire (1999) as Jennifer
* American Pie (1999) as Victoria 'Vicky' Lathum
* Body Shots (1999) as Sara Olswang
* Dr. T & the Women (2000) as Connie
* Just Visiting (2001) as Angelique
* Josie and the Pussycats (2001) as Melody Valentine
* American Pie 2 (2001) as Victoria 'Vicky' Lathum
* National Lampoon's Van Wilder (2002) as Gwen Pearson
* Devil's Pond (2003) as Julianne
* My Boss's Daughter (2003) as Lisa Taylor
* Knots (2004) as Emily
* Scrubs (2003-2005) (11 episodes) as Danni Sullivan
* Alone in the Dark (2005) as Aline Cedrac
* The Crow: Wicked Prayer (2005) as Lola Byrne
* Silent Partner (2005) as Dina
* Incubus (2006) as Jay
* If I Had Known I Was a Genius (2007) as Stephanie
* 7-10 Split/Strike (2007) as Lindsay / Lil Reno
* Senior Skip Day (2008) as Ellen Harris
* Clean Break/Unnatural Causes (2008) as Julia McKay
* Vipers (2008) as Nicky Swift
* Land of Canaan (2010) as Amy
* The Beautiful Outsiders (2009) as Unknown
* The Fields (2011) (pre-production) (filming in Pennsylvania)


Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/