Beruntunglah pria yang memiliki pasangan lebih muda darinya. Peneliti di Inggris sudah membuktikan bahwa istri muda adalah sumber kebahagiaan. Pria yang menikah dengan wanita yang 5 tahun lebih muda akan lebih bahagia dan langgeng.

Dalam European Journal of Operational Research, peneliti dari Bath University mengatakan bahwa pria yang menikah dengan wanita yang lebih muda diprediksi akan memiliki rumah tangga yang bahagia.

Sebanyak 1.500 pasangan suami istri dilibatkan dalam studi yang berlangsung selama 5 tahun ini. Pada akhir studi, peneliti menganalisa pasangan mana yang bisa mempertahankan perkawinannya paling lama.

Dan hasilnya ternyata, suami yang memiliki istri yang usianya 5 tahun lebih tua darinya, risiko bercerai akan meningkat sebanyak 3 kali dibanding jika menikah dengan istri yang berumur sama.

Hal itu justru berlawanan jika suami memiliki istri yang lebih muda 5 tahun darinya. Peneliti mengatakan risiko bercerai akan lebih kecil.

Seorang wanita asal Bristol, Marion Monahan mengatakan bahwa sejak dahulu wanita memang disarankan memiliki suami yang lebih tua darinya agar bisa melindungi keluarga. "Tapi saat ini, banyak pria yang mencari wanita yang lebih matang, berpendidikan dan sudah bekerja," ujar Monahan seperti dikutip dari BBC.

Selain muda, istri yang pintar juga akan lebih melengkapi kebahagiaan dalam rumah tangga, terutama suami. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Swedish Institute for Social Research, Stockholm, pria bisa lebih sehat dan panjang umur jika menikah dengan wanita pintar.

Dr Emmanuel Fragniere dan rekannya mengatakan bahwa wanita dan pria memilih pasangan berdasarkan kriteria seperti cinta, atraksi fisik, kesamaan sifat, kepercayaan, dan perasaan berbagi. Namun berdasarkan hasil survei, partisipan mengatakan bahwa faktor-faktor seperti usia, pendidikan dan budaya bisa mengurangi perceraian.

Jadi, bagi Anda yang ingin lebih bahagia, carilah istri yang lebih muda. Tapi yang jauh lebih penting dari itu dalam sebuah rumah tangga adalah sikap toleransi.



Semua laki-laki pernah menonton film porno, begitulah fakta yang terungkap dari hasil penelitian di Universitas Montreal, Kanada. Fakta itu berdasarkan niat para peneliti itu ketika ingin meneliti perbedaan pandangan laki-laki di usia 20-an, yang belum pernah menonton film porno dengan yang tidak.

Namun penelitian tersebut kemudian terhambat, karena para peneliti tidak dapat menemukan laki-laki yang belum pernah menonton film porno. Salah satu peneliti, Prof. Simon Louis Lajeunesse, akhirnya mengubah tujuan penelitiannya menjadi peninjauan film porno terhadap laki-laki di usia 20-an.

Dilansir Telegraph, setelah mewawancarai 20 laki-laki heteroseksual yang pernah mengkonsumsi pornografi, Prof. Simon Louis mendapatkan hasil, rata-rata laki-laki menonton film porno pertama kali pada usia 10 tahun. Fakta lain yang didapat adalah 90 persen laki-laki menonton film porno dari internet, sisanya dengan membeli atau meminjam dari rental film.

Penelitian tersebut juga menemukan fakta, bahwa laki-laki single rata-rata menonton film porno selama 40 menit, tiga kali dalam seminggu. Sedangkan laki-laki yang mempunyai pasangan rata-rata menonton film porno lebih jarang ketimbang laki-laki single. Mereka menonton film porno selama 20 menit dalam 1,7 kali selama seminggu.

Meskipun laki-laki cukup sering menonton film porno, namun penelitian tersebut mengatakan bahwa film porno tidak berdampak negatif terhadap kehidupan seks mereka. Bahkan praktek seksual yang mereka lakukan tergolong konvensional.

"Pornografi tidak berubah persepsi mereka terhadap perempuan atau hubungan mereka. Yang mereka inginkan adalah menjadi harmonis dan memuaskan, " pungkas Prof. Simon Louis.



Pujian berarti serangan tetapi itu adanya setiap orang senang di puji, lebih spesifikasinya saya tujuakan untuk kaum hawa. Penghargaan dalam bentuk verbal, diyakini bermanfaat dalam kehidupan kita. Baik itu dalam kehidupan personal atau profesional. Manusia, senang sekali dipuji. Walaupun terkadang pujian dan kalimat-kalimat gombal memang agak susah dibedakan.

Berikut ini adalah 5 jenis pujian yang paling disukai oleh wanita :

"Kamu Nggak Tergantikan"

Ini adalah salah satu kalimat yang cukup jitu untuk membuat pasangan anda bahagia. Kenapa kalimat ini menjadi begitu efektif? Ingat ketika anda putus cinta. Hal yang paling menyedihkan dan sulit sehabis putus cinta adalah menemukan bahwa anda dengan cepat tergantikan oleh orang lain. Dan mendengar kalimat ini dari mulut pasangan anda menjadi sangat menyenangkan. Kunci dari ucapan ini adalah dengan mengatakannya sambil menatap dalam-dalam mata pasangan anda. Dan biarkan kata-kata yang anda ucapkan berbicara lebih banyak bahwa dia adalah sosok yang unik dan tak tergantikan oleh siapapun juga.

"Kaulah Cahaya Hidupku"

Kadang-kadang memang terdengar berlebihan, tapi mari kita lihat lagi. Sebuah hubungan bisa berakhir dengan segera setelah salah satu dari pasangan bersikap tidak menghargai tindakan dari pasangan. Dengan mengatakan ini, pria hendak mengirim sinyal pada pasangannya bahwa pasangannya tersebut sudah melakukan banyak hal untuknya. Memilih untuk bersama dengan si pria, dan mendukung dengan memberikan banyak sekali dukungan. Dan kalimat Kaulah Cahaya Hidupku terdengar begitu indah ditelinga si wanita karena ini adalah salah satu tanda bahwa si pria menghargai semua yang sudah dilakukan oleh pasangannya dan pengaruhnya bagi kehidupan pribadinya.

"Kamu Sempurna Seperti Adanya Dirimu"

Inilah kalimat yang membuat hari-hari wanita menjadi lebih cerah dan ceria. Karena mereka tidak lagi merasa harus berusaha terlalu keras untuk menjadi seseorang yang disukai oleh pasangannya. Dengan mengatakan kalimat ini, Pria telah memberikan sebuah tanda bahwa bagaimanapun juga, si wanita tetap terlihat sempurna dan selalu diterima, bagaimanapun keadaannya. Jika ingin membuat hari-hari pasangan Anda begitu terasa indah, kirimkan sebuah puisi atau cuplikan lagu terkenal tentang bagaimana mencintai orang dengan apa adanya. ex : Billy Joel â€" Just The Way You Are misalnya?

"Saya suka dengan…" (isilah titik2 ini dengan apa yang anda sukai dari pasangan anda)

Pilih salah satu bagian tubuh dari pasangan anda yang paling anda sukai. Katakan dengan tulus bahwa anda menyukainya. Kunci dari kalimat ini adalah ketulusan dan detail. Dengan memilih salah satu bagian yang bahkan dia sendiri tidak mengira anda menyukainya, anda akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Wanita menyukai ini karena menganggap pria pasangannya memperhatikan detail dari diri sang wanita itu sendiri.

"Saya Sangat Bangga Denganmu"

Salah satu kunci keberhasilan dari sebuah hubungan adalah saling mendukung satu sama lain. Memperhatikan hal-hal yang dilakukan oleh pasangan anda dan menghargai semua hasil jerih payahnya adalah tindakan yang cukup bagus. Dukung pasangan anda dan berikan penghargaan dengan mengatakan kalimat ini. Jika anda merasa ada kata yang lebih bagus bisa share di kotak komentar, dan saya serahkan pada anda untuk mengekspresikannya.


Dengan luas lautnya yang dua-pertiga lebih dari besar dari daratannya, Indonesia tak pelak lagi merupakan sebuah negara kepulauan (archipelagic state) bahkan sesungguhnya negara kepulauan terbesar di dunia.

Karenanya, cukup beralasan menjadikan lautan sebagai salah satu sumber, jika tidak mau disebut sebagai sumber utama, perekonomian bangsa ini. Ketangguhan bidang maritim telah terbukti ketika Indonesia diterpa krisis ekonomi pada 1997. Potensi maritim nasional adalah satu-satunya bidang yang tidak terkena dampak negatif. Sumber daya maritim kita, mulai dari perikanan, energi dan mineral, wisata bahari, dan lain sebagainya, tidak berbau utang luar negeri. (Kata pengantar Wakil Presiden Hamzah Haz untuk buku Laode M Kamaluddin, Pembangunan Ekonomi Maritim di Indonesia, Gramedia, Jakarta, 2002). Dalam bahasa lain, potensi maritim nasional adalah berkah.

Petaka

Sayangnya, potensi tadi belum sungguh-sungguh dilirik sebagai basis perekonomian nasional oleh kita sebagai suatu bangsa. Di sini potensi berubah menjadi petaka. Contohnya, hingga hari ini kita tidak punya satu pun pelabuhan laut yang betul-betul berkelas dunia seperti PSA, Singapura, atau Tanjung Pelepas, Malaysia. Tanjung Priok, yang merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, tidak pernah bisa bebas dari kemacetan manakala tiba waktu closing pemuatan barang ke atas kapal.

Dalam istilah bisnis kepelabuhanan, Pelabuhan Singapura dan Tanjung Pelepas disebut hub port. Isu hub port di Indonesia marak dibicarakan kalangan pemangku kepentingan kepelabuhanan belakangan ini. Karena ketiadaan hub port, 3 juta twenty-foot equivalent unit (TEU) kargo peti kemas mengalir keluar dari Indonesia setiap tahunnya, dan hampir sebagian besar singgah sebentar atau transshipment di Port of Singapore untuk selanjutnya didistribusikan ke tujuan akhirnya di berbagai belahan dunia. Jika kita asumsikan, pelabuhan Negeri Singa itu mendapat USD150 per TEU, maka kita akan kehilangan devisa USD450 juta per tahun.

Memiliki hub portberarti Indonesia bisa menutup kehilangan devisa yang tidak sedikit itu. Di samping itu, tentu akan mendapat berbagai keuntungan lainnya. Ini berarti kebutuhan akan hub port merupakan kebutuhan yang sangat strategis bagi kita. Ada kisah menarik di balik dibukanya Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) oleh Pemerintah Malaysia yang menggambarkan betapa strategisnya sebuah hub port bagi satu negara. PTP dibangun ketika Malaysia dipimpin Mahathir Mohamad alias Dr M Terletak persis di seberang Singapura, tepatnya di Johor Baru, pelabuhan ini sebetulnya tidak terlalu berhubungan dengan ekonomi domestik Malaysia.

Ia jauh dari kota besar atau kawasan industri besar karena letaknya yang di ujung selatan Malaysia. Ini berarti hanya akan ada sedikit barang Malaysia yang bisa keluar dari pelabuhan itu dan juga terlalu kecil barang yang akan diimpor lewat pelabuhan itu. N amun, Dr M tetap membangunnya. Dioperasikan pertama kali pada 1999 dan secara resmi diluncurkannya pada 2000, kini Pelabuhan Tanjung Pelepas merupakan salah satu pelabuhan penting di kawasan Asia dengan throughput tahunan mencapai 5 juta TEU. Tiga puluh persen saham PTP dipegang Maerks dan Evergreen, dua raksasa pelayaran dunia, dan menjadikan pelabuhan itu sebagai homebasenya.

Bukan hendak menafikan dinamika yang terjadi di kalangan pemangku kepentingan kepelabuhanan mengenai hub port di Indonesia, semua wacana yang ada tidak akan berarti apa-apa jika presiden tidak memiliki political will untuk membangun hub port di Tanah Air. Hub port adalah kebutuhan yang amat sangat strategis, ia bukan “makanan” nya Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, apalagi direksi Pelindo atau Otoritas Pelabuhan yang sedang dipersiapkan pembentukannya.

Berkaca pada kisah Malaysia membangun Pelabuhan Tanjung Pelepas, political will presiden juga diharapkan dalam penetapan lokasi hub port akan dibangun dan seberapa banyak hub port akan dibangun di Indonesia. Presiden bisa saja mengikuti saran dari berbagai kalangan yang sudah dikemukakan selama ini, misalnya di Jakarta atau Sabang. Atau, presiden bisa menetapkan lokasi yang sama sekali baru, di luar wacana yang ada selama ini sejauh ia memiliki visi akan pentingnya pembangunan hub port di Indonesia.

Contoh lainnya, sampai sekarang kita tidak punya perusahaan pelayaran nasional yang bisa disejajarkan dengan Neptune Orient Line (NOL)-nya Singapura untuk trayek luar negeri. Djakarta Lloyd, yang disebut-sebut sebagai flag carrier (mungkin pertimbangannya karena perusahaan ini merupakan BUMN) ternyata hanya memiliki beberapa gelintir kapal pengangkut peti kemas. Itu pun bertonase kecil. Jangan lupa, di negara kepulauan terbesar di dunia ini, sampai sekarang sektor perbankannya masih menganggap bisnis maritim, khususnya pelayaran, sebagai bidang usaha yang berisiko tinggi.

Sehingga, mereka mengenakan tingkat suku bunga yang sangat tinggi, lebih dari 10 persen. Padahal, di negeri jiran Malaysia dan Singapura suku bunga untuk kalangan pelayaran berkisar antara 7â€"8 persen. Sebetulnya, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membangun bidang maritim di Tanah Air. Tapi, mungkin karena kita telah tercerabut begitu jauhnya dari akar jati diri sebagai negara bahari, semua kebijakan itu hampir-hampir tidak banyak berpengaruh. Misalnya, Instruksi Presiden (Inpres) No 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.

Sejak dikeluarkan peraturan tersebut hingga saat ini tidak juga bisa mendorong pihak perbankan untuk lebih mendukung pelaku usaha pelayaran dengan memberikan kredit berbunga rendah. Selain mengeluarkan inpres tersebut, pada tahun yang sama pemerintah juga telah meratifikasi International Convention on Maritime Liens and Mortgage (Konvensi Internasional tentang Piutang Maritim dan Mortgage, 1993) melalui Peraturan Presiden No 44 Tahun 2005. Tapi, tetap saja pihak perbankan tidak mengubah perlakuannya kepada industri pelayaran dalam negeri.

Namun, sedikit berita menggembirakan terbesit juga dari bisnis ini dengan makin tingginya porsi pelayaran nasional dalam mengangkut muatan di dalam negeri. Hingga saat ini porsi itu telah mencapai 46 persen. Dulu, kue ini dimakan pelayaran asing hingga 90 persen. Semua ini terjadi karena diadopsinya kebijakan cabotage (angkutan dalam negeri dilakukan kapal berbendera Indonesia) dalam Inpres No 5 Tahun 2005 Tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.

Keamanan dan Keselamatan Maritim

Keamanan dan keselamatan maritim nasional juga memiliki catatan yang cukup buram. Kecelakaan kapal silih berganti terjadi, dengan contoh teranyar adalah karamnya KM Dumai Express 10 di perairan Kepulauan Riau beberapa waktu lalu dengan menelan korban tewas lebih dari 40 orang. Akar dari masalah ini adalah tidak jelasnya manajemen keamanan dan keselamatan maritim di Indonesia.

Untuk itu, sistem keselamatan dan keamanan maritim nasional perlu direformasi karena sistem yang ada saat ini telah gagal dalam memberikan rasa selamat (safe) dan aman (secure) kepada pemangku kepentingan maritim di Tanah Air. Reformasi itu meliputi, antara lain, penyerahan penuh seluruh pemeriksaan statutory kapal kepada badan klasifikasi. Selama ini pemeriksaan statutory baru sebagian kecil dilimpahkan kepada badan klasifikasi. Namun, sebagian besar pemeriksaan masih dilaksanakan Departemen Perhubungan melalui marine inspector-nya.

Untuk keamanan maritim, reformasi yang diperlukan adalah penetapan tentang siapa yang paling berhak dalam menegakkan keamanan maritim. Sebetulnya menurut UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran kewenangan, keamanan maritim ada di tangan coastguard. Ada baiknya instansi lain yang melakukan penegakan hukum di laut berlapang dada untuk menyerahkan kewenangannya kepada coastguard. Tentu perlu ada amendemen terhadap berbagai undang-undang yang memberikan kewenangan kepada instansi-instansi lain itu.(*)

SISWANTO RUSDI,
Direktur The National Maritime Institute (Namarin)

Opini Okezone 10 Januari 2010

Blog Archive

125x125= Rp. 35.000/month

www.smartbacklink.net/ www.smartbacklink.net/