Ada yang janggal belakangan ini pada diri Nova Azhar, bocah 5 tahun yang tinggal di Gg Dame, Lorong II, Jalan Medan - Binjai Km 10, Sunggal. Ayah dan ibunya, Ibnu Hajar (37) - Ny. Rahayu Purwati (34) sampai heran tujuh keliling.

Pertama, anak kecil itu berkali-kali ditemukan lagi ngobrol seorang diri di bawah pohon mangga, bekalang rumah orang tuanya. "Kulihatin, sepertinya dia (Nova) sedang cakap-cakap sama seseorang (tak terlihat) di bawah pohon (mangga) itu," kenang Ny. Rahayu.

Belum lagi keanehan itu terkuak, tiba-tiba Nova ngoceh-ngoceh, minta agar ayah dan ibunya segera menyunat atau mengkhitannya. "Selama seminggu ini, anak kami itu selalu mengatakan ‘sunat-sunat, Pa.. aku mau disunat, sunat-sunat..’, kata Ibnu, ayah Nova. Dan, semua kejanggalan itu terkuak pagi hari, persis saat Natal 25 Desember kemarin.

Ceritanya, pukul 6 Jumat itu, Ibnu mengajak anak keduanya itu lari pagi, mengelilingi sekitar rumahnya. Sebelum itu, meski bocah bijak itu berkali-kali minta ayah dan ibunya segera menyunatnya, tapi permintaan itu tak pernah diterge Ibnu dan Rahayu. Begitulah. Dua jam usai lari pagi itu, sekira pukul 8, Nova terdengar mengaduh-aduh. Ia mengaku, kemaluannya sakit. "Saya pikir kemaluannya kena resleting (celana)," cerita Ibnu, yang kontan kaget begitu membuka celana anaknya itu. Ia melotot melihat kemaluan anaknya memerah, mirip baru disunat.

Sadar kemaluan anaknya tiba-tiba telah disunat, seiring tetangga-tetangga di sana heboh, Ibnu dan istrinya melarikan Nova ke orang ‘pintar’, baru kemudian ke rumah sakit terdekat. "Pas kami tanya sama orang ‘pintar’, katanya tidak apa-apa. Kemudian kami bawa ke rumah sakit, katanya kena gigit binantang," Rahayu bingung.

Penasaran, suami isteri itu lalu membawa Nova ke mantri sunat. "Katanya anak kami sudah disunat jin," kata Rahayu, seraya menjelaskan, selain mengoceh mau disunat, Nova juga belakangan ini acap dipergoki asyik ngomong sendiri di bawah pohon mangga belakang rumahnya. "Kulihatin, sepertinya dia sedang cakap-cakap sama seseorang di bawah pohon (mangga) itu," kenang Rahayu.

Pantauan POSMETRO MEDAN, kulit pada kemaluan Nova memang terlihat seperti seorang lelaki baru disunat. "Mungkin dengan kejadian ini, Tuhan mau menunjukkan kebesaraNya. Kami yakin Tuhan memilih cucuku Nova, sebagai salah seorang yang dikhitan (sunat) atas kehendakNya," ucap M Yunus (58), ayah Ibnu, yang begitu mengetahui peristiwa aneh itu, langsung datang ke rumah anaknya. Ditemui di rumahnya, pada POSMETRO MEDAN Nova tampak malu-malu menjelaskan soal sosok ‘penampakan’ gaib yang hanya dia yang bisa melihatnya. (surya)



Film Terbaik

1. 'Sang Pemimpi', merupakan film penutup akhir tahun yang terbaik. Dari segi cerita, film garapan Riri Riza itu lebih menarik ketimbang film pertamanya, 'Laskar Pelangi'. Film yang menampilkan Ariel sebagai artis pendukungnya tersebut menyuguhkan cerita yang lebih kompleks. Mulai dari hubungan antara ayah dan anak, problematika remaja pinggiran, hingga ketidakmerataan pembangunan ekonomi di Indonesia.

2. 'Jamila dan Sang Presiden', hadir untuk 'menyentil' para penguasa republik ini. Masalah human trafficking dan woman abuse merupakan masalah sosial yang dihadapi Indonesia, disajikan lewat layar lebar produksi MVP Pictures dan Satu Merah Panggung itu. Film 'Jamila dan Sang Presiden' merupakan wujud kekritisan sang sutradara Ratna Sarumpaet menanggapi masalah yang ada di negara ini.

3. 'Merantau', hadir ketika industri film Indonesia tengah banjir film horor dan drama. Film bergenre aksi itu menampilkan atlit pencak silat, Iko Uwais, sebagai bintang utamanya. Tak hanya di Indonesia, 'Merantau' juga mendapat sambutan positif di luar negeri. Buktinya, film tersebut menjadi film penutup di Puchon International Fantastic Film Festival yang digelar di Korea Selatan pada 16 hingga 26 Juli lalu.

4. 'Garuda di Dadaku', mengangkat tema yang jarang diangkat oleh sineas Indonesia, yaitu tema nasioalisme dan sepakbola. Di ajang Festival Film Indonesia 2009, film itu mendapat penghargaan spesial. Sang bintang utama, Emir Mahira, juga dinominasikan di kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik.

5. 'Ruma Maida', bisa dinilai salah satu film yang paling serius penggarapannya. Lewat film tersebut, sang sutradara, Teddy Soeriaatmadja ingin mengajak para penontonnya untuk sedikit memaknai perjuangan. Ia pun menampilkan dua sisi perjuangan perjuangan. Maida berjuang untuk mencerdaskan anak jalanan di masa kini, dan dua sejoli yang memperjuangkan nilai-nilai bangsa di zaman penjajahan.


Film Terkontroversial

1. 'Air Terjun Pengantin', film garapan sutradara Rizal Mantovani itu menarik perhatian masyarakat karena menampilkan aksi bikini Tamara Blezynski. Begitu dirilis, film produksi Maxima Picture itu langsung diserbu penonton.

2. 'Perempuan Berkalung Sorban', menuai kontroversi ketika Sutradara dan aktor Deddy Mizwar menyebut film yang dibintangi oleh Revalina S. Temat itu sebagai film yang gagal. Sutradara film 'Naga Bonar Jadi 2' itu juga menganggap film 'Perempuan Berkalung Sorban' telah menghina atau melecehkan ajaran agama tertentu. Film yang bertujuan mengangkat isu gender malah dinilai Deddy merendahkan martabat perempuan.

3. 'Romeo and Juliet', mendapat penolakan dari suporter klub sepakbola the Jak dan Viking. Saat perilisan film itu, sang sutradara, Andibachtiar Yusuf dipukuli oleh oknum Viking.

4. 'Paku Kuntilanak', dicekal oleh Majelis Ulama Indonesia. Masalahnya, sang bintang utama, Dewi Persik tampil terlalu syur di film itu. Bahkan, puting DP sempat mengintip di salah satu adegannya.

5. 'Suster Keramas', senasib dengan Paku Kuntilanak. Film yang juga diproduksi Maxima itu ditolak pemutaran oleh MUI Samarinda. MUI keberatan karena film tersebut menampilkan bintang porno asal Jepang, Rin Sakuragi, sebagai bintang utamanya.



Karakteristik Bayi Autis

Penderita Autis Dapat Dikenali Sejak Lahir - Anak penderita autis memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali sejak mereka lahir. Ketika berumur tiga tahun, gejala tersebut lebih jelas terlihat.

Demikian yang disampaikan Roselyn Saez, praktisi anak berkebutuhan khusus, Linguistic Council Indonesia dalam seminar "Your Child is Special" di Menara kuningan Jakarta, Sabtu.

Penderita autis memiliki beberapa karakteristik seperti kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penderita autis tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan atau kesedihannya. Mereka juga tidak tahu caranya berkomunikasi.

"Seorang anak penderita autis tidak tahu bagaimana cara memanggil ibunya, mereka akan menyakiti diri sendiri, memukul dirinya hingga ibunya datang, begitulah salah satu cara mereka memanggil ibunya," ujar Roselyn.

Menurut Roselyn, penderita autis seringkali berbicara dengan nada yang monoton dan tanpa ekspresi. Terkadang mereka mengulang-ulang perkataan orang lain yang mereka dengar, atau biasa disebut echolalia.

Selain lemah berkomunikasi, penderita autis seringkali bertingkah aneh seperti selalu mengulangi kegiatan yang sama setiap harinya. "Misalnya mereka memakai seragam sekolah. Pertama pakai baju, kedua pakai celana, ketiga pakai sepatu, selalu teratur karena mereka sulit meng-organize," ujar Roselyn.

Roselyn juga mencontohkan, seorang muridnya yang menderita autis tidak memiliki ketakutan akan bahaya. "Seorang murid saya yang berusia dua tahun suka naik ke lantai empat, mencondongkan tubuhnya ke bawah, hanya untuk mendapatkan sensasi ngeri, dia tidak tahu itu bahaya," ujarnya.

Selain itu, anak penderita autis juga memiliki obsesi berlebih terhadap sesuatu. Misalnya mereka terobsesi terhadap angka, maka mereka akan terus memperhatikan angka-angka, atau terobsesi terhadap tali, mereka akan memaimkan tali terus menerus. "Penderita autis juga peka terhadap sentuhan. Mereka bisa tersakiti hanya karena sentuhan kecil," katanya.

Meskipun demikian, ada kelebihan unik yang dimiliki anak penderita autis. Mereka dapat mengingat informasi secara detil dan akurat. Ingatan visual mereka juga sangat baik dan mampu berkonsentrasi terhadap subyek atau pekerjaan tertentu dalam periode yang lama.

Anak penderita autis membutuhkan perlakuan khusus dan penanganan sejak dini. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan seperti memberikan pendidikan khusus, occupational therapy seperti terapi untuk penderita stroke, terapi bicara dan terapi bahasa, terapi fisik dengan melatih
otot-otot mereka, applied behavioral analysis untuk membantu mengenal perilaku mana yang positif atau negatif, picture exchange communication system, yang merupakan metode belajar melalui gambar, mengekspresikan kata melalui gambar yang mudah ditangkap penderita autis.

Roselyn juga mengatakan, tidak ada penyebab pasti anak menderita autis. Bisa akibat lingkungan, atau pola menjaga kesehatan sang ibu sewaktu hamil, bisa juga pengaruh gen. "Unkown, tidak diketahui persisnya karena penyebabnya bermacam-macam," ujar Roselyn.

Seminar "Your Child is Special" memperkenalkan beberapa ciri anak berkebutuhan khusus, pendidikannya, dan cara membangun hubungan yang baik dengan mereka. Seminar ini diselenggarakan oleh Linguistic Council Indonesia bekerjasama dengan Shining Stars, Kuningan Family and Community Center, dan HOPE Worldwide Indonesia. ( kompas.com )

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/